Informasi Artikel

Penulis Artikel

Diana Putriyana (Siswa SMA 96 Jakarta)

*Artikel ini merupakan karya penulisan peserta workshop Perempuan PandAI Menulis—sebuah program penulisan dengan memaksimalkan fitur kecerdasan buatan—kolaborasi SMBC Indonesia, Podomoro University, dan One Day to Write (ODTW). Artikel ini sudah melalui proses sunting di Daya.id.

Pernahkah Anda bermimpi punya bisnis yang bukan hanya sukses, tapi juga punya makna? Itulah yang dilakukan Dian Pelangi—seorang desainer muda yang menjadikan kecintaannya pada budaya dan keyakinan, sebagai fondasi bisnis fesyennya. Pelajari perjalanan bisnis dan strategi Dian membawa pesan budaya melalui hasil karyanya. 

Baca Juga: Tips Menjadi Pionir Dalam Industri Fashion 


 

Eksperimen dan Melihat Peluang 

Dian Pelangi terinspirasi dari keluarga yang telah lama berkecimpung di industri tekstil dan memiliki usaha garmen serta butik busana muslim, Dian mulai merancang pakaian sendiri sejak muda. Ia bereksperimen dengan warna, motif, dan kain tradisional, melihat peluang untuk menghadirkan citra busana muslim yang lebih modern, segar, dan penuh warna. Dengan pendekatan yang kreatif dan keberanian untuk tampil berbeda, Dian mengembangkan gaya hijab yang tetap syar’i namun mengikuti perkembangan tren. 

Dian sering disebut sebagai salah satu sosok yang menginspirasi banyak perempuan karena keberaniannya membawa identitas Islam dan budaya Indonesia ke panggung internasional tanpa meninggalkan nilai-nilai religius. Melalui karyanya, ia turut berperan dalam mendorong inovasi di kalangan perempuan Indonesia, menunjukkan bahwa fashion muslim dapat menjadi bagian dari arus utama mode global. 


 

Pesan Kekayaan Alam Indonesia 


Sejak remaja, Dian sudah menunjukkan ketertarikan yang kuat terhadap dunia mode dan desain. Pada usia 18 tahun, ia mulai menapaki karier profesionalnya setelah tampil di Jakarta Fashion Week. Ia kemudian melanjutkan pendidikan di sekolah mode ESMOD Jakarta dan aktif mengikuti berbagai ajang mode dunia, seperti di Paris, London, dan New York. Kecintaannya pada warisan budaya Indonesia mendorongnya untuk menggabungkan unsur kain tradisional—batik, songket, dan tenun—ke dalam busana modern yang elegan, sekaligus memberdayakan para perajin lokal. 

Baca Juga: Tips Keuangan untuk Pebisnis di Industri Fashion 

Dalam salah satu pernyataannya, Dian mengatakan, “Aku ingin menyampaikan pesan bahwa negara kita punya kekayaan alam, berupa kain-kain tradisional...” Baginya, kain-kain tersebut tidak hanya bernilai estetika, tetapi juga menyimpan sejarah dan warisan budaya yang perlu terus dijaga. Keputusannya untuk menampilkan karya di berbagai negara bukan semata untuk memperluas pasar, melainkan juga sebagai bentuk diplomasi budaya—menunjukkan kepada dunia bahwa Indonesia memiliki kekayaan tekstil yang luar biasa dan bahwa perempuan muslim dapat menjadi bagian dari percakapan global di dunia mode. 

Dengan menampilkan karyanya di berbagai belahan dunia, Dian ingin menunjukkan bahwa modest fashion dari Indonesia memiliki kualitas dan daya saing global. Ia juga memberikan ruang ekspresi bagi perempuan berhijab dengan menciptakan desain yang stylish namun tetap sopan. Melalui karya dan perannya, ia mendorong perempuan Indonesia untuk tampil percaya diri dengan hijab dan busana muslim yang elegan, kreatif, serta membanggakan. 


 

Membentuk Komunitas 


Tak berhenti di situ, Dian turut membentuk komunitas Hijaber Community sebagai ruang berbagi inspirasi dan pengalaman bagi perempuan berhijab untuk mengeksplorasi gaya tanpa takut dianggap konservatif atau ketinggalan zaman. Ia memanfaatkan media sosial—seperti Instagram, YouTube, blog, hingga TikTok—untuk mempromosikan karya sekaligus berbagi wawasan tentang fashion dan nilai-nilai positif. Melalui platform tersebut, ia juga menyampaikan pesan spiritual dan pemberdayaan perempuan. Salah satu koleksinya, #Socialove, bahkan terinspirasi dari dinamika interaksi sosial di dunia digital. 

Bagi Dian, media sosial bukan hanya alat promosi, melainkan juga sarana membangun komunitas dan menyebarkan nilai. Ia melihatnya sebagai cara untuk memperkenalkan modest fashion serta budaya Indonesia secara lebih luas, dengan pendekatan yang relevan dan edukatif. 


 

Inpirasi Mencintai Budaya Sendiri 


Dian Pelangi menjadi salah satu contoh perempuan Indonesia yang berhasil menyeimbangkan kreativitas, identitas budaya, dan nilai keagamaan dalam satu karya. Karya-karyanya dikenal memadukan unsur keislaman, warisan budaya lokal, dan semangat globalisasi. Melalui desain dan warna-warni rancangannya, ia menunjukkan bahwa menjadi muslimah tidak membatasi ruang berekspresi, melainkan memperkaya cara seseorang memperlihatkan identitas dirinya. 

Perjalanan Dian dapat menjadi inspirasi bagi kita untuk mencintai budaya sendiri, berani berinovasi, dan menggunakan media sosial secara positif untuk menyebarkan nilai serta membangun jejaring yang saling mendukung. Ia memperlihatkan bahwa perempuan Indonesia memiliki potensi besar untuk berkarya dan berkontribusi di panggung dunia, dengan tetap berpegang pada akar budaya dan nilai-nilai yang diyakini. 

Jika Anda butuh saran lebih lanjut tentang topik ini, Anda bisa berkonsultasi bersama pendamping UMKM di Tanya Ahli. Atau jika Anda tertarik untuk memulai bisnis secara franchise, Anda bisa cek beberapa rekanan tepercaya di Peluang Usaha. Daftarkan diri Anda untuk akses gratis di Daya.id

Sumber:

Berbagai Sumber

Penilaian :

5.0

32 Penilaian

Artikel Terkait

4.9
Merencanakan Usaha

Tips Memulai Usaha untuk Mahasiswa

18 Januari 2023

4.9
Merencanakan Usaha

Simak Peluang Usaha Cukur Rambut dan Cara Mengembangkannya

06 April 2022

5.0
Merencanakan Usaha

Tips Memulai Bisnis Agen Properti

08 Juni 2022

4.9
Merencanakan Usaha

Panduan Memulai Bisnis Kuliner Rumahan, Rencanakan dengan Business Model Canvas

02 Mei 2025

Berikan Pendapat Anda

0 dari 5 konten bebas || Daftar dan Masuk untuk mendapatkan akses penuh ke semua konten GRATIS