Batasi Konsumsi Gula, Demi Cegah Obesitas dan Diabetes

Dirilis

05 November 2018

Penulis

Tim Penulis Daya Sehat Sejahtera

Narasumber

Hartadi Joko

Pekerjaan

Pensiunan TNI

“Tadinya saya terbiasa minum minuman yang manis, tapi setelah tahu bahaya gula bisa menyebabkan obesitas dan diabetes, jadi sadar kalau harus mengonsumsi sesuai takaran yang dianjurkan,” ucap Hartadi Joko, seorang pensiunan TNI yang tetap sehat bugar menjelang usia 65 tahun.

Terlahir dari keluarga petani,  Joko, biasa ia disapa, mengaku jika kehidupan di masa kecilnya jauh lebih sehat daripada saat ini. Pasalnya, saat itu Joko bahkan tidak mengonsumsi nasi putih sebagai sumber karbohidrat dan menggantinya dengan nasi jagung dan tiwul (pengganti nasi beras yang terbuat dari singkong), sehingga nasi putih boleh jadi makanan mewah yang hanya bisa dikonsumsi saat musim panen tiba atau ketika Hari Raya Idul Fitri.

Senang bisa kembali aktif untuk masyarakat
Memasuki masa pensiun,  Joko lebih banyak menghabiskan waktu di rumah bersama istri. Jika sebelumnya ia aktif dengan beragam kegiatan kedinasan, di masa pensiun tubuhnya lebih banyak bersantai sehingga memengaruhi kondisi kesehatannya. Tidak tanggung-tanggung, saat ini  Joko didiagnosis memiliki gejala hipertensi dengan tekanan darah mencapai 140/83. Pada titik inilah Joko mulai menyadari untuk memulai pola hidup yang sehat dengan aktif bergerak.

Melalui Program Kader Kesehatan yang diselenggarakan oleh Daya Sehat Sejahtera, Joko selaku nasabah aktif BTPN memiliki kesempatan untuk mendapatkan pelatihan keterampilan dan pengetahuan dasar pemeriksaan kesehatan untuk diterapkan pada diri sendiri dan membantu masyarakat di sekitar tempat tinggal, termasuk teman-temannya di Organisasi PEPABRI (Persatuan Purnawirawan Angkatan Bersenjata Republik Indonesia).

Memiliki latar belakang militer yang sangat kuat, pekerjaan sosial semacam ini tentu membuat Joko bergembira karena bisa kembali aktif melayani masyarakat.

Mendapatkan wawasan baru dan informasi yang tepat
Joko yang saat ini sudah memiliki tiga orang cucu , mengaku bahwa dengan mengikuti Program Kader Kesehatan, ia mendapat banyak wawasan baru serta informasi mengenai kesehatan secara tepat jika dibandingkan hanya dengan membaca artikel kesehatan dari berbagai media online maupun cetak. Menariknya, di dalam program ini juga Joko berkesempatan untuk bertemu dengan kader-kader dari daerah lain, sehingga menambah teman.

Setelah bergabung dengan Daya Sehat Sejahtera, Joko mulai bersemangat untuk kembali aktif berkegiatan. Setidaknya berjalan kaki santai sebanyak tiga kali dalam satu minggu. Sesekali Joko juga akan memarkirkan sepeda motor di rumah dan lebih memilih jalan kaki menuju pasar atau toko terdekat saat hendak membeli sesuatu. Program Kader Kesehatan yang didapat dari BTPN memotivasi Joko untuk terus memperbaiki pola hidup menjadi lebih sehat.

Menjaga pola makan dan waktu tidur
Mengingat profesinya dulu sebagai seorang anggota TNI, tentu Joko tidak merokok karena menyadari betul bahaya nikotin dan zat-zat berbahaya lainnya. Ia mengaku tidak begitu menyukai daging merah dan air es, sehingga kondisi kesehatannya relatif stabil. Namun demikian, kebiasaan Joko dalam mengonsumsi makanan dan minuman manis memang harus mulai diatur agar tidak melebihi takaran yang semestinya.

Selama mengikuti Program Kader Kesehatan, secara rutin Joko mendapat pemeriksaan tekanan darah serta pengukuran tinggi dan berat badan. Dengan begitu, kondisi tubuh dapat lebih terkontrol. Termasuk waktu tidur juga harus dijaga sehingga tubuh bisa tetap bugar di usia yang tidak lagi muda.

Penilaian :

5.0

4 Penilaian

Kisah Sukses Lainnya

1 dari 3 konten bebas || Daftar dan Masuk untuk mendapatkan akses penuh ke semua konten GRATIS