Dirilis

28 Mei 2022

Penulis

Muliany Istanto

Infeksi human papillomavirus adalah kondisi yang disebabkan oleh virus HPV yang dapat menyebabkan infeksi di area permukaan kulit, yang bermula dari tumbuhnya kutil di berbagai area tubuh, seperti tungkai, lengan, mulut. Terdapat lebih dari 100 jenis virus HPV dengan beberapa di antaranya dapat menyebabkan penyakit kutil kelamin dan kanker. 

 

Penyebaran Virus HPV  

Infeksi HPV dapat menyerang siapa saja, baik pria maupun wanita, yang biasanya menyebar lewat hubungan seks atau kontak langsung melalui kulit.  

 

Virus yang menyebabkan kutil ini biasanya muncul pada remaja dan orang dewasa berusia muda yang aktif berhubungan seks. Infeksi HPV sering ditemukan pada laki-laki berumur 20-24 tahun dan perempuan berumur 16-19 tahun. 

 

Virus HPV biasanya bertahan hidup di dalam sel permukaan kulit yang dapat masuk melalui luka pada kulit atau melalui hubungan seksual. Bahkan, ibu hamil juga dapat menularkan virus ini pada bayinya saat proses persalinan. 

 

 

Faktor Risiko HPV  

Terdapat beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko infeksi virus HPV, yaitu: 

  • Seringnya berganti pasangan seksual 

Peluang terinfeksi virus HPV semakin besar ketika Anda sering bergonta-ganti pasangan karena salah satu jalur virus memasuki tubuh adalah melalui hubungan seksual  

  • Memiliki luka terbuka di kulit 

Luka pada kulit yang terbuka atau mengalami kerusakan jaringan akan lebih mudah untuk terjangkit virus HPV 

  • Memiliki daya tahan tubuh yang lemah 

Saat ini daya tahan tubuh menjadi kunci untuk hidup sehat. Orang-orang dengan imun tubuh yang rendah lebih rentan terkena berbagai macam penyakit, termasuk terinveksi virus HPV.  

  • Berkontak secara langsung dengan penderita HPV  

Kontak langsung yang dimaksud adalah adalah menyentuh kutil atau sumber lainnya yang terpapar virus HPV, termasuk berenang di kolam renang umum.  

Gejala Kanker Serviks yang disebabkan oleh Virus HPV  

 

Virus HPV ini sebagian besar tidak berbahaya bahkan tidak menimbulkan gejala. Namun 70% dari kanker serviks di dunia, disebabkan oleh virus HPV ini.  Kanker yang disebabkan oleh virus HPV adalah kanker leher rahim/ kanker serviks, kanker tenggorokan, dan kanker lidah. 

 

Pada wanita, salah satu tanda virus HPV yang menyebabkan kanker serviks, dimulai dari tumbuhnya kutil pada kulit kelamin/ dubur yang berbentuk seperti kembang kol dan terasa gatal. Gejala lainnya yang dapat terdeteksi adalah :  

  • Pendarahan yang keluar dari kelamin 
  • Keluarnya cairan dari dalam vagina 
  • Pendarahan setelah berhubungan seks 
  • Pendarahan saat sudah menopause 
  • Sakit perut pada bagian bawah atau area pelvis saat berhubungan seksual    

 

Namun, sering kali gejala kanker serviks pada stadium awal  tidak khas, bahkan bisa tidak bergejala sama sekali. Untuk mengetahui adanya infeksi HPV yang dapat mengakibatkan kanker serviks, biasanya dokter dapat melakukan tes di bawah ini:  

  • Tes inspeksi visual asam asetat (IVA) 
    Prosedur ini dilakukan dengan penetesan cairan asam asetat di area kelamin. Warna kulit akan berubah menjadi putih jika mengalami infeksi HPV. 

 

  • Pap smear 
    Pap smear bertujuan untuk mengetahui perubahan kondisi serviks yang mengarah pada kanker akibat infeksi HPV, biasanya dokter akan melakukan Pap Smear dengan mengambil sampel sel serviks untuk selanjutnya diperiksa di laboratorium. 

 

  • Tes HPV DNA 
    Tes ini  bertujuan untuk mendeteksi adanya unsur genetik (DNA) dari virus HPV yang memiliki resiko tinggi menimbulkan kanker serviks. 

 

 

Pencegahan Infeksi HPV  


Apabila Anda terinfeksi virus HPV, biasanya dokter akan melakukan tidakan untuk menghilangkan kutil:  

  • Pemberian obat untuk mengatasi kutil pada kulit, berupa obat oles yang berisi asam salisilat. Asam salisilat ini berfungsi untuk mengikis kutil pada kulit  
  • Apabila penggunaan obat oles ini tidak berhasil maka dokter akan melakukan operasi untuk mengangkat kutil pada kelamin  

 

Namun, walaupun kutil ini sudah hilang, masih ada kemungkinan virus tetap berada di dalam tubuh dan sampai saat ini belum ada obat yang dapat membunuh virus HPV ini. 

 

Langkah utama untuk pencegahan virus HIV adalah dengan melakukan vaksinasi HPV dan vaksin ini sudah masuk ke dalam vaksin wajib dalam program imunisasi nasional. 

 

Menteri Kesehatan telah mengeluarkan peraturan berupa pemberian vaksin HPV dengan ketentuan: 

  • Anak perempuan usia di bawah 9–13 tahun disarankan untuk menjalani dua kali vaksinasi HPV dengan jarak waktu dua belas bulan antara vaksinasi pertama dan kedua. Vaksin ini digratiskan khusus untuk anak perempuan dalam rentang usia ini dan dilakukan di bulan Agustus melalui program Bulan Imunisasi Anak Sekolah (BIAS). 

 

  • Perempuan usia di atas 13–45 tahun disarankan untuk menjalani tiga kali vaksinasi HPV, dengan jarak waktu dua bulan antara vaksinasi pertama dan kedua, serta 6 bulan antara vaksinasi kedua dan ketiga. 

 

  • Pria usia 27–45 tahun yang belum pernah menerima vaksin HPV juga dapat melakukan vaksinasi yang berjenis 9-valen. 

 

Segera konsultasikan ke dokter apabila Anda atau pasangan Anda menemukan gejala HPV dan tidak lupa untuk selalu tingkatkan imun tubuh. Anda juga dapat berkonsultasi dengan mitra ahli tepercaya kami melalui fitur Tanya Ahli. Selain itu, untuk informasi lain terkait kesehatan, Anda bisa membacanya di daya.id. Dengan mendaftar di daya.id semua informasi terkait kesehatan bisa diakses dengan gratis dan sangat mudah. Jadi, yuk kunjungi daya.id sekarang juga! 

Sumber:

Berbagai Sumber

Penilaian :

5.0

4 Penilaian

Share :

Berikan Komentar

Ada yang ingin ditanyakan?
Silakan Tanya Ahli

Alvin Hartanto

Ahli Gizi

1 dari 3 konten bebas || Daftar dan Masuk untuk mendapatkan akses penuh ke semua konten GRATIS