Dalam dunia digital marketing, konversi merupakan tujuan utama dari berbagai strategi yang dijalankan. Konversi dapat bermacam-macam bentuknya, mulai dari pembelian produk, pendaftaran newsletter, pengisian form, hingga tindakan lain yang diinginkan oleh pemilik bisnis.
Namun, perjalanan pengguna dalam melakukan konversi terkadang kompleks dan tidak linier. Sehingga di sinilah pentingnya melakukan analisis conversion path, yaitu memahami jalur pengguna sebelum konversi agar bisnis dapat merancang strategi yang lebih efektif dan tepat sasaran.
Apa itu Conversion Path?
Conversion path adalah serangkaian interaksi atau langkah yang dilalui oleh pengguna dari saat pertama kali mengenal sebuah brand atau produk hingga akhirnya melakukan konversi. Interaksi ini dapat berupa klik pada iklan, kunjungan website, membuka email marketing, membaca konten blog, dan berbagai touchpoint lainnya yang membentuk pengalaman pengguna.
Sebagai contoh, terdapat pelanggan yang pertama kali melihat iklan produk di media sosial, kemudian ia mengunjungi website, membaca ulasan produk, lalu menambahkan barang ke keranjang, dan akhirnya melakukan pembelian. Setiap langkah tersebut adalah bagian dari conversion path.
Baca Juga: Strategi Pemasaran Mulut ke Mulut (Word Of Mouth) untuk Pemula
![]()
Mengapa Analisis Conversion Path Penting?
Penting untuk memahami jalur pengguna sebelum konversi. Beberapa alasan utamanya adalah:
1. Memetakan perjalanan pelanggan yang sebenarnya
Banyak bisnis yang masih menganggap konversi terjadi secara tiba-tiba, padahal prosesnya sering kali panjang dan melibatkan berbagai interaksi. Dengan analisis conversion path, bisnis dapat melihat gambaran utuh perjalanan pelanggan sehingga tidak melewatkan momen penting yang mendorong keputusannya.
2. Menentukan channel dan konten yang efektif
Tidak semua channel marketing memberikan kontribusi yang sama terhadap konversi. Dengan melihat conversion path, Anda bisa mengetahui channel mana yang paling banyak digunakan oleh pengguna dalam perjalanannya, sehingga dapat mengalokasikan anggaran dan effort secara lebih efisien.
3. Mengoptimalkan strategi marketing multi-touchpoint
Pengguna biasanya berinteraksi melalui berbagai channel dan perangkat sebelum akhirnya konversi. Analisis jalur ini membantu bisnis memahami kombinasi channel apa yang paling efektif dan bagaimana mengoptimalkan masing-masing titik interaksi untuk memaksimalkan hasil.
4. Mengidentifikasi Hambatan dan Friksi dalam Perjalanan Pengguna
Terkadang, pengguna terhenti di suatu tahap karena masalah teknis, informasi kurang jelas maupun faktor lainnya. Dengan analisis yang tepat, hambatan seperti ini dapat di identifikasi dan di perbaiki agar konversi lebih lancar.
Bagaimana Cara Melakukan Analisis Conversion Path?
Agar menganalisis conversion path efektif, Anda dapat mengikuti langkah-langkah berikut:
1. Kumpulkan data dari berbagai sumber
Data conversion path berasal dari berbagai channel dan platform, seperti Google Analytics, Facebook Ads Manager, CRM, email marketing tools, dan lainnya. Penting untuk mengintegrasikan data tersebut agar dapat melihat keseluruhan perjalanan pengguna.
2. Gunakan attribution model
Model atribusi berfungsi untuk menentukan bagaimana nilai konversi dibagi ke berbagai touchpoint yang dilalui pengguna. Memilih model atribusi yang tepat sangat penting untuk mendapatkan insight yang akurat tentang peran tiap touch point. Terdapat rbeberapa model atribusi yang umum digunakan, seperti:
- Last Click Attribution: Nilai diberikan penuh pada interaksi terakhir sebelum konversi.
- First Click Attribution: Nilai diberikan pada interaksi pertama pengguna.
- Linear Attribution: Nilai dibagi rata ke semua touchpoint.
- Time Decay Attribution: Nilai lebih besar diberikan pada interaksi yang lebih dekat dengan waktu konversi.
- Position Based Attribution: Nilai dibagi pada interaksi pertama dan terakhir, serta sisanya dibagi ke interaksi di tengah.
3. Visualisasikan conversion path
Setelah data terkumpul dan atribusi diterapkan, visualisasi conversion path akan membantu Anda melihat pola umum perjalanan pengguna. Tools seperti Google Analytics (Multi-Channel Funnels), Tableau, atau Power BI bisa digunakan untuk memvisualisasikan jalur pengguna dalam bentuk diagram alur atau funnel.
4. Analisis dan Identifikasi Pola
Perhatikan pola-pola yang muncul, seperti channel mana yang sering menjadi titik awal, channel mana yang sering muncul sebelum konversi, dan channel mana yang justru menjadi hambatan. Analisis ini dapat mengungkap insight penting tentang bagaimana pengguna berinteraksi dengan merek Anda.
5. Optimasi Berdasarkan Hasil Analisis
Berdasarkan hasil analisis, Anda dapat mengoptimalkan channel dan konten yang terbukti efektif, memperbaiki hambatan yang ditemukan, dan menguji strategi baru untuk meningkatkan efektivitas conversion path.
Baca Juga: Content Marketing yang Menarik untuk Meningkatkan Traffic Website
Studi Kasus: Peran Conversion Path pada Toko Online Fashion
Terdapat sebuah toko online fashion melihat data bahwa banyak pengguna pertama kali datang melalui iklan Instagram, email newsletter yang berisi promo diskon, dan pada akhirnya melakukan pembelian setelah mengunjungi website lewat pencarian Google.
Dari analisis diatas, toko tersebut menyimpulkan bahwa Instagram efektif untuk awareness, email newsletter sebagai pengingat dan penarik minat, dan SEO tetap berperan dalam tahap akhir konversi. Dan akhirnya, toko online fashion memutuskan untuk meningkatkan investasi pada konten Instagram, email marketing, serta terus mengoptimalkan SEO website.
Analisis conversion path merupakan langkah krusial untuk memahami secara mendalam bagaimana pengguna berinteraksi dengan merek Anda sebelum mengambil keputusan pembelian. Pemahaman ini memberdayakan bisnis untuk menyusun strategi pemasaran yang lebih efektif, mengalokasikan sumber daya secara optimal, dan secara signifikan meningkatkan angka pembelian.
Di era digital yang kompetitif, insight yang di dapat dari analisis ini melampaui peningkatan penjualan, serta membangun hubungan jangka panjang yang baik dengan pelanggan. Sehingga, kunci sukses digital marketing masa kini bukanlah hanya fokus pada hasil akhir konversi, melainkan pada proses dan perjalanan yang dilalui pengguna.
Memiliki pertanyaan terkait conversion path untuk bisnis Anda? Dapatkan konsultasi gratis kepada ahli bisnis melalui fitur Tanya Ahli. Segera Daftar akun di Daya.id dan akses informasi selengkapnya secara gratis!
Sumber:
Berbagai sumber
Berikan Pendapat Anda