Lulus dan mendapat gelar master ilmu komputer dari perguruan tinggi di Australia, dan sempat bekerja sebagai HRD di perusahaan di Negeri Kanguru itu, mantan dosen perguruan tinggi komputer di Pontianak ini memilih pulang kampung dan fokus mengurus waralabanya sendiri. Dalam 3,5 bulan usaha waralabanya sukses balik modal.
Keputusan Velwin Wibowo untuk pensiun dari profesi dosen rupanya dilandasi oleh keinginannya untuk membuka lapangan kerja serta mencoba tantangan baru. “Awalnya ingin menciptakan lapangan kerja, dan saya pikir kalau buka usaha lebih menantang dari pada bekerja sebagai karyawan,” katanya. Lalu ia menjadi franchisee sebuah usaha waralaba crepe sejak 9 Mei 2015 di Pontianak.
Sebelum pulang ke tanah kelahirannya di Pontianak, Velwin telah mendapat ijin tinggal di Australia dan memiliki peluang besar untuk berkarier di negeri kangguru itu. Namun keputusannya untuk melanjutkan karier di kampung halaman telah bulat.
Velwin mengaku sangat menikmati pekerjaannya sebagai wirausahawan. Ia dibantu oleh calon istrinya, Dewi Tjhai, di bagian operasional. Usaha waralaba dipilihnya berawal dari ketertarikannya terhadap keunikan produk crepe, salah satu waralaba yang sedang tren di media sosial. Usaha dengan model seperti itu menurutnya belum ada di Pontianak sehingga ia optimis sukses jika diboyong ke ibu kota Kalimantan Barat itu.
Benar saja, outlet waralaba yang Velwin kelola langsung diserbu pelanggan saat pertama kali buka. Bahkan karena ramainya, pengunjung harus rela antri 3 sampai 4 jam agar dapat menikmati produk crepe yang unik itu. Melihat kesuksesan outletnya yang pertama, Velwin berencana akan membuka cabang berikutnya. “Saya berencana untuk mencari lokasi baru entah di mal atau di ruko,” kata Velwin.
Anda juga ingin membuka lapangan kerja di kampung halaman? Silakan kunjungi halaman Peluang Usaha di Daya.id, dan manfaatkan kemudahan pengajuan minat membeli usaha waralaba.
