Dirilis

24 Agustus 2021

Penulis

Havie Abdul Gafur

Bahasa 'Non-Verbal' yang seringkali Diabaikan dalam Komunikasi

Apakah Anda mengetahui apa itu bahasa non-verbal? Seringkah Anda melakukan komunikasi dengan menggunakan bahasa non-verbal dengan orang yang tinggal di sekeliling Anda? Apakah menurut Anda penting menggunakan bahasa non-verbal dengan lawan bicara Anda? Ataukah Anda sudah sering mengabaikan menggunakan bahasa non-verbal dalam komunikasi?

Nah, Anda pasti ingin tahu lebih banyak mengenai jawaban dari pertanyaan di atas bukan? Simak ulasan berikut.

Apakah Itu Bahasa Non-Verbal dan Apa Saja Contohnya

Bahasa non-verbal sering disebut sebagai bahasa tubuh atau tanpa menggunakan kata-kata. Bahasa non-verbal menjadi penting untuk membuat sebuah informasi dapat disampaikan secara baik. Komunikasi dengan menggunakan bahasa non-verbal adalah proses pertukaran informasi menggunakan tingkah laku. Contohnya antara lain adalah tatapan mata, ekspresi wajah kita, gestur tubuh, sentuhan, hingga penampilan. Anda pasti pernah menggunakan kode ke orang lain untuk menjawab pertanyaan orang lain hanya menggunakan anggukan atau tatapan mata. Bahasa non-verbal tersebut tentunya dapat memainkan peranan yang penting dalam cara kita menyampaikan informasi dan makna di baliknya, serta dapat menjabarkan bagaimana cara kita menafsirkan tindakan ataupun pesan dari orang lain kepada kita.

Beberapa contoh bahasa non-verbal, antara lain:
 

Ekspresi wajah


 
Gestur tubuh


Apakah penting bahasa non-verbal dilakukan?
Menggunakan bahasa tubuh dalam berkomunikasi merupakan cara penekanan ekspresi pesan yang akan kita sampaikan. Hal ini menjadi sangat penting dilakukan untuk menghindari penyalahgunaan penerimaan informasi yang kita dapatkan. Bahasa tubuh ini merupakan bagian dari pelengkap dalam komunikasi sehari-hari.

Di bawah ini menjelaskan mengapa mengapa bahasa non-verbal ini perlu dilakukan, antara lain:

1. Cara meyampaikan sikap.

Ketika kita berkomunikasi dengan orang lain, kita menggunakan kata-kata yang dapat berfungsi sebagai informasi, sehingga bahasa tubuh akan berfungsi sebagai bentuk penyampaian sikap. Sebagai contoh, cara menatap dan tersenyum yang kita lakukan akan memberi nuansa komunikatif yang positif   terhadap penampilan kata-kata.

2. Cara menyampaikan perasaan.

Tanpa perlu berkata kata dengan sebuah gerakan bibir atau senyuman saja tentu sudah dapat menegaskan perasaan Anda. Contohnya ketika kita tersenyum, bahasa tubuh seperti ini akan menimbulkan keyakinan pada diri sendiri dan rasa akrab bagi lawan bicara kita.

3. Cara meluapkan emosi

Kondisi psikologis seseorang dapat tersamarkan dengan kata-kata. Namun tidak dapat dipungkiri, gestur tubuh yang tidak mudah disembunyikan. Dengan memahami kadar emosi seseorang misalnya akan membuat kita bisa melakukan langkah bijak saat berkomunikasi dengannya.

4. Memperjelas dan menegaskan pesan.

Bahasa tubuh juga dapat digunakan sebagai sebuah usaha untuk dapat lebih memperjelas isi pesan, sebab, pada dasarnya tidak semua pesan yang disampaikan melaui kata-kata akan mudah dipahami dan dimengerti. Namun penggunaan bahasa ini seharusnya mampu memberikan pemahaman yang lebih baik dalam melakukan komunikasi.

5. Menghindari kesalahpahaman

Ada banyak pembicaraan yang maksud dan tujuannya tidak tersampaikan dengan baik. Agar tidak terjadi kesalahpahaman, sebaiknya kita belajar memahami bahasa tubuh dengan baik.

Baca juga: Cara Menciptakan Komunikasi Efektif di Masa Pandemi COVID-19

6. Mengetahui kebosanan

Seorang komunikator biasanya sangat suka untuk berbicara dengan siapa saja dan di mana saja. Dengan memahami bahasa tubuh secara detil, komunikator dapat mengetahui jika lawan bicara sedang bosan dan tidak ingin mendengarkan topik pembicaran dengan membuat batasan melalui ungkapan bahasa tubuhnya.

7. Mendeteksi kebohongan

Jika banyak orang memiliki kepandaian berkomunikasi secara verbal, tidak semua orang tidak dapat menyembunyikan bahasa tubuhnya ketika berbohong. Mulai dari ekspresi wajah, tatapan mata dan gerak tangan serta tubuhnya akan dapat terbaca dengan jelas pada saat sedang berbohong.

