Dirilis

17 September 2023

Penulis

Thomas Aquino Herly Marwanto

Karyawan kantoran itu lebih potensial kena penyakit jantung daripada yang lain! Tahun 2022 ini ada sebuah penelitian yang dilakukan oleh Ni Putu Mia Tarani, mahasiswi dari Program Studi Ekonomi Universitas Pertamina. Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa pekerja di sektor formal seperti pekerja kantoran, memiliki risiko terjangkit penyakit jantung lebih besar 0,31 persen dibandingkan dengan orang yang bekerja pada sektor non-formal. Hal ini karena para pekerja di sektor formal memiliki tuntutan pekerjaan yang membuat tingkat stres yang lebih tinggi. Sementara riset lain memang menunjukkan bahwa tingkat stres cenderung memiliki hubungan langsung dengan penyakit jantung.

Hasil riset American Heart Organization di tahun 2020 menunjukkan bahwa penyakit jantung menyebabkan 19,1 juta kematian. Besar banget ya? sementara itu Data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan bahwa terdapat 10 penyakit sebagai penyebab kematian tertinggi di Indonesia. Urutan teratas adalah stroke dengan 131,8 kasus kematian per 100 ribu penduduk, dan yang kedua, adalah jantung dengan 95,68 kasus. 

Tahukah Anda, dampak bagi orang yang kena penyakit jantung, kerugian dalam pendapatan sangat besar, bisa terjadi pengurangan berkisar dari 8% menjadi 31%. Bahkan jika orang masih dapat bekerja, pendapatan mereka di tahun ketiga sesudah terkena penyakit itu, dapat mencapai 5% hingga 20% lebih rendah dari sebelumnya. Canadian Medical Association Journal menyatakan bahwa hasil ini memiliki konsekuensi bagi pasien dan keluarga. Bayangkan Anda yang semula memiliki pendapatan Rp10juta, 30% habis untuk membiayai dampak dari penyakit tersebut. Biasa memiliki gaya hidup per bulan Rp10 juta, kini harus menggunakan Rp7juta untuk meng-cover biaya hidup rumah tangga, sekolah anak, dan sebagainya, belum termasuk untuk bayar-bayar utang. Itu pun dengan catatan, bila masih memiliki dan menggunakan asuransi.

Mungkin sebagian dari Anda masih menganggap remeh data-data ini. namun sebelum Anda meninggalkan artikel ini, coba cek diri Anda dengan jujur. Apakah Anda sering mengalami gejala-gejala seperti ini?

  1. Jantung berdebar-debar atau terasa diremas-remas
  2. Nyeri dada sebelah kiri
  3. Sesak napas disertai dengan keringat dingin, rasa lemas, jantung berdebar, bahkan mengalami pingsan
  4. Sering merasa mual dan muntah
  5. Mudah Lelah dan berkeringat dingin
  6. Sering pusing atau sakit kepala
  7. Tidur mendengkur


Kalau iya, artinya Anda memiliki potensi mendapatkan serangan jantung. 

Maka, langkah selanjutnya, mari kita cek bareng-bareng, apakah selama ini kita memiliki pola perilaku seperti ini selama bekerja di kantor? Perilaku yang potensial menimbulkan serangan atau penyakit jantung. 

 

1.    Sering merasa stres atau depresi 

Keseringan merasa stres atau depresi akan bisa membebani jantung Anda. Terlebih sampai membawa stres atau depresi pekerjaan kantor ke dalam rumah tangga bahkan hidup Anda sehari-hari. Meskipun setiap orang terkadang merasakan hal ini, namun yang akan membedakan dampak dari stres atau depresi kepada kesehatan jantung adalah cara Anda menangani emosi. Nah, coba cek Anda termasuk orang yang mudah stres/depresi atau tidak? Kelola stres dan emosi baik-baik di tempat kerja, misalnya mendengarkan lagu yang menenangkan. Konsultasilah ke dokter atau psikolog untuk mendapatkan saran medis dalam mengelola stres, bila diperlukan. Carilah teman curhat untuk mendengarkan penyebab pemicu stres Anda.

