Dirilis

10 Oktober 2022

Penulis

Lidia Faiza Jasmine

Pemerintah sering menggaungkan bahwa pelaku usaha sangat membantu dalam pertumbuhan Indonesia. Maka dari itu, saat ini dapat kita jumpai berbagai macam program pemerintah sebagai upaya dalam mencetak pengusaha-pengusaha baru.

Selain fokus dalam melahirkan para pelaku usaha baru, pemerintah juga membantu para pelaku usaha yang memiliki kendala dengan modal usaha melalui program KUR dan UMi.

Tentu banyak dari Anda yang sering mendengar istilah KUR atau Program Kredit Usaha Rakyat, namun mungkin masih awam dengan istilah UMi atau Program Ultra Mikro. Pada artikel kali ini, kita akan membahas lebih dalam mengenai apa sih perbedaan antara KUR dan UMi. 

 

Perbedaan KUR dan UMi

Mengutip dari kemenkeu.go.id, KUR atau Kredit Usaha Rakyat merupakan layanan pembiayaan atau kredit yang diberikan pemerintah melalui Lembaga perbankan kepada UMKM atau koperasi yang belum memiliki agunan tambahan. Sasaran dari program ini adalah perorangan, badan usaha, maupun kelompok usaha yang produktif.

Sedangkan UMi atau Ultra Mikro merupakan program yang lahir untuk melengkapi program KUR. Program UMi berfokus pada pembiayaan usaha mikro di lapisan terbawah yang kriterianya masih belum bisa difasilitasi lembaga perbankan melalui KUR.

Selain definisi, masih banyak perbedaan antara KUR dan UMi dari berbagai aspek. Untuk lebih jelasnya, Yuk simak penjelasan berikut.

 

1.    Penerima Pinjaman

Sasaran KUR adalah para UMKM yang sudah memiliki surat izin usaha dengan syarat usahanya sudah berjalan minimal selama 6 bulan.

Sedangkan sasaran UMi merupakan usaha ultra mikro yang skala usahanya lebih kecil daripada usaha mikro. Sehingga untuk mengajukan UMi, suatu usaha tidak memerlukan surat izin. Hal ini dapat memberikan kesempatan bagi para pelaku usaha baru untuk mendapatkan modal usaha.

 

2.    Penyalur Dana

Dari sisi lembaga penyalur dana, pembiayaan KUR biasanya disalurkan oleh lembaga perbankan atau keuangan. Sementara pembiayaan UMi disalurkan melalui lembaga keuangan non bank atau LKBB seperti Pegadaian atau Persero.

 

3.    Batas Pinjaman

KUR memiliki batas pinjaman yang lebih tinggi, yaitu sebesar Rp 25 juta hingga Rp 500 juta. KUR sendiri memiliki banyak program yang ditawarkan dan bisa Anda pilih sesuai dengan kriteria dan kebutuhan usaha Anda. 

Sementara UMi hanya memiliki satu jenis program yang ditawarkan dan berfokus untuk menjangkau pelaku usaha ultra mikro. Batas pinjaman yang ditawarkan UMi berkisar antara Rp 500 ribu hingga Rp 10 juta.

 

4.    Pendampingan Debitur

Biasanya KUR tidak mewajibkan adanya pendampingan, sementara UMi terdapat pendampingan yang diselenggarakan oleh penyalur dana. Adanya pendampingan dalam program UMi dapat memberikan kesempatan bagi para pelaku usaha dalam memulai dan mengembangkan usahanya. Pendampingan ini juga dilakukan sebagai salah satu cara dalam pencegahan terjadinya non performing loan. 

 

5.    Syarat Agunan

Syarat agunan pada KUR biasanya mengikuti ketentuan dari pihak penyalur dana, sehingga agunan pada setiap program KUR dapat berbeda-beda, dapat kita jumpai juga pembiayaan KUR yang tidak memerlukan agunan. Sementara pembiayaan UMi tidak memiliki agunan baik untuk perorangan maupun kelompok.

 

6.    Jangka Waktu Pengembalian Modal (Tenor)

Tenor atau waktu pengembalian pinjaman pada KUR biasanya memiliki jangka waktu di atas satu tahun atau jangka panjang. Sementara UMi biasanya bersifat jangka pendek, di bawah 52 minggu.
Sahabat Mikro Bank BTPN

Dis amping usaha pemerintah untuk dapat mencetak para pelaku usaha yang baru, saat ini pun juga semakin banyak program-program bantuan untuk para pelaku usaha khususnya UMKM. Mulai dari program pinjaman modal usaha hingga pengembangan diri, semuanya bisa Anda cari melalui program pemerintah, maupun program mandiri dari beberapa perusahaan.

Tidak terkecuali Bank BTPN yang hadir dengan layanan untuk membantu Anda para pelaku usaha mengembangkan usahanya. Tak hanya memberikan bantuan pinjaman modal dengan produk Maxi Micro dan Digital Micro, Sahabat Mikro juga memberikan pendampingan kepada para pelaku usaha untuk meningkatkan pengetahuan dan pengembangan usaha melalui Daya.id.

Sahabat Mikro hadir untuk mendukung pengembangan diri maupun usaha Anda melalui pinjaman modal usaha Maxi Micro dan Digital Micro. Selain pinjaman modal, Anda juga bisa mendapatkan pendampingan peningkatan kapasitas diri untuk pengembangan UKM Anda.

Maxi Micro ditujukan untuk Anda pelaku UKM produktif yang ingin meningkatkan kapasitas usaha Anda, seperti penambahan jumlah produksi, ekspansi tempat usaha, pembelian bahan baku, bahkan perluasan gudang. Pinjaman Maxi Micro dapat Anda manfaatkan sebagai tambahan modal, apabila modal yang Anda butuhkan ternyata lebih besar dari rencana.

Sementara pinjaman Digital Micro bisa Anda manfaatkan untuk menutupi biaya tak terduga. Misalnya, kerusakan bahan baku atau bangunan, pembelian bahan baku tak terduga, dan lainnya. Pinjaman Digital Micro juga bisa Anda manfaatkan untuk keuangan pribadi Anda diluar usaha. Seperti, biaya berobat, pendidikan, beli rumah, dan kebutuhan pribadi lainnya yang membutuhkan dana tambahan. Jika Anda menginginkan pengembalian dana yang fleksibel atau sesuai dengan arus kas usaha Anda, maka pinjaman Digital Micro akan cocok untuk Anda!

Apabila Anda ingin mengembangkan usaha Anda, wujudkan rencana Anda melalui pinjaman modal usaha yang mudah, cepat, dan aman menggunakan layanan Sahabat Mikro! 

Apabila Anda masih memiliki pertanyaan terkait bagaimana cara mengajukan pinjaman modal usaha yang  mudah dan aman, Anda dapat mengakses fitur Tanya Ahli dan dapat berdiskusi lebih lanjut dengan para ahli. Anda juga dapat mengunjungi Daya.id untuk mengetahui tips dan peluang usaha lainnya. Jangan lupa segera daftarkan diri Anda untuk bisa mendapatkan manfaat menarik lainnya!

Sumber:

Berbagai sumber

Penilaian :

5.0

1 Penilaian

Share :

Berikan Komentar

Ada yang ingin ditanyakan?
Silakan Tanya Ahli

Ari Handojo

Business Coach

1 dari 3 konten bebas || Daftar dan Masuk untuk mendapatkan akses penuh ke semua konten GRATIS