Dirilis

02 November 2022

Penulis

Linda Budiyarti

Kleptomania. Apa yang ada dipikiran Anda saat mendengar kata ini? Pencuri, sakit mental, atau hal lain? 

Beberapa orang memang sudah akrab dengan istilah ini. Akan tetapi masih banyak juga yang belum tahu bahkan belum pernah mendengar kleptomania sendiri. Kali ini kita akan membahas apa sih kleptomania itu. Semoga dapat tergambar dari artikel ini. 

Kleptomania berasal dari bahasa Yunani, yaitu kleptest, artinya pencuri, dan mania artinya kegilaan. Jadi kleptomania dapat diartikan sebagai  salah satu gangguan dimana seseorang sulit untuk menahan diri dari keinginan untuk mencuri. Kleptomania ini digolongkan pada gangguan kendali impulsif atau impulse control disorder, artinya gangguan dimana penderitanya memiliki kesusahan dalam menahan emosi dan perilaku. Perilaku seperti ini biasanya akan dilakukan secara berulang.

Baca Juga:  Regulasi Emosi, Tips Kendalikan Emosi Anda


Penyebab kleptomania masih belum diketahui secara pasti. Akan tetapi telah ditemukan dugaan yaitu terkait dengan gangguan pada senyawa kimia pada otak. Senyawa kimia tersebut seperti penurunan kadar serotonin, dimana senyawa kimia ini berfungsi untuk mengatur emosi dan mood seseorang. Selain itu juga ketidakseimbangan sistem opioid otak yang dapat menimbulkan keinginan mencuri tidak dapat ditahan serta gangguan pelepasan dopamin, dimana senyawa kimia ini berfungsi untuk menimbulkan rasa senang dan ketagihan. 

Kleptomania tergolong gangguan emosi dan perilakukan yang jarang terjadi tetapi tergolong serius. Ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan resiko seseorang mengalami kleptomania yaitu keluarga dengan riwayat kleptomania, kecanduan alkohol dan narkoba, serta menderita gangguan mental lain seperti gangguan bipolar, depresi, gangguan kecemasan.

Orang awam akan menganggap kleptomania ini sama halnya dengan kasus pencurian, karena memang mengambil barang orang lain tanpa izin. Akan tetapi kleptomania berbeda dengan kasus pencurian. Biasanya pencurian akan identik dengan motif kriminal dengan barang bernilai tinggi atau dilakukan karena tuntutan ekonomi. 
Berbeda dengan kleptomania, umumnya barang yang diambil merupakan barang yang tidak dibutuhkannya dan tidak bernilai tinggi. Terkadang barang yang diambil juga akan ditimbun begitu saja bahkan beberapa akan mengembalikannya secara diam-diam. 

Gejala-gejala yang dapat dilihat dari penderita kleptomania adalah sebagai berikut:

  • Tidak dapat menolak dorongan mencuri
  • Cemas saat mencuri dan merasakan kepuasan tersendiri setelah mencuri
  • Mencuri secara spontan dan seorang diri
  • Barang yang dicuri tidak digunakan 
  • Umumnya mencuri di tempat umum


Kleptomania tidak dapat ditangani seorang diri, sehingga jika Anda memiliki kerabat yang diduga menderita kleptomania, sebaiknya dibantu dengan melakukan pengobatan. Meskipun kebanyakan penderita kleptomania takut untuk melakukan pengobatan, karena cemas akan diproses secara hukum. Dan ingat, jangan pernah menyalahkan dan menghakimi penderita!  

Berikut ini penanganan yang dilakukan oleh dokter umumnya dengan psikoterapi dan psikofarmakologi:

 

Psikoterapi 

Jenis psikoterapi yang biasanya dilakukan adalah terapi perilaku kognitif. Dalam terapi ini akan diberikan gambaran tentang perbuatan yang dilakukan oleh penderita kleptomania dan dampak dari perbuatannya, serta diajarkan cara untuk melawan keinginan kuat untuk mencuri. Misalnya teknik relaksasi dan pengalihan pada kegiatan yang disukai.

Baca Juga: Pengertian Gangguan Depresi Mayor dan Cara Menangani

 

Psikofarmakologi 

Obat-obatan yang biasa diberikan oleh dokter adalah obat antidepresan jenis selective serotonin reuptake inhibitor (SSRI). Tujuannya untuk membantu mengurangi menstabilkan emosi. Selain itu juga umumnya diberikan obat opioid antagonist bertujuan untuk menurunkan dorongan mencuri dan rasa senang akibat mencuri.

Penanganan yang diberikan harus bersifat kontinyu agar tidak kambuh. Apabila gejala sudah membaik tetapi timbul perasaan kembali untuk mencuri segera temui dokter. Apabila kasus ini dibiarkan begitu saja tanpa penanganan yang tepat, maka akan menimbulkan berbagai masalah lainnya, baik untuk dirinya sendiri, keluarga dan lingkungan. 
Perasaan malu, bersalah akan muncul pada penderita kleptomania dikarenakan sadar bahwa tindakan yang dilakukan merupakan kesalahan akan tetapi tidak dapat menahan dorongan untuk mencuri. Selain itu juga akan muncul kondiri lain jika kasus ini dibiarkan begitu saja, misalnya:
 

  • Depresi
  • Gangguan kecemasan
  • Bipolar
  • Gangguan kepribadian
  • Percobaan bunuh diri  
  • Penyalahgunaan alcohol


Baca Juga: Pengertian Gangguan Bipolar, Gejala dan Cara Menyembuhkan

Ternyata banyak gangguan mental yang masih kurang dari perhatian khalayak ramai dan sering dianggap sebuah kejahatan, seperti kleptomania ini. Masih banyak yang menyamakan dengan kasus pencurian. Anda dapat membaca artikel lain seputar kesehatan di www.daya.id  atau konsultasi langsung dengan dokter melalui fitur Tanya Ahli. Semoga artikel ini bermanfaat bagi Anda sehingga lebih peka terhadap lingkungan sekitar. Untuk mendapat informasi lain yang lebih update  jangan lupa daftar dan log in daya.id sekarang juga.

Sumber:

Berbagai sumber

Penilaian :

4.6

8 Penilaian

Share :

Berikan Komentar

M yusuf hutasuhut

03 November 2022

👍👍👍

Balas

. 0

Ada yang ingin ditanyakan?
Silakan Tanya Ahli

Alvin Hartanto

Ahli Gizi

1 dari 3 konten bebas || Daftar dan Masuk untuk mendapatkan akses penuh ke semua konten GRATIS