Dirilis

05 Agustus 2021

Penulis

Tim Penulis Daya

Apakah Anda jarang berolahraga? Atau Anda sering mengkonsumsi makanan yang mengandung lemak dan karbohidrat secara berlebihan? Atau bahkan Anda melakukan keduanya?  
Bagi Anda yang sering melakukan salah satu atau kedua aktivitas tersebut, waspadalah, karena berarti Anda sedang meningkatkan peluang untuk bisa terkena serangan jantung atau stroke.
Artikel ini bukan untuk menakut-nakuti, tetapi untuk membuat Anda waspada dan kemudian mulai melakukan tindakan pencegahan agar hidup Anda selalu sehat.


Risiko mengkonsumsi lemak dan karbohidrat secara berlebihan

Tubuh kita sebenarnya memerlukan lemak dan karbohidrat dalam jumlah tertentu untuk pembentukan jaringan dan sel, serta untuk diolah sedemikian rupa hingga menjadi cadangan energi, dan kemudian bisa dipergunakan ketika tubuh kekurangan asupan makanan.

Yang menjadi permasalahan, banyak orang mengkonsumsi keduanya secara berlebihan dan ditambah dengan malas untuk menggerakkan tubuh atau berolahraga, sehingga cadangan energi yang disimpan menjadi berlebih dan menghasilkan lemak yang membahayakan bagi tubuh.

Banyak jenis lemak yang dihasilkan dalam tubuh, dua diantaranya adalah trigliserida dan kolesterol. Mungkin banyak yang sering mendengar tentang kedua jenis lemak tersebut, tetapi mungkin belum banyak yang mengetahui bahwa keduanya berbeda.

 

Apa itu trigliserida dan apa itu kolesterol?

Sebelum mengetahui perbedaan antara keduanya, ada baiknya mengetahui terlebih dahulu definisi singkat dari kedua jenis lemak tersebut.
Trigliserida, adalah lemak yang sebagian besar diperoleh dari makanan yang masuk ke dalam tubuh. Biasanya, makanan yang mengandung karbohidrat bisa meningkatkan kadar trigliserida dalam tubuh.

Saat makanan dikonsumsi, maka secara otomatis tubuh akan mengubah kalori yang tidak diperlukan agar segera digunakan oleh hati menjadi trigliserida. Selanjutnya, trigliserida tersebut akan disimpan dalam sel-sel lemak untuk kemudian dilepaskan hormon dan diubah menjadi energi saat tubuh kekurangan asupan energi.

Kolesterol, adalah lemak yang diproduksi oleh tubuh dan berasal dari makanan yang masuk kedalam tubuh. Berdasarkan jenisnya, kolesterol dibagi menjadi 2, yaitu HDL (High Density Lipoprotein) atau biasa orang-orang menyebut sebagai kolesterol baik, dan LDL (Low Density Lipoprotein) atau kebanyakan orang menyebut sebagai kolesterol jahat. Pengertian jahat disini adalah apabila jenis kolesterol LDL di dalam tubuh tersedia secara berlebihan.

Untuk bisa mengetahui angka trigliserida maupun kolesterol (HDL, LDL atau Total), diperlukan tes laboratorium terlebih dahulu, untuk selanjutnya dari hasil tes akan dibandingkan terhadap angka standar atau acuan dari trigliserida maupun kolesterol yang normal.
 


Perbedaan Trigliserida dan Kolesterol

 

1.    Berdasarkan Fungsi

Kolesterol dihasilkan secara alami dari metabolisme lemak di dalam tubuh. Kolesterol memiliki fungsi beragam, diantaranya untuk untuk membangun berbagai jaringan dan sel, membentuk berbagai hormon, dan juga bisa berperan dalam sistem pencernaan.

Kolesterol itu sendiri tidak dapat larut dalam darah, dan kerap bergabung bersama protein untuk membentuk lipoprotein. Sesuai penjelasan pada definisi diatas, lipoprotein yang terbentuk terbagi lagi menjadi 2 jenis (HDL dan LDL), dengan fungsi yang juga berbeda, yaitu:
Untuk kolesterol jenis HDL, fungsinya adalah untuk membersihkan semua kolesterol dari berbagai organ dalam tubuh, termasuk pembuluh darah, dan untuk kemudian membawanya kembali menuju hati.

Sedangkan kolesterol LDL, fungsinya adalah sebagai pembawa kolesterol dari hati ke berbagai organ, dimana LDL ini akan menjadi jahat apabila jumlahnya terlalu banyak, sehingga menyebabkan lemak mengendap dalam pembuluh darah.

Berbeda dengan kolesterol, trigliserida memiliki fungsi sebagai cadangan energi yang akan dipakai apabila sumber utama energi dalam tubuh sudah habis. Sehingga, trigliserida sering disimpan dalam sel-sel lemak yang disebut dengan sel adiposa. Sel tersebut berkumpul dan membentuk jaringan yang disebut jaringan adiposa. Jaringan tersebut tersebar di dalam tubuh, seperti di bawah permukaan kulit dan di antara organ.

 

2. Berdasarkan Zat Pembentuknya

Meski trigliserida dan kolesterol terbentuk dari lemak, keduanya berasal dari zat yang berbeda. Lemak jenuh yang berasal dari makanan yang dikonsumsi merupakan sumber utama pembentuk kolesterol. Semakin banyak lemak jenuh dikonsumsi oleh tubuh, semakin banyak jumlah kolesterol yang akan dihasilkan oleh tubuh. Meski demikian, kolesterol tidak hanya diperoleh dari makanan berlemak saja, tetapi juga diproduksi secara alami oleh hati.

Sedangkan trigliserida terbentuk dari makanan berlemak dan juga makanan yang mengandung karbohidrat tinggi. Dalam hal ini trigliserida didapatkan dari makanan yang mengandung kalori. Sehingga, apabila jumlah energi di tubuh telah dipenuhi, maka sisa glukosa dan protein dalam darah akan diubah menjadi trigliserida, untuk kemudian disimpan dalam bentuk cadangan energi.

Jika Anda sudah memahami apa perbedaan dari trigliserida dan kolesterol, mulailah untuk mengendalikan jumlah dan jenis makanan yang Anda konsumsi dan mulailah untuk melakukan olahraga secara rutin, sehingga tubuh Anda dapat terjaga dari kemungkinan kelebihan kedua jenis lemak tersebut. Ingin bertanya lebih lanjut seputar kesehatan lainnya? Silahkan mendaftar ke daya.id dan menggunakan fitur Tanya Ahli ya!

Sumber:

Diolah dari berbagai sumber

Penilaian :

5.0

4 Penilaian

Share :

Berikan Komentar

Ada yang ingin ditanyakan?
Silakan Tanya Ahli

Alvin Hartanto

Ahli Gizi

1 dari 3 konten bebas || Daftar dan Masuk untuk mendapatkan akses penuh ke semua konten GRATIS