Informasi Artikel

Penulis Artikel

Raafi Putri Ramadhani Salamah

Pernahkah Anda telah menjalani survei, tetapi hasilnya “dingin” dan Anda merasa hal tersebut kurang sesuai kebutuhan di lapangan?

Hal tersebut dapat disebabkan karena yang Anda butuhkan bukan sekedar banyak data, tetapi keperluan untuk menggali alasan dibalik data tersebut. Pada tahap inilah in-depth interview (IDI) dapat menjadi jawaban untuk memperkuat riset pemasaran (market research). Dalam IDI, pertanyaan tidak sebatas “Apakah Anda suka produk ini?”, tetapi lebih mendalam, semisal, bagaimana produk atau program ini erat dan berhubungan dengan keseharian dan pengalaman mereka.

 

Namun, Apa Sebenarnya In-Depth Interview Itu?

In-depth interview merupakan proses wawancara dengan narasumber yang dilakukan secara mendalam dan terbuka dengan jumlah terbatas. Tujuannya bukan untuk mencari jawaban “benar atau salah”, tetapi menggali cerita asli dari orang-orang yang berperan secara langsung. Metode ini adalah salah satu dari berbagai metode penelitian kualitatif (Rutledge dan Hogg, 2020).

Menurut Rutledge dan Hogg (2020), metode ini berguna untuk memahami motivasi, persepsi, dan konteks di balik pengalaman peserta yang mana hal tersebut dapat menjadi pendukung dari teknik riset kuantitatif. 

Entah Anda sedang menggali alasan dibalik tidak dipakainya produk Anda, atau memahami hal apa yang membuat orang percaya dengan brand tertentu. IDI dapat memberi jawaban yang lebih mendalam terhadap hasil survei dan teknik kuantitatif yang sebelumnya pernah dilakukan.

 

Untuk Siapa Metode IDI Diperlukan?

In-Depth Interview sangat bermanfaat bagi Anda yang sedang:
•    Memvalidasi ide produk atau campaign
•    Mengetahui pain point customer secara nyata
•    Mencari tahu alasan customer loyal atau justru pergi
•    Membuat user persona yang lebih sesuai
•    Menyusun strategi komunikasi sesuai dengan kebutuhan customer

Baca Juga : 5 Tips Menentukan Segmentasi Pasar yang Tepat Sasaran

 

5 Langkah dan Tips Efektif Melakukan In-Depth Interview untuk Memahami Konsumen Lebih Dalam

Terdapat langkah-langkah yang dapat diterapkan untuk membuat sesi IDI berjalan efektif, profesional, dan memberikan hasil berkualitas.

 

1.    Tentukan Tujuan yang Ingin Dicapai

Sebelum memulai sesi wawancara, identifikasi terlebih dahulu tiga sampai lima pertanyaan kunci yang ingin Anda gali jawabannya. Tujuan ini akan menjadi arah selama wawancara berlangsung, dan mencegah Anda keluar dari konteks. Anda dapat gunakan bantuan AI untuk merapihkan pertanyaan yang telah ada siapkan.

Contoh: Jika Anda ingin mengetahui mengapa pengguna berhenti menggunakan aplikasi dalam tiga hari pertama, fokuskan percakapan pada pengalaman awal mereka, kendala yang muncul, serta ekspektasi yang tidak terpenuhi.

 

2.    Pilih Responden yang Tepat

Anda tidak perlu mewawancarai ribuan orang untuk mendapatkan insight yang tepat. Beberapa studi menyebutkan bahwa wawancara dengan 5-6 responden yang sesuai dengan profil target sudah cukup sebagai studi awal riset kualitatif IDI Anda (Rosala, 2021).
    
Pilih individu yang relevan: mereka yang pernah menggunakan produk Anda, sempat berhenti, atau bahkan beralih ke kompetitor. Pengalaman mereka biasanya akan memberikan sudut pandang yang jujur dan kaya.

 

3.    Gunakan Panduan dan Tetap Fleksibel

Membuat daftar pertanyaan sangat penting, tetapi hindari membacanya seperti skrip. Sebaiknya, pertanyaan bersifat terbuka dan menggugah responden untuk bercerita.

Contoh pertanyaan yang bisa digunakan:

  • “Bagaimana pengalaman Anda pertama kali menggunakan produk ini?”
  • “Apakah ada kendala yang cukup mengganggu saat menggunakan layanan tersebut?”
  • “Jika Anda bisa mengubah satu hal dari brand ini, apa yang akan Anda ubah?”

