10 September 2018
Berat badan Turun Berkat Rutin Berlari
Dirilis
10 September 2018
Penulis
Tim Penulis Daya Sehat Sejahtera
Narasumber
Irna Dartiana
Pekerjaan
Karyawan Swasta
Kesukaan Irna dengan olahraga lari sudah tumbuh sejak kecil, karena sang Ayah selalu membiasakan keluarganya untuk berlari. Bahkan saat di bangku SMP, Irna sempat ditawarkan oleh guru olahraga untuk menjadi atlet lari, tetapi ia menolak. Sejak lulus SMP, lari bukan menjadi prioritasnya lagi dan ia hanya berlari beberapa kali saja.
Irna mengaku dirinya mengalami kenaikan berat badan yang cukup signifikan dari 44 kg menjadi 61 kg dalam waktu sekitar 5 tahun. Dengan berat badan yang terus meningkat, Irna menjalani berbagai macam diet dan minum obat pelangsing. Namun efek penurunan berat badan yang dirasakannya hanya sementara dan akan naik kembali seperti semula.
Titik Balik Rutin Berlari
Melihat kondisi salah satu anggota keluarga dan beberapa kerabatnya yang mengalami obesitas, sering sakit-sakitan, terlihat tidak bugar dan sulit beraktivitas di masa tua, membuat tekad Irna untuk menurunkan berat badan dan hidup sehat pun terus meningkat. Irna berpikir bagaimana caranya agar saat tua nanti dirinya masih tetap sehat dan bugar.
Akhirnya pada pertengahan tahun 2017, Irna mulai rutin dan menekuni kembali olahraga lari. Irna mulai mengikuti race kategori 5K. Setelah ia rutin berlari seminggu sekali, Irna memberanikan diri untuk mendaftar kategori 10K. Motivasinya mengikuti race tersebut bukan untuk menang, tetapi untuk sehat, bugar, bahagia dan bertemu banyak orang. Dari situ ia mulai mengikuti komunitas belari, yakni Bogor Runners.
Setelah sukses melewati kategori 10K, Irna mencoba tantangan baru dalam kategori half-marathon dengan jarak tempuh 21K di acara Jogja Marathon pada bulan April 2018. Irna mengikuti beberapa tahap tes seleksi training program dari IndoRunners sebagai langkah persiapan Jogja Marathon. Irna pun lolos dalam seleksi tersebut. Selama mengikuti training program dari IndoRunners, Irna mendapatkan knowledge tentang berlari, tidak hanya tehnik berlari dengan benar namun strength training, recovery process, hidration dan nutrition.
Inilah yang menjadikan Irna jadi lebih intens dalam latihan lari. Latihan berlari dilakukan setiap Selasa, Rabu, Kamis dengan jarak 5-12k setiap sesi latihan. Setiap hari Jumat, Irna berlatih kekuatan atau strength training seperti squat, plank, push up dan lainnya. Setiap hari Minggu ia berlatih lari dengan jarak tempuh yang terus meningkat setiap minggunya, mulai dari 12K sampai 22K. Meskipun setiap Sabtu dijadwalkan libur berlari, tetapi dirinya tetap harus menggantinya dengan bersepeda, yoga atau renang (active rest). Irna hanya merasakan libur total (total rest) di hari Senin.
Manfaat yang Dirasakan
Dengan rutin berlari, dirinya berhasil menurunkan berat badan 10-11 kg dalam kurun waktu 6-8 bulan. Bahkan penurunan tersebut terbilang dengan pola makan yang tidak dijaga ketat. Namun tidak hanya berat badan yang menurun, Irna juga merasakan beberapa manfaat lain dari rutin berlari:
Irna mengaku dirinya mengalami kenaikan berat badan yang cukup signifikan dari 44 kg menjadi 61 kg dalam waktu sekitar 5 tahun. Dengan berat badan yang terus meningkat, Irna menjalani berbagai macam diet dan minum obat pelangsing. Namun efek penurunan berat badan yang dirasakannya hanya sementara dan akan naik kembali seperti semula.
