Dirilis

23 Oktober 2022

Penulis

Lucky Lombu

Pasar e-commerce Indonesia sepertinya masih terus tumbuh setelah dua tahun pandemi. Research and Markets, sebuah platform riset pasar melaporkan, pasar di Indonesia berpotensi tumbuh 19,0% sepanjang tahun 2022. Proyeksi itu didapat dari hasil Q2 2022 B2C Ecommerce Survey

Baca Juga: Pengertian Statistik Toko di Marketplace

Research and Markets juga menyatakan, Indonesia akan menjadi salah satu kekuatan ekonomi digital di Asia Tenggara, dengan menguasai 40% dari total pangsa pasar di kawasan.

Baca Juga: Efektif Jualan di Media Sosial atau e-Commerce?

Bahkan sampai 2026, pasar digital di Indonesia diprediksi akan terus tumbuh, berkat dukungan dari konsumen muda Tanah Air. 

Menarik ya?

Tapi sebaiknya Anda tidak serta-merta menjadikan data di atas sebagai acuan untuk jualan di e-commerce. Apalagi jika Anda belum punya pengalaman sama sekali. Anda perlu memeriksa data lainnya, termasuk yang berkaitan dengan produk yang Anda jual.

Misalnya, apakah jualan bahan makanan cocok dilakukan di e-commerce?

 

Survei Semester 1 2022, Mayoritas Responden Belanja Fashion Secara Online


Menurut hasil survei yang dilakukan JakPat, sebuah aplikasi survei online, 85% orang Indonesia belanja bahan makan dan kebutuhan sehari-hari di toko fisik dibanding toko online

Mengutip situs Katadata, survei itu melibatkan 1.420 responden yang berbelanja online pada semester 1 2022, dimana 59% diantaranya berada di pulau Jawa—termasuk Jakarta.

Survei tersebut juga menemukan 58% respon belanja produk fashion secara online. Ini bisa jadi catatan menarik bagi Anda pelaku usaha fashion. 

Sementara itu, untuk gadget dan produk elektronik 47% responden melakukan belanja online berbanding 24% belanja offline, produk kecantikan 43% berbanding 45%, produk kesehatan dan kebersihan 33% berbanding 43%, perabotan 24% berbanding 39%, perlengkapan anak 18% berbanding 13%, dan rekreasi 10% berbanding 8%.

Pertanyaannya, apakah produk Anda cocok dijual di e-commerce?

Potensi tentu ada. Apalagi menurut data di atas, tetap ada sekian persen orang yang belanja produk apapun secara online. Nah, Anda bisa menjadikan data tersebut sebagai pertimbangan untuk menyusun strategi penjualan dan pemasaran, menghitung budget promosi dan operasional, serta memperkirakan potensi pendapatan yang bisa Anda dapatkan dari e-commerce  dan dari toko offline, jika ada. 

 

Tren Kunjungan dan Kepuasan Berjualan Online 2022

Jika Anda perhatikan, hanya ada beberapa platform e-commerce yang popularitasnya relatif stabil selama beberapa tahun belakangan. Beberapa di antaranya mungkin ada di smartphone Anda, bahkan sudah Anda gunakan dalam aktivitas jual-beli. 

Lalu platform yang mana yang bisa Anda maksimalkan sebagai media untuk berjualan di e-commerce tahun ini? 

Jika melihat data dari Similarweb, sebuah perusahaan analisis digital, paling tidak sampai Agustus 2022, Shopee menduduki peringkat pertama sebagai e-commerce yang paling banyak dikunjungi, dengan 190,7 juta kunjungan dari Indonesia. Diikuti oleh Tokopedia 147,7 juta kunjungan, Lazada 64,1 juta, Blibli 24,9 juta, dan Bukalapak 24,1 juta. Peringkat itu dikumpulkan dengan mengukur faktor jumlah install saat ini dan penguna aktif.

Kita memang belum tahu pasti berapa besar transaksi yang terjadi di platform tersebut. Tapi jika mengikuti marketing funnel, jumlah kunjungan bisa jadi alat untuk mengukur potensi minat dan terjadinya pembelian.

Di sisi lain, menurut Tsurvey.id, layanan survei milik Telkomsel, 76% responden pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah mengaku paling puas dan paling sering menggunakan Tokopedia sebagai saluran berjualan di e-commerce. 

Hasil Survei Pemanfaatan Pasar Dagang Online (eCommerce) Paling Dipercaya dan Diandalkan oleh UMKM Indonesia 2022 ini membandingkan faktor kelengkapan sistem pembayaran, pengalaman dalam berjualan, pelayanan, pelatihan UMKM, dan beberapa faktor lainnya.

 

Tren Peningkatan Belanja via Mobile Jelang Akhir 2022


Survei lainnya, yang dilakukan oleh InMobi, sebuah perusahaan teknologi periklanan, menemukan adanya peningkatan belanja online melalui perangkat mobile jelang akhir tahun 2022. Seperti dikutip dari Swa, survei The 2022 Indonesia Holiday Shopping Guide ini melibatkan 1.009 pengguna smartphone.

Dan, momen potensial yang perlu Anda antisipasi adalah momen belanja 11.11 dan 12.12. 

Pertanyaannya, apa yang bisa Anda lakukan untuk memaksimalkan potensi ini? Lakukan atau manfaatkan promo yang biasa diadakan oleh platform e-commerce.

Jika Anda ingin tahu promo apa yang paling disukai konsumen e-commerce Indonesia, kita kembali ke survei JakPat di atas. Di survei itu, 82% responden menyatakan promo gratis ongkos kirim (ongkir) alias bebas ongkir sebagai promo favorit. 76% memilih diskon, 71% cashback, 59% flashsale, dan 52% voucher.

Silakan manfaatkan promo untuk menarik perhatian calon pembeli, imbangin dengan kualitas produk dan pelayanan konsumen. Karena kesemua itu bisa menjadi faktor yang membuat bisnis Anda berkelanjutan, tidak sekadar menumpang lewat di momen-momen tertentu.

Selamat berjualan di e-commerce. Jika Anda butuh saran lebih lanjut, silakan berkonsultasi di Tanya Ahli. Dan, silakan daftarkan diri Anda untuk mendapat informasi menarik lainnya.

Sumber:

Berbagai sumber

Penilaian :

4.9

13 Penilaian

Share :

Berikan Komentar

Asril

23 December 2022

???

Balas

. 0

Bariansyah Dwiputra Wn

07 December 2022

?

Balas

. 0

Andi Nurachman

21 November 2022

???

Balas

. 0

Andi Nurachman

21 November 2022

???

Balas

. 0

Andi Nurachman

21 November 2022

???

Balas

. 0

Ada yang ingin ditanyakan?
Silakan Tanya Ahli

Nur Anasta Rahmat

Digital Marketing Expert

1 dari 5 konten bebas || Daftar dan Masuk untuk mendapatkan akses penuh ke semua konten GRATIS