 

2.    Olahraga berlebihan 

Di kalangan karyawan kantoran masa kini, kebiasaan berolahraga sering kali menjadi bahan perbincangan. Karena tidak mau kalah dengan yang lain, ingin cepat kurus, ingin perut sixpack, ingin dianggap elit, ingin dianggap sekutu dengan temannya, menjadi sebuah tujuan. Untuk mengejar hal tersebut, maka asal melakukan olahraga rutin dan berintensitas tinggi. Hal ini bisa berbahaya karena dapat meningkatkan risiko terkena kardiotoksisitas. Kardiotoksisitas merupakan kondisi terjadinya kerusakan pada otot jantung akibat pelepasan senyawa kimia. Hal ini menyebabkan jantung tidak lagi dapat memompa darah ke seluruh tubuh. Olahraga berlebihan dapat pula menyebabkan aritmia atau gangguan irama jantung. Menurut Judith S. Hochman, MD, direktur Pusat Penelitian Klinis Kardiovaskular di NYU Langone Medical Center, ketika melakukan olahraga, siapa pun itu, harus berlaku bijaksana dengan memahami kemampuan tubuh masing-masing. Jadi teman-teman, lebih baik konsultasi dulu ya, dengan dokter atau pakar Kesehatan, olah raga apa yang sebaiknya Anda lakukan? apa yang cocok dengan usia Anda dan kondisi Anda sekarang?

 

3.    Makan berlebihan

Bagi karyawan kantoran yang hobi makan, ingat ya kelebihan berat badan merupakan faktor utama penyakit jantung. Coba ya, makan lebih sedikit, hindari porsi yang terlalu besar, serta biasakan minum air putih daripada minuman manis. Kurangi porsi makanan karbohidrat berkalori tinggi (misalnya pasta dan roti olahan) dan perhatikan juga makanan berlabel “rendah lemak” yang tinggi kalori.

 

4.    Sering konsumsi daging merah

Yang terbaik sekarang adalah jadikan daging merah sebagai menu makanan sesekali daripada makanan sehari-hari. Kenapa demikian? Karena daging merah kaya akan lemak jenuh. Ada juga bukti bahwa daging olahan, seperti bacon dan hot dog akan meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular dan kanker kolorektal. Sebaiknya Anda mengonsumsi makanan hewani atau produk hewani tidak lebih dari dari 10 persen makanan Anda. Apabila anda ingin steak beberapa kali sebulan, tidak masalah. Yang jadi masalah bila Anda rutin makan steak tiga kali sehari.

 

5.    Jarang banget mengonsumsi buah dan sayuran

Diet yang paling dapat menyehatkan jantung adalah membiasakanpola makan nabati. Itu berarti Anda perlu rutin mengonsumsi buah-buahan, kacang-kacangan, sayuran, biji-bijian, protein, susu rendah lemak, serta meminimalkan makanan cepat saji. Penelitian menunjukkan bahwa orang yang makan lebih dari lima porsi buah dan sayuran sehari, memiliki risiko sekitar 20 persen lebih rendah terkena penyakit jantung dibandingkan orang yang makan kurang dari tiga porsi per hari.

Baca juga: Makanan sehat untuk jantung

 

6.    Mengabaikan fisik

Anda sebaiknya segera ke dokter apabila Anda biasa menaiki tiga anak tangga, tanpa ada masalah, tetapi tiba-tiba Anda merasakan sesak napas atau ada tekanan dada setelah melakukannya,. Jangan mudah berasumsi hal itu karena Anda sedang tidak bugar. Semakin cepat Anda mendapatkan perawatan, kian kecil kemungkinan otot jantung Anda mengalami kerusakan permanen.

