Dirilis

16 Juli 2023

Penulis

Thomas Aquino Herly Marwanto

Banyak pemilik usaha belum paham manfaat BEP (Break Even Point), bagaimana cara mengetahui dan menganalisisnya, meski mereka sering mendengar istilah tersebut. Mereka lebih fokus kepada menjalankan usaha dan bagaimana meraih untung penjualan. Padahal dengan mengetahui fungsi BEP, pengusaha dapat menyiapkan strategi usaha lebih baik dari aspek  permodalan, pengelolaan keuangan, penjualan, marketing, dan efisiensi biaya operasional agar usaha lebih cepat berkembang.  

 

Apa itu BEP?

Banyak orang mengartikan BEP dengan balik modal, mereka salah mengartikan keduanya. Jika kita tilik dalam akuntansi, balik modal disebut dengan ROI (Return of Investment). ROI merupakan modal yang dikeluarkan di kala menjalankan bisnis serta telah  memberikan profit dalam periode tertentu. 

Jadi sebenarnya BEP adalah titik keseimbangan hasil antara pendapatan dan modal yang dikeluarkan, sehingga tidak terjadi kerugian atau keuntungan. Total laba dan kerugian yang dihasilkan pada posisi 0 atau pada titik Break Even Point, yang artinya adalah perusahaan tidak mengalami kerugian atau mendapatkan keuntungan.

Ada pula yang berpendapat bahwa BEP adalah jumlah penjualan yang perlu dicapai guna menutupi keseluruhan biaya operasional yang sudah dikeluarkan perusahaan. Atau total pendapatan yang diperoleh sama dengan total biaya produksi yang telah digunakan, baik biaya variabel (variable cost) ataupun biaya tetap (fixed cost). 

Menurut Garrison dan Noreen, Break Even Point disebut dengan earning before tax and interest, yaitu nilai penjualan sebelum kena pajak dan bunganya. 

 

Apakah fungsi BEP?

Para pengusaha perlu mengetahui lebih lanjut tentang fungsi BEP untuk:

  1. Tahu biaya total produksi. Karena ketika kita menghitung Break Even Point, kita harus menghitung semua biaya produksi, mulai dari biaya tetap hingga biaya variabel.
  2. Dasar penghitungan keuntungan. Karena untuk  mendapatkan harga jual produk yang menghasilkan keuntungan, tentu kita perlu menghitung BEP ditambah dengan profit margin. Terlebih profit margin merupakan tolak ukur keuntungan atas setiap produk yang akan dijual. Jadi fungsi BEP di sini adalah sebagai tools analisis dan dasar penentuan profitabilitas usaha.
  3. Memperkirakan kapan balik modal. Seperti pada umumnya, sebuah bisnis akan mengalami kerugian di awal perjalanannya,  karena usaha belum begitu dikenal masyarakat. Oleh sebab itu, para pengusaha harus mengetahui banyaknya produk yang harus terjual sekaligus periode tertentu. Bila BEP tidak dihitung, perkiraan jumlah produk yang harus terjual tidak akan bisa dihitung, sehingga waktu penjualan produk pun tidak dapat diperkirakan.


 

Cara Menghitung BEP?

Setelah mengetahui apa itu BEP dan fungsinya, di bawah ini akan dijelaskan tentang model atau cara menghitung BEP.

 

1. BEP Per Unit

Cara ini  dipergunakan untuk mengetahui kontribusi produk per unit terhadap pencapaian keuntungan atas penjualan produk. 

Rumus BEP Per Unit

BEP Per Unit = Fixed Cost / (Harga Per Unit - Variable Cost Per Unit)

Sebagai contoh :

Pada bulan Juni 2023, operasional PT.Gemilang menghabiskan biaya tetap sebesar Rp160.000.000 untuk memproduksi 100.000 produk. Biaya variabel per unit adalah Rp60.000 dan harga per unit produk sebesar Rp100.000. Berapa BEP per unitnya?

Berdasarkan rumus, maka BEP Per Unit =
= Rp160.000.000 / (Rp100.000 - Rp60.000)
= Rp160.000.000 / Rp40.000
= Rp4.000

Jadi BEP per Unit PT. Gemilang per bulan Juli 2022 sebesar Rp4.000.

 

2. BEP Per Penjualan

Cara hitung BEP ini, menghitung berdasar fixed cost dibagi dengan selisih antara harga jual serta perbandingan variable cost dengan harga total.

