Dirilis

26 Maret 2024

Penulis

ISMC

Berolahraga kian digemari oleh masyarakat, mungkin termasuk Anda. Tentu saja itu kabar baik, karena berolahraga memberi banyak manfaat, antara lain untuk kesehatan fisik, mental dan kebugaran. Tapi olahraga juga perlu diwaspadai, karena bisa memberikan efek negatif, yaitu mengakibatkan cedera olahraga. 

Ada beberapa risiko penyebab cedera olahraga secara umum. Faktor risiko cedera olahraga diantaranya kurang melakukan pemanasan dan peregangan sebelum olahraga, memiliki indeks masa tubuh yang berlebih, masalah morfologi anatomi tubuh, kondisi kesehatan, faktor psikologi, latihan yang berlebihan, tidak menggunakan alat atau pelindung tubuh saat berolahraga, kesalahan teknik dalam berolahraga, dosis olahraga yang tidak sesuai tingkat kebugaran, faktor lingkungan dan beberapa faktor yang lain. 

Cedera olahraga terbagi atas beberapa jenis tergantung pada lokasi bagian tubuh, jaringan yang terkena cedera dan mekanisme kejadian cedera. Beberapa jenis cedera diantaranya: 

  1. Jenis cedera berdasarkan durasi (akut & kronik)
  2. Berdasarkan lokasi jaringan yang rusak (otot, tendon, ligament, tulang rawan dan tulang) 
  3. Berdasarkan penyebab cedera (overius dan traumatik)


Baca juga: Tips Jangan Malas Berolahraga

 

Penanganan Cedera Olahraga 

Penanganan terkini pada cedera olahraga dapat dilakukan dengan beberapa pendekatan baik non operatif maupun operatif. Diantara lain adalah:

 

1.    Penanganan metode RICE (Rest, Ice, Compression, Elevation)

RICE merupakan suatu metode pengobatan awal yang biasa diberikan pada cedera akut. Prinsip RICE seringkali diterapkan pada cedera ringan untuk mengurangi peradangan, nyeri dan mempercepat penyembuhan.

  • Rest, Istirahat hindari aktivitas yang dapat memperparah cedera. 
  • Ice:  Kompres Es selama 15-20 menit beberapa kali sehari, 72 jam pertama setelah cedera, membantu mengurangi pembengkakan dan nyeri.
  • Compression: Perban elastis untuk memberikan tekanan ringan pada area yang cedera dapat membantu mengurangi pembengkakan.
  • Elevation: Angkat bagian tubuh yang cedera di atas level jantung, membantu mengurangi pembengkakan

Istilah RICE telah berevolusi menjadi istilah PRICE (Protection, Rice, Ice, Compression, Elevation)  dan POLICE (Protection, Optimal Loading, Ice, Compression and Elevation).

 

2.    Pemberian obat-obatan (medikamentosa)

Pengobatan pada cedera olahraga berupa obat-obatan diberikan pada fase implamasi untuk mengurangi peradangan dan nyeri. Obat-obatan tersebut dapat berupa obat oral, topical dan injeksi. Jenis obat diantaranya adalah non-steroid antiinflamasi drug (NSAID) seperti natrium diclofenac, ibuprofen, sodium diclofenac, beberapa pain killer, dan injeksi PRP (platelet-rich plasma). Obat-obatan di atas membantu mengurangi nyeri, peradangan dan meningkatkan regenerasi sel.

 

3.    Pemberian elektroterapi (US, TENS, ESWT, Diathermy, Infrared, terapi laser)

Setelah fase akut cedera penting untuk melakukan rehabilitasi, seperti pemberian modalitas elektroterapi (US, TENS, ESWT, Diathermy, Infrared, terapi laser). Manfaat dari pemberian elektroterapi di antaranya dapat membantu mengurangi nyeri pada cedera olahraga, membantu meningkatan aliran darah sehingga mempercepat proses regenerasi sel yang dapat membantu mempercepat proses penyembuhan cedera olahraga.

 

4.    Terapi jarum (akupuntur, dryneedling)

Akupuntur merupakan suatu teknik pengobatan yang menggunakan jarum kecil dan halus dengan cara menusukan pada titik-titik tertentu pada tubuh. Manfaat trerapi akupuntur pada cedera olahraga adalah membantu mengurangi rasa nyeri akibat cedera olahraga baik nyeri pada jaringan otot, tendon dan juga pada persendian.  

Terapi jarum dryneedling merupakan metode terapi yang juga menggunakan jarum dengan tujuan menstimulasi dan merangsang proses penyembuhan cedera olahraga, baik pada jaringan otot, tendon, ligament atau fascia dan persendian.

 

5.    Terapi massage 

Massage terapi yang biasa disebut dengan pijat adalah salah satu bentuk terapi cedera olahraga. Terapi jenis ini memberikan penekanan pada daerah otot dengan berbagai macam teknik tergantung tujuan dari pemberian massage. Pada umumnya terapi massage dapat membantu merileksasi otot yang terasa kaku dan nyeri. Jadi terapi massage dapat membantu proses penyembuhan cedera olahraga dengan melancarkan aliran darah pada daerah yang cedera. 

