Dirilis

13 Oktober 2022

Penulis

Mirna Risnasuci

Anda pernah menonton Finding Dory, tentang ikan dori yang pelupa dengan kejadian beberapa saat sebelumnya, mencari siapa keluarganya? Anda mengalami kejadian yang sama? Atau Apakah Anda dapat mengingat kejadian 20 tahun yang lalu tetapi kebingungan mengingat apa yang terjadi 20 menit sebelumnya? Nah, Anda harus waspada nih, Anda mungkin saja mengalami short-term memory loss. 

 

Apa Itu Short-term Memory Loss?

Short-term memory loss mengacu pada sistem memori di otak yang terlibat dalam mengingat potongan informasi/kejadian untuk waktu yang singkat, biasanya 30 detik. Short-term memory loss merupakan kondisi dimana Anda melupakan hal-hal yang Anda dengar, lihat, alami atau lakukan baru-baru ini. Biasanya, kondisi ini adalah bagian normal dengan bertambahnya usia bagi banyak orang. Tapi dapat juga menjadi tanda masalah kesehatan yang lebih dalam seperti demensia, cedera otak atau kesehatan mental. Short-term memory loss dapat menyebabkan beberapa hal sebagai berikut.

  • Menanyakan pertanyaan yang sama  berulang kali
  • Lupa di mana Anda baru saja meletakkan sesuatu
  • Lupa akan kejadian yang baru-baru ini terjadi
  • Lupa akan hal yang Anda lihat atau baca baru-baru ini
  • Sulit mengingat atau memahami informasi yang baru saja diterima, seperti petunjuk arah atau langkah-langkah dalam resep masakan
  • Menanyakan nama seseorang, pertanyaan atau informasi yang sama berulang-ulang
  • Bingung tentang apa yang mereka lakukan, dengan siapa dan kapan


Baca juga: Jaga kesehatan Otak Anda dengan 5 Permainan ini


 

Penyebab Short-term Memory Loss

Penyebab short-term memory loss sangatlah beragam, hal ini juga dilihat dari masing-masing individu. Berikut adalah penyebab-penyebab dari short-term memory loss.

  • Proses penuaan (aging)
  • Demensia, seperti penyakit Alzheimer atau demensia tubuh Lewy
  • Pasien tumor otak
  • Terjadi pembekuan darah atau pendarahan pada otak
  • Mengalami cedera kepala, seperti gegar otak
  • Adanya infeksi di dalam atau sekitar otak
  • Kondisi kesehatan mental seperti depresi atau kecemasan
  • Gangguan penggunaan obat/zat tertentu
  • Stres
  • Mengalami penyakit atau kondisi yang merusak jaringan otak, seperti Parkinson atau Huntington
  • Tubuh tidak memiliki cukup vitamin B atau mineral tertentu seperti vitamin B-12
  • Kurang tidur
  • Konsumsi obat-obatan tertentu, seperti statin, obat kecemasan dan obat anti kejang
  • Post-traumatic stress disorder (PTSD)


Selain penyebab yang disebutkan di atas, ada juga kasus-kasus short-term memory loss yang tidak diketahui penyebabnya. Beberapa penyebab short-term memory loss bersifat progresif, yaitu semakin lama semakin memburuk dan dapat menyebabkan kehilangan ingatan dalam jangka panjang, yang disebabkan oleh demensia (Parkinson, Alzheimer, Huntington). Walaupun belum ditemukan obat untuk penyakit ini, perawatan yang tepat dapat membantu mengurangi beberapa gejala dari short-term memory loss lho!

 

Perawatan Medis Untuk Gejala Short-term Memory Loss

Perawatan yang dilakukan untuk mengurangi short-term memory loss disesuaikan dengan gejala dan penyebabnya. Berikut adalah beberapa pengobatan dan perawatan medis untuk short-term memory loss.

  1. Operasi atau pembedahan, diikuti oleh obat-obatan dan terapi pasca operasi, jika disebabkan oleh cedera, pertumbuhan abnormal atau aneurisma.
  2. Obat antibiotik, antivirus, dan obat antijamur disertai pemantauan medis, jika disebabkan oleh infeksi.
  3. Konsultasi dengan dokter terkait obat hormon tiroid, jika disebabkan oleh penyakit tiroid.
  4. Konsultasi dengan psikiatri disertai dengan obat-obatan psikiatri seperti seperti antidepresan dan obat anti kecemasan, serta terapi psikologis seperti terapi perilaku kognitif (CBT), jika disebabkan oleh kondisi kejiawaan seperti depresi dan PTSD.
  5. Konsultasi dengan dokter untuk penghentian oatau pengurangan dosis obat tertentu, jika disebabkan oleh efek samping penggunaan obat tertentu.
  6. Konsultasi dengan dokter tentang bagaimana mengurangi atau berhenti mengonsumsi alkohol atau obat terlarang disertai dengan terapi penyalahgunaan zat, jika disebabkan oleh ketergantungan akan alkohol dan obat-obatan terlarang.
  7. Berlatih kebersihan tidur yang baik dan ikuti jadwal tidur yang ketat, jika penyebabnya adalah kurang tidur.
  8. Melakukan aktivitas pengurangan stres atau manajemen stres seperti yoga, pernapasan terkontrol, olahraga, atau meditasi, jika penyebabnya adalah stres yang ekstrim.
  9. Perbanyak mengonsumsi buah-buahan, sayur-sayuran, biji-bijian serta suplemen, jika penyebabnya adalah kekurangan vitamin.
  10. Konsultasi dengan dokter terkait obat anti kejang, jika penyebabnya adalah epilepsi.
  11. Mengonsumsi obat Pereda nyeri dan memperbaiki gaya hidup seperti cukup tidur dan rutin berolahraga, jika penyebabnya adalah radang sendi.
  12. Menggunakan kacamata sesuai anjuran dokter atau alat bantu dengar, jika penyebabnya adalah gangguan penglihatan atau gangguan pendengaran.


Itulah berbagai informasi tentang short-term memory loss yang perlu di waspadai, jika Anda sudah mengalami gejala-gejala segera konsultasikan ke dokter untuk mendapatkan pengobatan yang tepat.  Anda punya pertanyaan lain seputar short-term memory loss atau ingin lebih banyak mengetahui informasi lain seputar hidup sehat, segera log in ke daya.id dan dapatkan langsung informasinya. Anda juga dapat menggunakan fitur Tanya Ahli untuk berkonsultasi dengan ahli kami dan mendapat jawaban langsung dari ahlinya. Pastikan Anda mendaftar daya.id dan dapatkan informasi bermanfaat lainnya mengenai kesehatan secara gratis!

Sumber:

Berbagai sumber

Penilaian :

4.6

5 Penilaian

Share :

Berikan Komentar

Ada yang ingin ditanyakan?
Silakan Tanya Ahli

Alvin Hartanto

Ahli Gizi

1 dari 3 konten bebas || Daftar dan Masuk untuk mendapatkan akses penuh ke semua konten GRATIS