Dirilis

27 Agustus 2021

Penulis

Linda Budiyarti

Siapa yang gemar mengonsumsi gorengan? Siapa yang gemar makanan cepat saji? Makanan yang banyak digemari masyarakat Indonesia ini ternyata mengandung kolesterol lho. Lalu, jika mengandung kolesterol apa dampaknya terhadap tubuh Anda? Nah sebelum membahas dampak koleterol, ada baiknya Anda mengetahui makanan apa saja yang mengandung kolesterol berikut ini.


 

Makanan yang Mengandung Kolesterol

 

1. Gorengan

Di Indonesia gorengan menjadi salah satu makanan yang banyak digemari berbagai lapisan masyarakat dan juga berbagai kalangan usia. Selain memiliki aneka rasa yang lezat, gorengan juga mudah Anda dapatkan. Namun tahukah Anda, gorengan mengandung kolesterol. Berdasarkan artikel dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, dikatakan bahwa makanan yang diolah dengan cara digoreng bisa dipastikan mengandung kolesterol, apalagi jika menggunakan minyak yang sama berkali-kali. Oleh karena itu, sebaiknya jangan mengkonsumsi gorengan terlalu sering, apalagi jika Anda membeli gorengan di tempat yang tidak bisa Anda pastikan kebersihannya.

2. Makanan Cepat Saji

Sama halnya dengan gorengan, makanan cepat saji saat ini juga dapat dengan mudah Anda temui dan tersedia dalam pilihan yang beragam dengan rasa yang lezat. Meski demikian, sebaiknya Anda membatasi konsumsi makanan cepat saji karena pada umumnya makanan cepat saji mengandung kolesterol tinggi yang berasal dari minyak jenuh, yang digunakan saat menggoreng makanan cepat saji tersebut.

3. Udang


Udang juga salah satu jenis makanan seafood yang banyak digemari masyarakat Indonesia. Udang dapat diolah menjadi berbagai masakan dengan cita rasa beragam. Berdasarkan artikel Kementerian Kesehatan Republik Indonesia bertajuk Hindari Makanan Tinggi Kolesterol dikatakan bahwa udang memiliki kolesterol yang cukup tinggi. Dalam 100 mg udang, setidaknya ada 195 mg kolesterol. Sementara untuk 1 ons udang kurang lebih mengandung 55 mg kolesterol dan untuk udang berukuran cukup besar terkandung kolesterol kurang lebih sebanyak 11 mg.

Ternyata makanan-makanan tersebut mengandung kolesterol yang tentunya memiliki dampak terhadap tubuh Anda. Kolesterol diproduksi tubuh manusia secara alami oleh hati (liver) dan sepertiga dihasilkan langsung dari makanan berupa senyawa lemak. Didalam tubuh kolesterol yang merupakan senyawa lemak ini diedarkan dalam darah melalui lipoprotein yang terdiri dari dua jenis, yaitu low-density lipoprotein (LDL), dan high-density lipoprotein (HDL).

Baca juga: Apa Perbedaan Trigliserida dan Kolesterol?

Lipoprotein yang menganggkut kolesterol dari hati ke sel-sel tubuh adalah low-density lipoprotein (LDL). Sementara high-density lipoprotein (HDL) berfungsi bertolak belakang dengan LDL, yaitu mengangkut kelebihan kolesterol ke hati untuk diolah dan dibuang keluar. Pada kondisi LDL berlebih didalam tubuh akan menyebabkan penumpukan kolesterol pada dinding arteri atau kerap disebut "kolesterol jahat" yang memicu beberapa risiko penyakit berikut ini.


Penyakit Akibat Kolesterol Tinggi



1. Jantung Koroner

Jantung koroner merupakan penyakit akibat gangguan fungsi jantung akibat otot jantung kekurangan darah karena penyumbatan atau penyempitan pada pembuluh darah koroner akibat kerusakan lapisan dinding pembuluh darah (aterosklerosis).

Low-density lipoprotein (LDL) berlebih dapat menyebabkan timbunan plak yang menempel pada pembuluh darah dan dapat mengakibatkan penyumbatan pembuluh darah. Gangguan inilah yang menyebabkan terjadinya jantung koroner.

2. Stroke

Stroke merupakan penyakit yang timbul akibat aliran darah ke otak terhenti karena adanya sumbatan atau perdarahan. Jika otak mengalami kekurangan zat gizi dan oksigen yang dialirkan oleh darah, akan terjadi kerusakan yang cukup fatal, sel saraf menjadi rusak dan bahkan dapat menyebabkan risiko kematian. 1 dari 4 kasus stroke berkaitan dengan kadar “kolesterol jahat” yang tinggi di dalam tubuh Anda. Salah satu penyebab kadar “kolesterol jahat” yang tinggi adalah konsumsi lemak tersaturasi (digoreng). 

3. Tekanan Darah Tinggi atau Hipertensi

Berdasarkan hasil riset kesehatan dasar menunjukan bahwa Indonesia memiliki prevalensi hipertensi sebesar 25,8%. Hipertensi atau tekanan darah tinggi adalah peningkatan tekanan darah sistolik lebih dari 140 mmHg dan peningkatan tekanan darah diastolik lebih dari 90 mmHg setelah dua kali pengukuran dengan selang waktu lima menit dalam keadaan cukup istirahat atau tenang.

Baca juga: 3 Cara Mudah Atasi Obesitas dari Rumah

Beberapa penelitian yang telah dilakukan oleh berbagai lembaga kesehatan membuktikan bahwa semakin tinggi tekanan darah, maka semakin tinggi pula kemungkinan seseorang mengalami penyakit jantung dan stroke. Saat kadar kolesterol dalam tubuh tinggi akan menyerang saraf keseimbangan. Inilah awal dari penyakit komplikasi yaitu adanya kehilangan keseimbangan. Ketika tekanan darah tinggi naik, maka seseorang akan kesulitan berjalan karena tengkuk, leher, dan punggung akan terasa berat dan pegal.

Jadi, kadar kolesterol terlalu tinggi itu tidak baik untuk kesehatan. Namun jika kadar kolesterol dalam tubuh Anda naik, Anda dapat bertanya lebih lanjut mengenai penyakit akibat kolesterol dengan menggunakan fitur Tanya Ahli dan mendapat jawaban langsung dari ahlinya. Pastikan Anda sudah mendaftar di daya.id untuk mendapatkan informasi mengenai kesehatan lainnya secara gratis.
 

Sumber:

Diolah dari berbagai sumber

Penilaian :

5.0

2 Penilaian

Share :

Berikan Komentar

Ada yang ingin ditanyakan?
Silakan Tanya Ahli

Alvin Hartanto

Ahli Gizi

1 dari 3 konten bebas || Daftar dan Masuk untuk mendapatkan akses penuh ke semua konten GRATIS