Dirilis

27 Desember 2022

Penulis

Fitri Hudayani, SST, Sgz, MKM

HIV (Human Immunodeficiency Virus) adalah penyakit yang menyerang kekebalan tubuh manusia dan disebabkan oleh retrovirus. Sebagai salah satu dampak penurunan kekebalan tubuh akibat virus tersebut adalah mudahnya terinfeksi berbagai penyakit. Stadium akhir dari HIV adalah AIDS (Acquired Immunodeficiency Syndrome) yang akan muncul setelah lima atau sepuluh tahun dan akan semakin melemahkan kekebalan tubuh sehingga semua penyakit dapat masuk ke dalam tubuh. 

Kondisi ini sangat mempengaruhi status gizi penderita jika tidak segera ditangani lebih lanjut. Salah satu gejala khas yang dapat ditemui pada orang dengan HIV adalah penurunan berat badan drastis akibat dari rusaknya dinding usus sehingga penyerapan gizi dan makanan menjadi terganggu. Perlunya keseimbangan antara perawatan, pengobatan dan adekuasi asupan energi dan zat gizi perlu menjadi fokus perhatian yang menjadi prioritas utama dalam upaya peningkatan kualitas hidup orang dengan HIV. Artinya, pola makan orang dengan HIV bukan hanya harus bergizi lengkap dan seimbang, melainkan juga higienis untuk mencegah kemungkinan infeksi dari makanan yang terkontaminasi.

Baca Juga: Kendalikan AIDS dan Tetap Bergerak 

 

Tips Penuhi Kebutuhan Gizi Orang dengan HIV

Apa saja yang dapat kita lakukan untuk memenuhi kebutuhan gizi pada orang dengan HIV? Antara lain sebagai berikut:

 

1.    Pantau asupan gizi orang dengan HIV 

Pantau dengan ikut melibatkan anggota keluarga, dukungan keluarga memiliki peranan penting dalam upaya meningkatkan kualitas hidup ODHA termasuk dalam hal pemantauan asupan gizi. Selain itu, dengan adanya keterlibatan keluarga dapat memberikan ketenangan bagi ODHA karena mereka tidak akan merasa sendiri dan meningkatkan semangat hidupnya dengan mengonsumsi makanan yang bergizi seimbang.

 

2.    Memberikan makanan dengan variasi pengolahan makanan yang beraneka ragam

Variasi pengolahan makanan juga dapat membuat ODHA lebih semangat dan meningkatkan nafsu makan dalam upaya memenuhi kebutuhan energy dan zat gizi hariannya. Sebagai contoh memasak wortel menjadi sayur sop atau mengolah wortel menjadi jus sehingga manfaat yang didapatkan tetap sama namun pasien ODHA tidak merasa bosan mengonsumsinya. Selalu menjaga kesehatan makanan tetap terjaga dengan memastikan makanan yang disajikan matang sempurna dan tidak ada penambahan bahan tambahan pangan sintetis.

 

3.    Setiap makanan atau minuman yang diberikan kepada ODHA harus dipastikan kematangan, kebersihan dan keamanananya

Hal ini berkaitan dengan kondisi saluran cerna ODHA yang sering kali sudah mengalami gangguan seperti kerusakan dinding usus atau ketidakseimbangan mikrobiota usus sehingga rentan terjadi infeksi saluran cerna pada ODHA. 

 

4.    Pastikan makanan yang diberikan adalah makanan yang “fresh from the oven” 

Ingat ya makanan ‘fresh from the oven’ bukan makanan sisa kemarin atau yang sudah dihangatkan berkali-kali.  Selain kematangan dan kebersihan makanan, waktu penyajian makanan bagi ODHA juga perlu diperhatikan. Sebaiknya makanan yang diberikan adalah makanan yang baru diolah atau bukan makanan simpanan yang telah dihangatkan beberapa kali. Hal ini juga berkaitan dengan perubahan rasa makanan dan kerusakan zat gizi dari makanan yang telah dihangatkan atau disimpan lama.