Dengan pendekatan yang lebih terbuka, Anda memberi ruang bagi responden untuk menyampaikan hal-hal yang sebelumnya mungkin belum terpikirkan.
 
 

4.    Latih Kemampuan Mendengarkan Secara Aktif

Selama wawancara berlangsung, hindari terlalu fokus pada daftar pertanyaan. Dengarkan dengan penuh perhatian. Amati nada suara, jeda, dan kata-kata yang mereka ulangi. Kadang, insight paling berharga justru muncul dari komentar spontan yang tidak ada di panduan.

Sumber Kompasiana (2024) mengungkapkan bahwa dengan persiapan yang baik dan menyeluruh, pewawancara bisa membangun suasana yang santai dan transparan, sehingga narasumber merasa aman untuk berbicara dan menyampaikan informasi.

 

5.    Dokumentasikan dan Analisis Cerita Mereka

Setelah sesi wawancara selesai, analisis isi percakapan dengan mencatat perkataan yang diucapkan responden, highlight kutipan, pola kata, dan respons yang muncul berulang. Tujuannya bukan sekadar mencatat jawaban, tetapi memahami konteks dan pengalaman langsung responden. Jika beberapa responden telah menyebutkan temuan dengan motif yang berulang, maka Anda sudah memiliki sinyal sebagai hasil riset Anda.


In-depth interview bukan teknik yang rumit atau hanya dapat dilakukan oleh para profesional riset. Justru, metode ini sangat bermanfaat bagi siapa pun yang sedang membangun bisnis dan ingin benar-benar memahami kebutuhan konsumennya.

Dengan mendengarkan cerita mereka secara langsung, Anda sedang membuka peluang untuk menciptakan produk dan layanan yang lebih tepat sasaran.

Kalau Anda ingin mulai menyusun pertanyaan, menentukan responden, atau butuh bantuan menyusun riset pemasaran, Anda bisa mulai dari sekarang bersama Daya.id.

  • Daftar di Daya.id untuk mengakses berbagai panduan, tools riset, dan insight UMKM lainnya.
  • Atau jika Anda ingin berdiskusi langsung, manfaatkan fitur Tanya Ahli dan dapatkan masukan dari praktisi berpengalaman.

Ingat, satu rangkaian In-depth interview bisa membawa dampak besar pada arah bisnis Anda.

Sumber:

Berbagai sumber

Penilaian :

4.9

11 Penilaian

Artikel Terkait

5.0
Merencanakan Usaha

Tips menentukan brand positioning untuk UMKM

19 Januari 2025

5.0
Merencanakan Usaha

Sistem Pre-order untuk Bisnis Minuman Kekinian, Apakah Cocok untuk Mahasiswa?

28 Juli 2025

4.3
Merencanakan Usaha

Kenapa Harus Menggunakan Digital Marketing

12 Februari 2021

5.0
Merencanakan Usaha

Cara Membangun Brand Bisnis Kuliner Rumahan dari Nol

02 Mei 2025

Berikan Pendapat Anda

aditia putra rahmadi

14 December 2025

Nggak cuma teori doang, artikel ini bener-bener kasih insight gimana cara gali info lebih dalam lewat interview. Cocok buat yang mau paham konsumennya lebih baik!

Balas

. 0

Veny putri

29 October 2025

Pilih Responden yang Tepat Anda tidak perlu mewawancarai ribuan orang untuk mendapatkan insight yang tepat.

Balas

. 0

Zacky putra

29 October 2025

Latih Kemampuan Mendengarkan Secara Aktif Selama wawancara berlangsung, hindari terlalu fokus pada daftar pertanyaan.

Balas

. 0

Bella Saputri

29 October 2025

Dokumentasikan dan Analisis Cerita Mereka Setelah sesi wawancara selesai, analisis isi percakapan dengan mencatat perkataan yang diucapkan responden, highlight kutipan, pola kata, dan respons yang muncul berulang

Balas

. 0

Abdul Hadi

11 October 2025

Menggali insight lewat wawancara mendalam kuncinya ada di probing pertanyaan. Tipsnya bisa langsung dipraktikkan!

Balas

. 0

0 dari 5 konten bebas || Daftar dan Masuk untuk mendapatkan akses penuh ke semua konten GRATIS