 

7.    Malas Gerak

Sering tidak disadari, para karyawan kantoran duduk bisa lebih dari 8 jam dalam sehari, dan malas bergerak. Dengan alasan sibuk, meminta OB untuk membelikan makanan dari luar, menyuruh OB mengambilkan minuman, malas jalan kaki menuju lokasi makan, lebih pilih naik taxi, angkot, atau naik ojek online padahal jarak relatif dekat.  Apabila Anda sedang mendapatkan pekerjaan di kantor sangat padat, silakan optimalkan jam berangkat maupun pulang sebagai momen aktif bergerak. Bagi pengguna transportasi umum, Anda bisa lakukan dengan turun satu halte lebih awal dan menempuh jarak sisa ke kantor dengan berjalan kaki. Apabila Anda pengguna kendaraan pribadi, gunakanlah tangga untuk naik dan turun lantai kantor, daripada Anda terus menerus menggunakan eskalator atau elevator. Ingat ya, banyak penelitian menunjukkan bahwa duduk terlalu lama meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular. Gaya hidup kurang gerak, saat ini masih menjadi tantangan sebanyak 60-85% orang di dunia (WHO). 

 

8.    Konsumsi garam berlebihan

Suka makanan yang asin-asin? ingat ya, semakin banyak garam yang Anda konsumsi, semakin besar pula kemungkinan Anda mengalami tekanan darah tinggi. Sementara tekanan darah tinggi adalah faktor risiko utama untuk serangan jantung. Jauhi junkfood, baca label kandungan natrium dalam kemasan untuk mengontrol asupan garam Anda. Kita perlu menjaga asupan natrium di bawah 2.300 miligram sehari. Apabila Anda memiliki tekanan darah tinggi atau sudah berumur di atas 50 tahun, segera kurangi asupan natrium menjadi 1.500 miligram per hari.

 

9.    Sering merokok atau hidup dengan perokok 

Mengutip dari Health Grades, hanya sesekali merokok saja dapat membahayakan hampir semua organ tubuh Anda, termasuk jantung Anda. Bahan kimia di dalam rokok akan merusak fungsi sistem kardiovaskular Anda, yang kemudian akan meningkatkan risiko aterosklerosis. Aterosklerosis merupakan sebuah penyakit yang terjadi karena zat lilin yang disebut plak menumpuk di arteri Anda, menyebabkannya menyempit dan mengeras dan hal itu bisa menyebabkan penyakit jantung koroner. Bagi karyawan kantoran yang suka memanfaatkan waktu kantor dengan merokok di pojok-pojok kantor, berlama-lama di jam istirahat untuk merokok, hati-hati ya.

Nah, bagi Anda yang karyawan kantoran. Silakan jaga diri, perhatikan tubuh Anda, apakah memiliki gejala-gejala penyakit jantung. Selain itu cobalah sedikit-sedikit mengurangi aktivitas atau kebiasaan yang menyebabkan seranan jantung. 

Baca juga: Aktivitas mudah cegah penyakit jantung

Ingat penyakit jantung bisa berdampak secara finansial, tidak hanya diri Anda tetapi juga keluarga yang Anda cintai. Nah, bagi yang ingin tahu lebih jelas tentang penyakit jantung dan bagaimana menjaga kesehatan jantung, silakan daftar daya.id dan manfaatkan fitur Tanya Ahli untuk mendapatkan jawabannya.

Sumber:

Berbagai sumber

Penilaian :

4.8

11 Penilaian

Share :

Berikan Komentar

Rifani Eveline

04 Desember 2023

Informasi yang bermanfaat. Terimakasih kak.

Balas

. 0

Roy Ivan Fidelis

02 Desember 2023

Apalagi kalau di kantor banyak kejutan yang ngeselin dan bikin beban. Wah siap-siap aja suka jantungan tiba-tiba

Balas

. 0

Arif Ramali

23 September 2023

Nice info

Balas

. 0

Sri Widjaya

18 September 2023

Kerja dengan presure yang tinggi masuk didalammnya engga yaah

Balas

. 0

Ardhan Ashary Nasution

18 September 2023

Informasi nya sangat bagus supaya terhindar dr penyakit jantung 👍👍

Balas

. 0

Ada yang ingin ditanyakan?
Silakan Tanya Ahli

Alvin Hartanto

Ahli Gizi

1 dari 3 konten bebas || Daftar dan Masuk untuk mendapatkan akses penuh ke semua konten GRATIS