Saat ini, terdapat berbagai pilihan sekolah yang dapat disesuaikan dengan kurikulum yang diterapkan, antara lain:
- Sekolah negeri dengan kurikulum nasional
- Sekolah swasta dengan kurikulum nasional
- Sekolah swasta berbasis agama
- Sekolah swasta dengan kurikulum internasional, seperti International Baccalaureate (IB), Cambridge, Montessori, dan lainnya
Dalam memilih kurikulum, hal terpenting adalah memahami tujuan pendidikan pada setiap jenjang.
Pendidikan usia dini berfungsi sebagai wadah untuk mengenalkan anak pada dunia di luar rumah; pendidikan dasar bertujuan membentuk karakter anak dan memperkenalkannya pada beragam hal guna menggali potensi, minat, serta bakat; pendidikan menengah pertama menjadi masa pencarian jati diri anak, sehingga penting memilih sekolah yang tepat dan mendukung; sementara itu, pendidikan menengah atas diharapkan menjadi tahap di mana anak lebih mandiri dan memiliki identitas diri yang lebih jelas.
Selain memilih sekolah dan kurikulum yang sejalan dengan visi dan misi keluarga, ada beberapa hal penting yang juga perlu diperhatikan, yaitu:
- Jarak antara rumah dan sekolah yang tidak terlalu jauh, agar tidak memakan waktu tempuh yang lama
- Tenaga pengajar yang baik dan berpengalaman
- Fasilitas yang mendukung proses belajar anak, seperti toilet, tempat ibadah, lapangan, laboratorium, dan perpustakaan
- Lingkungan sekolah yang kondusif
- Biaya pendidikan yang sesuai dengan kemampuan orang tua, idealnya sebesar 10%–20% dari penghasilan bulanan

Perencanaan Dana Pendidikan Anak
Merencanakan dana pendidikan anak merupakan salah satu prioritas dalam tujuan keuangan, setelah dana darurat dan dana pensiun. Dana pendidikan sangat penting karena memiliki tenggat waktu yang tidak bisa ditunda argonya berjalan sejak anak lahir. Oleh karena itu, perencanaan perlu dilakukan sedini mungkin.
Jenis-jenis biaya pendidikan anak meliputi:
- Uang pangkal, yang dapat mulai dikumpulkan sejak dini dan dialokasikan dalam pos tabungan
- SPP bulanan atau semesteran, yang bisa diambil dari pendapatan rutin bulanan, atau memilih sekolah negeri yang menawarkan SPP gratis. Biaya ini termasuk dalam kebutuhan primer
- Uang tahunan atau biaya daftar ulang, yang dapat diambil dari tabungan atau dialokasikan dari pendapatan tahunan seperti bonus atau THR
- Biaya pelengkap, seperti les, katering, dan jasa antar-jemput, yang bisa diambil dari penghasilan bulanan dan masuk dalam kategori kebutuhan sekunder
![]()
Sumber: Investingmom.id
Karena merencanakan dana pendidikan anak ini penting, kapan waktu yang tepat mulai mengumpulkannya?
- Untuk kasus suami istri yang belum ada anak:
- Cek apakah usia pencari nafkah utama < 35 tahun, maka belum prioritas dalam mengumpulkan dana pendidikan anak. Anda yang berada pada kondisi ini, bisa fokus pada dana darurat, dana pensiun dan tujuan keuangan yang lain seperti kepemilikan rumah.
- Apabila usia pencari nafkah utama > 35 tahun dan masih berencana untuk memiliki anak, maka perlu mengumpulkan dana pendidikan anak terutama jenjang kuliah. Karena bila tidak dikumpulkan sedini mungkin, dikhawatirkan saat nanti sang anak menginjak bangku kuliah, orang tua sudah memasuki usia pensiun.
- Apabila sudah ada anak, maka bisa dikumpulkan semenjak lahir. Namun tetap fokus pada kebutuhan primer anak terlebih dahulu seperti popok, susu, biaya imunisasi dll.
Prioritas dana pendidikan anak yang dikumpulkan dimulai dari jenjang pendidikan paling dekat, misalnya pendidikan dasar kemudian jenjang pendidikan tinggi (kuliah) karena kapasitas bangku kuliah negeri terbatas sedangkan saingannya secara nasional. Kemudian bila anak sudah memasuki SD, mulai mengumpulkan jenjang pendidikan menengah. Akan tetapi, bila anggaran bulanan longgar, bisa dikumpulkan sekaligus paralel untuk semua jenjang pendidikan.
Kemudian, prioritas yang dikumpulkan juga bisa dari mengumpulkan uang pangkal terlebih dahulu dan memasukan SPP bulanan ke dalam anggaran bulanan. Namun apabila anggaran cukup longgar, bisa memasukan komponen SPP ke dalam perhitungan rencana dana pendidikan anak.
Dana pendidikan anak merupakan tujuan keuangan yang penting karena jangka waktunya tidak bisa dimundurkan. Prioritasnya setelah dana darurat dan dana pensiun. Utamakan dana pendidikan anak yang paling dekat kemudian yang paling jauh yakni pendidikan kuliah S1 kemudian pendidikan anak jenjang menengah. Sesuaikan pemilihan sekolah dengan visi misi keluarga, minat dan bakat anak serta kemampuan orang tua.
Pendidikan yang bagus untuk anak-anak bukan artinya yang paling mahal, tapi yang bisa memberikan wadah anak kita untuk bertumbuh dan menemukan potensi diri anak.
Jika Anda memiliki pertanyaan lebih lanjut terkait masalah atau informasi keuangan lainnya, segera log in ke daya.id dan gunakan fitur Tanya Ahli untuk mendapat jawaban langsung dari ahlinya. Pastikan Anda sudah mendaftar di daya.id untuk mendapatkan informasi dan tips bermanfaat lainnya secara gratis.
Sumber:
Berbagai sumber
Berikan Pendapat Anda