Titik Balik Rutin Berlari
Melihat kondisi salah satu anggota keluarga dan beberapa kerabatnya yang mengalami obesitas, sering sakit-sakitan, terlihat tidak bugar dan sulit beraktivitas di masa tua, membuat tekad Irna untuk menurunkan berat badan dan hidup sehat pun terus meningkat. Irna berpikir bagaimana caranya agar saat tua nanti dirinya masih tetap sehat dan bugar.
Akhirnya pada pertengahan tahun 2017, Irna mulai rutin dan menekuni kembali olahraga lari. Irna mulai mengikuti race kategori 5K. Setelah ia rutin berlari seminggu sekali, Irna memberanikan diri untuk mendaftar kategori 10K. Motivasinya mengikuti race tersebut bukan untuk menang, tetapi untuk sehat, bugar, bahagia dan bertemu banyak orang. Dari situ ia mulai mengikuti komunitas belari, yakni Bogor Runners.
Setelah sukses melewati kategori 10K, Irna mencoba tantangan baru dalam kategori half-marathon dengan jarak tempuh 21K di acara Jogja Marathon pada bulan April 2018. Irna mengikuti beberapa tahap tes seleksi training program dari IndoRunners sebagai langkah persiapan Jogja Marathon. Irna pun lolos dalam seleksi tersebut. Selama mengikuti training program dari IndoRunners, Irna mendapatkan knowledge tentang berlari, tidak hanya tehnik berlari dengan benar namun strength training, recovery process, hidration dan nutrition.
Inilah yang menjadikan Irna jadi lebih intens dalam latihan lari. Latihan berlari dilakukan setiap Selasa, Rabu, Kamis dengan jarak 5-12k setiap sesi latihan. Setiap hari Jumat, Irna berlatih kekuatan atau strength training seperti squat, plank, push up dan lainnya. Setiap hari Minggu ia berlatih lari dengan jarak tempuh yang terus meningkat setiap minggunya, mulai dari 12K sampai 22K. Meskipun setiap Sabtu dijadwalkan libur berlari, tetapi dirinya tetap harus menggantinya dengan bersepeda, yoga atau renang (active rest). Irna hanya merasakan libur total (total rest) di hari Senin.
Manfaat yang Dirasakan
Dengan rutin berlari, dirinya berhasil menurunkan berat badan 10-11 kg dalam kurun waktu 6-8 bulan. Bahkan penurunan tersebut terbilang dengan pola makan yang tidak dijaga ketat. Namun tidak hanya berat badan yang menurun, Irna juga merasakan beberapa manfaat lain dari rutin berlari:
- Melatih disiplin karena adanya jadwal latihan rutin.
- Melatih kebiasaan bangun tidur lebih awal yaitu pukul 02.30. Hal ini karena jadwal race yang biasanya dimulai pukul 04.30.
- Sehat jiwa dan raga. Irna mengatakan berlari tidak hanya membuat tubuh sehat secara fisik, tetapi jiwa pun akan lebih sehat dan bebas stres.
- Ikut serta dalam suatu komunitas, membuat dirinya termotivasi, menambah relasi, berbagi pengalaman dan info kegiatan lari, serta mengubah pola pikir.
Kendala yang Dihadapi
Saat ini Irna rutin berlari 1-2 kali per minggu dengan jarak tempuh minimal 5K. Kendala yang dihadapi Irna adalah dinas luar kota yang membuatnya tidak rutin berlari. Namun ia mengatakan bila tidak sempat untuk lari maka akan diganti dengan strength training.
Tips dari Irna
Menurut Irna tips untuk hidup sehat adalah niat dan prioritas. Bila sudah ada niat untuk tetap sehat dan bugar, maka jadikan olahraga sebagai prioritas. Jadi, teguhkan niat dan prioritaskan kegiatan yang mendorong Anda untuk tetap sehat dan bugar!
