Olahraga Ringankan Kelainan Jantung Atrial Septal Defect

Dirilis

24 Pebruari 2022

Penulis

Shaina Nabila

Narasumber

Dania Anisa Dersyaninda

Pekerjaan

Karyawan Swasta

Dania Anisa Dersyaninda adalah seorang penyintas penyakit atrial septal defect (ASD). ASD adalah kelainan jantung bawaan, di mana ada lubang di dinding jantung (septum) yang membagi ruang atas (atrium) jantung.


 

Bagaimana ASD bisa terjadi?


Saat jantung bayi berkembang selama kehamilan, biasanya ada beberapa lubang di dinding jantung yang membagi ruang atas jantung (atrium). Lubang ini biasanya menutup dengan sendirinya selama kehamilan atau setelah lahir. Namun, jika salah satu dari bukaan ini tidak menutup, sebuah lubang akan tertinggal. Lubang tersebut menyebabkan naiknya jumlah darah yang mengalir melalui paru-paru, dan seiring waktu, dapat menyebabkan kerusakan pada pembuluh darah di paru-paru. Kerusakan pada pembuluh darah di paru-paru dapat menyebabkan masalah ketika dewasa nanti, seperti tekanan darah tinggi di paru-paru dan gagal jantung. Masalah lain mungkin termasuk detak jantung yang tidak normal, dan peningkatan risiko stroke.

Nah, wanita yang akrab disapa Dania ini tidak pernah menyangka bahwa ia memiliki kelainan ini. Ia mengetahuinya setelah dewasa, saat pertama kali didiagnosis dengan kelainan atrial septal defect.

Awal mula mengetahui memiliki kelainan ASD ini saat Dania sempat dirawat di rumah sakit akibat penyakit tipes di tahun kedua kuliahnya. Dan itu adalah pertama kali ia dirawat di rumah sakit dalam sepanjang hidupnya.

Kebetulan dokter yang menangani Dania adalah dokter jantung. Saat ia sedang memeriksa dada Dania, ia mendengar ada suara murmur di dada Dania. Sehingga dokter tersebut merujuk Dania ke RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo (RSCM) untuk diperiksa lebih dalam. Di RSCM, hasil pemeriksaan menyatakan bahwa jantung Dania memiliki lubang di sekatnya yang berdiamater 4-5 cm.

 

Tidak Ada Gejala Karena Rajin Berolahraga

Saat pertama kali mendengar kabar mengenai kelainan yang dimilikinya, Dania berpikir bahwa ini bukanlah suatu masalah besar. Jika memang terjadi sesuatu, ya sudah jalankan saja. Ditambah juga dengan dokternya yang selalu mengatakan bahwa kelainan ini dapat disembuhkan.

Tapi berbeda dengan Dania, keluarga besarnya saat pertama kali mendengar kabar mengenai penyakit ini adalah kaget dan tidak percaya, karena Dania sejak kecil sangatlah sehat, bugar, dan tidak pernah sakit. Dokter pun heran karena selama ini Dania tidak memiliki gejala terhadap kelainan ASD ini.

Dokter mengatakan jika memiliki kelainan ini, biasanya seseorang menjadi sangat lemas, terjadi pembengkakan di badan, di tangan muncul warna kebiruan tiba-tiba, dan sering pingsan, tetapi semua itu tidak terjadi pada Dania. Hal ini ada kemungkinan karena Dania sangat suka berolahraga sejak kecil dan selalu mengikuti ekstrakurikuler futsal, sampai kuliah pun Dania masih sering ikut bertanding futsal di olimpiade kampus.

Walaupun selalu ceria dan optimis dalam menghadapi hidup, saat awal pertama kali didiagnosis, sepercik pikiran negatif muncul di benak Dania. Pertanyaan-pertanyaan kenapa harus saya? Padahal saya sehat. Kenapa harus sampai operasi? Operasi akan menimbulkan bekas luka dan itu bukanlah hal indah untuk dimiliki. Tetapi Dania tidaklah berlarut-larut dalam pemikiran ini, Dania selalu berusaha untuk memikirkan hal-hal yang baik.