 

5.    Selalu menjaga nafsu makan orang dengan HIV dengan cara menyajikan makanan dalam keadaan hangat

Adanya penurunan nafsu makan merupakan salah satu penyebab utama rendahnya asupan makan sehingga mempercepat terjadinya penurunan berat badan pada ODHA. Menyediakan makanan hangat dapat menjadi salah satu solusi untuk menjaga nafsu makan Makanan hangat memancarkan aroma lebih sedap dan kuat dibanding makanan dingin. Selain itu, dari beberapa penelitian diketahui bahwa makanan hangat lebih cepat dicerna oleh sistem pencernaan karena energi panas dapat membantu memecah molekuk makanan. Makanan hangat juga dinilai memiliki jaminan kebersihan dan keamanan yang lebih baik karena sulit bagi bakteri dan mikroorganisme untuk bertahan hidup dalam makanan hangat.

Baca Juga: Pastikan Anda Cermat Dalam Membaca Label Makanan

 

6.    Menyediakan snack yang memiliki kandungan gizi di sela-sela jam makan

Menghabiskan makanan dalam porsi besar untuk sekali makan sering kali menjadi masalah mengingat adanya peurunan nafsu makan ataupun gangguan saluran cerna lain yang tidak memungkinkan mereka untuk dapat menghabiskan makanan yang diberikan dalam satu kali waktu makan. Jika hal ini dibiarkan dalam waktu yang lama maka penurunan berat badan akan terjadi dengan sangat cepat. Diperlukan adanya modifikasi diet sebagai solusi dari masalah tersebut. Menyediakan snack padat gizi dapat menjadi pilihan solusi yang tepat. Pemberian snack berbahan dasar susu, telur, atau protein nabati dapat diutamakan bagi ODHA. Dengan pemberian snack padat gizi, diharapkan dapat menutupi kekurangan asupan energy dan zat gizi dari makan utama.

 

7.    Komposisi makanan dalam diet 

Komposisi diet makanan yang perlu kita ketahui dalam pemberian makan pada orang dengan HIV, adalah sebagai berikut : bahan makanan sumber protein hewani dan nabati  seperti daging, telur, ayam, ikan, kacang kacangan. Berikan bantuan untuk mengatasi kekurangan mengatasi kekurangan zat gizi dan pencegahan kurang darah (anemia)dengan memenuhi kebutuhan sayur dan buah terutama sayuran dan buah- buahan berwarna yang kaya vitamin A. Tidak memberikan makanan yang diawetkan dan beragi (tape dan brem) serta makanan yang merangsang alat penciuman serta hindari rokok, kopi dan alkohol. Selalu minum obat sesuai dengan jadwal yang telah ditemtukan. Jika terdapat gangguan saluran pencernaan  seperti diare, berikan makanan yang lunak/cair dan rendah lemak setidaknya sampai keluhan pada saluran cerna berkurang atau hilang. Jika terdapat tanda-tanda kekurangan vitamin dan mineral tertentu dapat diberikan suplemen sesuai dengan anjuran dokter. 

Memberikan makanan padat energi dan zat gizi. Hal ini dapat dilakukan dengan menambahkan minyak kelapa, mentega dan kacang- kacangan. Selain itu, porsi makanan yang diberikan jangan terlalu besar. Sediakan makanan porsi kecil padat gizi seperti puding susu, smoothies buah, es krim, sup, pie, dan lain-lain. Berikan makanan penutup dengan rasa manis seperti salad, buah, teh manis atau minuman manis. Lingkungan saat kegiatan makan juga harus diperhatikan. Biarkan makan secara perlahan dan dinikmati secara santai.

Jika Anda masih ada pertanyaan, silakan ajukan di Tanya Ahli. Anda juga bisa mendapat informasi lainnya terkait tips usaha, karir, gizi maupun kesehatan secara gratis dengan cara mendaftar di Daya.id.

Sumber:

Berbagai sumber

Penilaian :

4.7

3 Penilaian

Share :

Berikan Komentar

Ada yang ingin ditanyakan?
Silakan Tanya Ahli

Alvin Hartanto

Ahli Gizi

1 dari 3 konten bebas || Daftar dan Masuk untuk mendapatkan akses penuh ke semua konten GRATIS