 

6.    Bracing dan tapping 

Pemberian bracing dan tapping pada daerah yang cedera akan membantu proses penyembuhan cedera dengan cara memproteksi cedera dari gerakan-gerakan yang akan memperberat kondisinya, membantu mengurangi pembengkakan dan nyeri akibat cedera olahraga.

 

7.    Terapi latihan 

Terapi latihan pada cedera olahraga merupakan terapi yang sangat utama dalam membantu proses penyembuhan pada cedera olahraga. Terapi latihan bertujuan untuk memperkuat otot yang melemah atau terluka, meningkatkan fleksibilitas dan rentang gerak, serta mengembalikan fungsi normal tubuh setelah cedera. Bentuk dari terapi latihan diantaranya terapi latihan fleksibilti, terapi latihan kekuatan, terapi latihan kardiorespirasi, terapi latihan proprioseptif dan terapi latihan keseimbangan.  

 

8.    Injeksi intra artikular (corticosteroid, platelet rich plasma)

Injeksi intra artikular merupakan bentuk terapi dengan memasukan cairan (obat-obatan dan PRP) kedalam jaringan yang cedera. Injeksi intra articular termasuk diantaranya penggunaan kortikosteroid, non steroid anti-inflamasi drug (NSAID) dan platelet rich plasma/PRP, biasanya diberikan untuk cedera olahraga sedang dan berat. Manfaat dari injeksi intra articular adalah untuk mengurangi peradangan dan mempercepat regenerasi sel sehingga penyembuhan cedera olahraga akan lebih cepat.

 

9.    Bidai, gips dan splint 

Penanganan cedera dengan menggunakan bidai, gips, dan splint adalah metode yang digunakan untuk immobilisasi bagian tubuh yang cedera, seperti tulang patah, cedera ligament, atau cedera tendon. Bidai merupakan alat membantu proses penyembuhan, mengurangi risiko cedera memburuk. Gips merupakan alat immobilisasi untuk mengurangi pergerakan pada bagian tubuh yang cedera, membantu posisi penyembuhan yang optimal, dan mencegah gerakan yang dapat menyebabkan nyeri serta mencegah kerusakan bertambah. Splint merupakan alat yang terbuat dari bahan seperti plastik, logam, atau kain yang berguna sebagai pemberi support penyangga dan stabilitas bagian tubuh yang cedera. 

 

10.    Hydrotherapy 

Penanganan cedera dengan hydrotherapy, merupakan salah satu penanganan cedera olahraga dengan penggunaan air sebagai metode pemulihan dan rehabilitasi. Manfaat dari hydroterapi untuk penanganan cedera olahraga adalah meningkatkan rentang gerak sendi atau fleksibilitas otot, mengurangi nyeri dan peradangan, memberikan efek relaksasi pada otot, membantu meningkatkan kekuatan, keseimbangan dan koordinasi tubuh.

 

11.    Operasi

Operasi merupakan opsi terakhir yang dapat digunakan untuk menangani cedera olahraga yang berat. Ada beberapa cedera olahraga yang tidak dapat disembuhkan hanya dengan penanganan konservatif obat-obatan, beberapa modalitas dan terapi latihan. Sehingga cedera tersebut membutuhkan penanganan secara operatif  misalnya cedera patah tulang, putus ligament, robekan besar pada otot dan tendon. Tujuan dari penanganan operasi pada cedera olahraga tergantung dari jenis cederanya, yaitu menyatukan kembali jaringan yang robek atau patah, mengganti jaringan yang putus, membersihkan atau mengeluarkan jaringan yang rusak dan mengembalikan kembali fungsi jaringan yang cedera. 

Baca juga : Yuk jangan malas jalan kaki !!!

Setiap cedera olahraga sebaiknya dikonsultasikan terlebih dahulu dengan tenaga professional seperti dokter olahraga atau fisioterapi olahraga, agar mendapatkan penanganan cedera olahraga yang tepat, terukur dan terstruktur.

Jika masih memiliki pertanyaan terkait informasi kesehatan dan kondisi kesehatan Anda, jangan ragu berkonsultasi dengan ahlinya melalui fitur Tanya Ahli  dan untuk mendapatkan saran yang tepat. Dengan mendaftar di daya.id, seluruh informasi terkait kesehatan dapat diakses dengan gratis dan mudah. Jadi, tunggu apalagi? Yuk, kunjungi dan daftarkan diri Anda di daya.id sekarang juga!

Sumber:

Berbaai sumber

Penilaian :

4.8

4 Penilaian

Share :

Berikan Komentar

Ada yang ingin ditanyakan?
Silakan Tanya Ahli

Alvin Hartanto

Ahli Gizi

1 dari 3 konten bebas || Daftar dan Masuk untuk mendapatkan akses penuh ke semua konten GRATIS