Rumus BEP Per Penjualan

BEP Per Penjualan = Fixed Cost / [1 - (Total Variable Cost/Harga Total)]

Sebagai contoh :

Per Juni 2023, Pak Dodit berhasil mendapatkan omzet sebesar Rp100.000.000. Pengeluaran biaya tetap sebesar Rp60.000.000 dan biaya variabel sebesar Rp40.000.000. Berapa BEP per penjualan Pak Rizal?

Berdasarkan rumus, maka BEP per Penjualan adalah:
=Rp60.000.000/[1(Rp40.000.000/Rp100.000.000)]
= Rp60.000.000 / (1 – 0,4)
= Rp60.000.000 / 0.6
= Rp36.000.000

Maka BEP Per Penjualan Pak Dodit bulan Juni 2023 sebesar Rp36.000.000.

 

3. Metode BEP Per Biaya

Metode ini, menghitung berdasarkan biaya pokok, dikurangi margin laba atau harga jual. Banyak orang paling sering menggunakan metode ini, karena rumusnya jauh lebih mudah.

Rumus BEP Per Biaya

BEP Per Biaya = (Total Fixed Cost + Total Variable Cost) / Total Unit

Sebagai contoh:

PT Semen Sleman di bulan Juni 2023 memproduksi 500 unit semen, dengan biaya tetap sebesar Rp15.000.000 dan biaya variabel sebesar Rp70.000 per unit semen. Berapa BEP per biaya yang didapat PT Semen Sleman?

Berdasarkan rumus maka,
Total Variable Cost = Rp70.000 x 500 unit = Rp35.000.000
Sehingga BEP Per Biaya =
= (Rp15.000.000 + Rp35.000.000) / 500
= Rp50.000.000 / 500
= Rp100.000

Maka BEP per biaya PT Semen Sleman pada bulan Juni 2023 adalah Rp100.000/unit. Jadi bila PT Semen Sleman ingin mendapatkan profit, harga semen persaknya harus lebih tinggi dari BEP yang dihasilkan.

Selain cara menghitung BEP seperti tersebut di atas, Anda harus tahu bahwa BEP dapat meningkat atau menurun, tergantung dari beberapa hal di bawah ini:

 

1.    Peningkatan Penjualan Konsumen

Peningkatan penjualan membuat permintaan menjadi tinggi. Maka perusahaan perlu memproduksi lebih banyak produk,  guna memenuhi tambahan permintaan konsumen sehingga perusahaan akan menaikkan BEP untuk menutupi biaya tambahan tersebut.

 

2.    Kenaikan Biaya Produksi

Salah satu yang tersulit dalam bisnis adalah permintaan produk tetap sama sementara biaya variabel seperti bahan baku meningkat. BEP menjadi naik karena adanya biaya tambahan itu, disamping itu juga  biaya produksi, dan bisa jadi kenaikan gaji karyawan dan sewa gudang.

 

3.    Perbaikan Peralatan Produksi

Proses produksi yang terputus ketika ada peralatan produksi yang rusak akan meningkatkan BEP. Hal ini karena terdapat jumlah target unit yang tidak dapat diproduksi dalam waktu tertentu. 

Agar bisnis dapat menghasilkan laba yang lebih tinggi maka  nilai BEP harus diturunkan. Berikut ini beberapa alternatif mengurangi nilai BEP.

 

1. Naikkan Harga Produk

Langkah memiliki risiko para pengusaha akan kehilangan konsumennya, sehingga perlu strategi pemasaran dan penjualan yang lebih baik untuk membuat konsumen loyal.
 

2. Lakukan Outsourcing

Outsourcing adalah salah satu cara yang  dapat membantu mengurangi biaya produksi ketika volume produksi meningkat.

Baca juga: Bagaimana Cara Untung dan Balik Modal Cepat di Bisnis Waralaba ?

Nah, apabila Anda masih butuh Informasi yang lebih banyak tentang fungsi BEP, cara menhitung, dan mengelolanya,  yuk manfaatkan fitur Tanya Ahli. Bagi yang belum sempat daftar, silakan kunjungi halaman pendaftaran.  Bebas biaya!

Sumber:

Berbagai sumber

Penilaian :

5.0

4 Penilaian

Share :

Berikan Komentar

RAHMAT WIDODO

18 Juli 2023

πŸ‘

Balas

. 0

RAHMAT WIDODO

18 Juli 2023

πŸ‘

Balas

. 0

Hendratno

17 Juli 2023

Infonya bagus x

Balas

. 0

M yusuf hutasuhut

17 Juli 2023

πŸ‘πŸ‘πŸ‘

Balas

. 0

Ada yang ingin ditanyakan?
Silakan Tanya Ahli

Ari Handojo

Business Coach

1 dari 3 konten bebas || Daftar dan Masuk untuk mendapatkan akses penuh ke semua konten GRATIS