Ubah Buah Jadi Uang

Dirilis

24 September 2018

Penulis

Tim Penulis Daya Tumbuh Usaha

Pengusaha

Idris

Jenis Usaha

Produsen Sirup Markisa

Sulawesi Selatan merupakan penghasil buah markisa terbesar di Indonesia. Sehingga tidak mengherankan jika di Makassar, ibu kota provinsi tersebut, banyak industri penghasil sirup markisa. Salah satunya adalah industri milik Idris, yang sudah berdiri lebih dari 20 tahun. 

Tapi sebenarnya Idris tidak membayangkan bisa terjun ke usaha sirup markisa sampai menjadi seperti sekarang ini. Awalnya ia hanya ingin menyelamatkan buah-buah markisa yang berlimpah dan yang tidak terdistribusikan, agar tidak menjadi rusak dan busuk. Dalam proses mencari solusi permasalahan tersebut, sekitar pertengahan 1997 Idris bertemu dengan penyuluh dari dinas perindustrian, yang menawarkan ide pembuatan sirup dari buah markisa. Akhirnya Idris mengikuti program pelatihan yang diberikan. 

Setelah merasa sudah cukup mendapat pelajaran, Idris memberanikan diri menjual 30 botol masing-masing berisi 600 ml sirup markisa, dengan menggunakan merek dagang Mega Buana. Merek itu berasal dari bahasa Bugis, artinya banyak buahnya. Selain itu secara filosofi merek tersebut diambil agar buah markisa selalu banyak berbuah, sehingga dia bisa terus berproduksi dan laku di pasaran. 

Idris menuturkan bahwa awal-awal pemasaran, sirup markisanya tidak langsung laku di pasaran. Bahkan ketika diikutkan ke sebuah pameran oleh dinas perindustrian, selama 4 hari pameran, tidak satupun sirup markisanya laku terjual. Baru pada hari terakhir ada pembeli yang memesan 2 dus, waktu itu seharga Rp15.000 per dus. Dari situ Idris yang sebelumnya sempat pesimis, menjadi optimis bahwa produknya akan laku terjual di pasaran. 

Jalin Kemitraan dengan Petani
Selain dari kebunnya sendiri, Idris juga membeli bahan baku buah markisa dari petani yang menjadi mitranya. Idris mendapatkan dua keuntungan langsung dengan bermitra kepada petani. Pertama, dia selalu mendapatkan bahan baku buah markisa dari petani walaupun sedang tidak musim. Kedua, dia ikut menjaga kesejahteraan petani buah markisa karena membeli hasil panen buah markisa dengan harga yang stabil, walaupun sedang panen raya. Saat ini tercatat sudah ada 25 petani yang menjadi mitra Idris. 

Dengan menjalin kemitraan dengan petani tetap tersebut, Idris tidak pernah mengalami kendala dalam hal bahan baku buah markisa. Sehingga produksi sirup tidak ada hambatan dan permintaan konsumen selalu terpenuhi. 

Saat ini Idris dibantu 6 orang tenaga kerja yang terbagi menjadi beberapa bagian, yaitu bagian produksi 2 orang, bagian packing 2, dan bagian marketing 2 orang. Setiap hari, sirup markisa yang diproduksi minimal sebanyak 250 liter per hari. Saat ini Idris sudah mampu memasok ke sebanyak 40 toko oleh-oleh langganan di Makassar. Tidak hanya toko oleh-oleh di Makassar, sirup markisa milik Idris juga sudah masuk ke jaringan wilayah Indonesia bagian timur. 

Standarisasi dan Sertifikasi Produk Makanan     
Salah satu upaya Idris dalam menjaga pelanggannya adalah dengan memberikan bonus berupa tambahan satu dus sirup markisa setiap pembelian atau pemesanan 15 dus, serta ia selalu menjaga kualitas produknya dengan baik. 

Selain itu, Idris mendaftarkan produk sirup markisanya ke beberapa sistem standarisasi dan sertifikasi produk makanan, seperti serifikat Standar Nasional Indonesia (SNI) sekaligus GMP (Good Manufacturing Practices), dan perizinan lain seperti Produksi Industri Rumah Tangga (PIRT) yang sudah dimiliki sejak awal berdiri. Standarisasi dan sertifikat tersebut membuat Idris semakin percaya diri bawah ia juga mampu bersaing dengan produk lain yang sejenis, dan tidak gentar apabila ada pemodal atau perusahaan besar yang ikut berkompetisi di bisnis sirup markisa ini.

Idris juga menyadari masih ada kekurangan dari produk sirup markisanya ini, yaitu masalah kemasan. Menurutnya kemasan yang saat ini dipakai untuk produknya masih sama dengan kemasan produk pesaing lainnya. Maka itu Idris mengerjakan beberapa desain agar kemasan sirupnya punya ciri khas yang menarik.

Walaupun Idris sudah sangat bersyukur dengan pencapaian usahanya ini, tetapi ia merasa belum mencapai sukses. Sukses baginya adalah ketika ia sudah tidak perlu banyak turun tangan menangani usahanya ini, ia punya banyak waktu luang untuk istirahat dan beribadah dengan usaha bisa berjalan sendiri, atau dalam kata lain ia hanya sebagai pengawas saja. Impian Idris tersebut tidaklah sulit diwujudkan, karena ada salah satu anaknya yang sudah terjun juga di industri sirup markisa ini. Sehingga kedepan harapan Idris, anaknya ini yang nantinya akan meneruskan usahanya.
 

Penilaian :

5.0

1 Penilaian

Kisah Sukses Lainnya

1 dari 3 konten bebas || Daftar dan Masuk untuk mendapatkan akses penuh ke semua konten GRATIS