8. Memahami Pikiran Seseorang

Untuk dapat memahami pikiran seseorang selain dengan bahasa verbal, kita juga dapat mengamati ekspresi wajah dan tatapan matanya. Banyak orang yang mengalami kesulitan dalam mengungkapkan pikiran dan perasaannya. Ada banyak orang juga yang mempu menyembunyikan apa yang dipikirkannya. Dengan mengamati bahasa tubuh seseorang, kita bisa lebih memahami apa yang dipikirkan orang lain sebagaimana Teknik-teknik intergrasi dalam komunikasi.

Bahasa non-verbal yang seringkali mulai diabaikan, namun penting!

Nah, dengan mengenal apa itu bahasa non-verbal dan apa pentingnya memahami dan menggunakan bahasa tersebut, kita saat ini bisa melakukan refleksi apakah bahasa non-verbal yang saat ini mulai seringkali diabaikan. Jangan sampai kita sudah memiliki kemahiran dalam berbicara verbal, namun tidak didukung dengan pemahaman bahasa tubuh dengan baik. Hal ini dapat menyebabkan kepiawaiannya dalam berbicara dan penguasaan bahasa yang dimilikinya, menjadi sia-sia.

Bahasa tubuh menjadi dasar untuk dapat terciptanya sebuah perbedaan besar bagi kepribadian kita. Sedangkan untuk dapat memahami bahasa tubuh sangat mudah dan tidak membutuhkan latihan yang lama. Memahami dan menguasai teknik bahasa tubuh sesuai dengan waktu dan tempat yang tepat, dapat menjadi ajang promosi alami untuk mengangkat harkat diri kita, yakni dengan tetap tampil rendah hati dan luwes.

Berikut ini merupakan ulasan beberapa bahasa tubuh yang saat ini seringkali kita abaikan, namun sebetulnya menjadi penting!

1. Cara memandang lawan bicara

Ketika kita berbicara, upayakanlah agar selalu menggunakan kontak mata dengan sopan, terhadap lawan bicara kita. Dengan melakukan kontak mata, akan sangat menunjang tujuan kehadiran kita, baik dalam mengajukan proposal ataupun sekedar untuk kunjungan persahabatan. Berbicara dengan kepala menunduk, mengambarkan kita tidak memiliki rasa percaya diri atau bahkan yang lebih parah adalah seolah-olah ada sesuatu yang disembunyikan.

2. Sikap berdiri

Berdiri dengan bertolak pinggang, jelas bukan menunjukkan sebuah sikap bersahabat, melainkan sebaliknya. Maka sikap berdiri yang paling baik, adalah santai dan kedua belah tangan bebas di kedua sisi tubuh. Jangan sekali kali tangan mengaruk sana dan sini, karena akan menyebabkan orang menjadi tidak nyaman dalam memandang kita.

3. Cara duduk

Sesaat sebelum menempati kursi yang disediakan atau tersedia, berikanlah waktu satu dua detik untuk memberikan senyum pada orang yang sudah terlebih dulu duduk di samping kiri dan kanan. Sambil bertanya apakah diperbolehkan duduk di sebelahnya, karena bisa jadi sudah ditempati orang lain. Sebuah tindakan yang sangat kecil dan kelihatan sepele, namun kita sudah menanamkan rasa senang pada orang yang hadir, karena merasa kita menghargai mereka. Sadar ataupun tidak, kita sudah menebarkan energi positif dan memancarkan aura yang cerah bagi lingkungan di mana kita duduk.

Baca juga: 5 Cara Atasi Stres Akibat Pandemi Global

4. Cara menyalami orang
Kemungkinan besar hampir semua orang pernah merasa dilecehkan, karena ketika bersalaman dengan orang lain, yang menyalami hanya mengulurkan jari tangannya asal-asalan dan sama sekali tidak melihat kepada kita. Sikap ini jelas akan melukai hati siapapun. Tidak perlu kita bersikap sopan berlebihan, sehingga harus merunduk-runduk. Maka sikap hormat atau menghargai orang lain, ketika bersalaman, cukup pandangan mata dan kalau yang di depan kita adalah orang yang memang patut dihargai, baik karena faktor usia, maupun kedudukannya, maka cukuplah kita agak mencondongkan tubuh sedikit.

Punya pertanyaan lebih lanjut mengenai kesehatan ataupun topik lainnya seperti usaha ataupun karir, segera mendaftar ke daya.id dan gunakan fitur Tanya Ahli untuk mendapat jawaban langsung dari ahlinya. Dapatkan informasi dan tips bermanfaat lainnya secara gratis. Tunggu apa lagi? Yuk, segera daftarkan diri Anda sekarang juga untuk mengetahui informasi dan tips bermanfaat dan menarik lainnya.

 

Sumber:

Diolah dari berbagai sumber

Penilaian :

5.0

1 Penilaian

Share :

Berikan Komentar

Ada yang ingin ditanyakan?
Silakan Tanya Ahli

Farraas A Muhdiar, M.Psi. M.Sc

Psikolog Klinis Anak & Remaja

1 dari 3 konten bebas || Daftar dan Masuk untuk mendapatkan akses penuh ke semua konten GRATIS