Karena lubang di sekat jantungnya besar, Dania tidak punya pilihan lain selain harus menjalankan tindakan operasi. Operasi dilakukan dengan membuka tulang sternum Dania, memberhentikan jantung untuk sementara waktu, dan membelah serta menjahit jantung agar lubang tertutup.


 

Dukungan Teman Membantu Masa Pemulihan


Hal yang memotivasi Dania untuk tetapi optimis sembuh dan berani menjalankan ini semua adalah karena Dania merupakan mahasiswa dari Gizi di Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, sehingga saat dokter menjelaskan detail-detail dari penyakit ini, Dania dapat memahaminya dengan baik, serta dokter yang menanganinya sewaktu itu mengatakan bahwa penyakit ini akan sembuh dan tidak usah dikhawatirkan.

Dania adalah pribadi yang unik karena optimisme dan kebiasaannya untuk berolahraga, serta memiliki pola hidup yang sehat. Ia selalu yakin bahwa ia bisa sembuh 100% dari penyakitnya, kembali kepada keadaan sebelum sakit dan melakukan aktivitas apapun yang ia inginkan

Selama menjalani pengobatan, Dania merasa stres bukan karena takut tidak sembuh dari penyakit ASD ini, tetapi karena takut untuk menunda kuliahnya. Dania sangat takut jika ia tidak dapat lulus tepat waktu bersama teman-temannya.

Setelah dua minggu di rawat dan melewati masa recovery, ia diperbolehkan pulang dan kemudian kembali kuliah. Walaupun menaiki tangga ke lantai 2 membutuhkan waktu 10 menit dan kelas selalu berada di lantai 3, Dania tetap bersikeras untuk kuliah.

Ia juga selalu mendapat dukungan dan support dari teman-teman terdekatnya. Teman selalu ada di sampingnya dan sigap membantu membawakan barang-barang saat ia kelelahan. Teman-teman juga selalu membantunya agar tidak tertinggal pelajaran.


 

Menghargai Tubuh dengan Hidup Sehat

Kelainan ASD ini merombak hidup Dania. “Walaupun sebelumnya aku sehat-sehat saja tetapi terkadang masih suka makan makanan yang kurang baik. Setelah sembuh rasanya seperti diberikan kesempatan kedua untuk menjalani hidup dengan sehat. Aku sadar ternyata sehat itu sangatlah precious. Aku sekarang lebih menghargai value dari organ-organ tubuh, lebih berterima kasih karena selama ini jantung aku walaupun memiliki lubang, berusaha sangat kuat untuk menghidupi aku dan membuat tubuh aku tetap sehat seperti layaknya orang normal. Aku tidak mau jahat ke jantung aku dengan makan makanan yang tidak baik”, ujarnya.

Saat ini kondisi Dania sudah sembuh dan dapat beraktivitas kembali seperti dulu seperti berolahraga, mengendarai mobil, dan melakukan perjalanan jauh. Karena kelainannya ini, ia mengubah pola makannya dengan menghindari makanan yang berminyak-minyak, mengurangi jajan di luar seperti goreng-gorengan. Jika jajan pun makanannya yang direbus atau dikukus dan juga menambahkan sayur-sayuran dan buah-buahan.

Sekarang Dania, bekerja fulltime di perusahaan startup dengan menjadi brand partnership executive. Di pekerjaannya ini Dania mengurus kesepakatan kerja sama dengan mitra di perusahaan start up penyedia dapur.

 

 

Semoga kisah Dania bisa menginspirasi kita untuk rajin berolahraga dan bergaya hidup sehat, agar kita bisa melewati kelainan atau gangguan kesehatan yang mungkin ada di dalam tubuh kita. Jika Anda butuh saran, segera log in ke daya.id dan gunakan fitur Tanya Ahli untuk mendapat jawaban langsung dari ahlinya. Pastikan Anda sudah mendaftar di daya.id untuk mendapatkan informasi dan tips bermanfaat lainnya secara gratis.

Penilaian :

4.7

6 Penilaian

Kisah Sukses Lainnya

1 dari 3 konten bebas || Daftar dan Masuk untuk mendapatkan akses penuh ke semua konten GRATIS