Dirilis

27 April 2023

Penulis

Afifah Ika Kurniawati

Menjadi wanita karier tidaklah tanpa tantangan. Bahkan, wanita karier harus dihadapkan situasi untuk memilih antara menjadi seorang ibu atau meniti kariernya. Lantas, pernahkah Anda berpikir apa yang akan terjadi ketika seorang wanita karier menjadi seorang ibu? Apakah ada perbedaan perlakuan dari perusahaan terhadap seorang ibu yang berkarier? Yuk, simak artikel ini untuk mengetahui lebih lanjut tentang topik ini.

 

Apa Itu Motherhood Penalty?

Pernahkah Anda mendengar istilah motherhood penalty? Istilah ini diciptakan oleh sosiolog untuk menggambarkan kerugian sistematis yang dihadapi wanita di tempat kerja ketika mereka menjadi ibu.

Motherhood penalty menurut American Association of University Women merupakan fenomena dimana pendapatan wanita menurun ketika menjadi ibu. Penjelasan lain mengenai motherhood penalty adalah disparitas terhadap gaji, penghargaan, dan hal lainnya di tempat kerja yang dihadapi oleh wanita ketika menjadi ibu dibandingkan dengan pria atau wanita tanpa anak. Lalu, apa yang melatarbelakangi motherhood penalty? Sebetulnya, fenomena ini dapat terjadi karena adanya persepsi hubungan antara wanita dan tuntutan mengasuh anak.

 

Bagaimana Motherhood Penalty Memengaruhi Karier Seorang Ibu?


Kini Anda telah mengetahui bahwa motherhood penalty mempengaruhi berbagai aspek dalam karier seorang ibu. Lalu, seberapa pengaruh motherhood penalty?

Akibat motherhood penalty, terdapat berbagai kerugian yang dialami ibu karier. Misalnya, wanita akan cenderung tidak dipekerjakan setelah mereka menjadi orang tua. Bagi ibu yang bekerja, terdapat penurunan pendapatan bulanan secara dramatis yang disebabkan oleh jam kerja dan pendapatan per jam yang lebih rendah. Diestimasikan bahwa kerugian yang dialami akibat motherhood penalty mencapai 5% hingga 9%. Angka ini juga akan meningkat ketika ibu melahirkan anak berikutnya. Selain itu, pengaruh motherhood penalty akan tetap dialami setidaknya selama satu dekade menjadi orang tua, meskipun ada sedikit pemulihan di tahun-tahun berikutnya.

Dampak lain akibat motherhood penalty, yaitu perbedaan perlakuan dari perusahaan antara seorang pria dan wanita yang menjadi orang tua. Menjadi seorang ibu dapat menyebabkan serangkaian kemunduran karir, seperti diabaikan untuk promosi, ditinggalkan dari kesempatan pelatihan dan pendidikan, serta dihindarkan dari proyek-proyek bernilai tinggi yang sebetulnya dapat mendorong kemajuan karier. Sebaliknya, ayah tidak mengalami kerugian seperti itu. Bahkan, terdapat anggapan bahwa kebapakan sebagai lebih dewasa dan stabil sehingga dapat dipromosikan atau cocok untuk manajemen tingkat atas.

Baca Juga: Cara Ajak Karyawan “Naik Kelas” 

 

Strategi Mengatasi Masalah Motherhood Penalty

Lalu, bagaimana cara mengatasi masalah motherhood penalty? Untuk mengatasi masalah ini, berikut adalah 4 langkah yang dapat dilakukan berdasarkan Indonesia Business Coalition for Women Empowerment (IBCWE).

 

1.    Mengurangi Bias dalam Lingkungan Kerja

Untuk mengatasi isu motherhood penalty, diperlukan perubahan budaya kerja yang sudah ada. Perusahaan sebaiknya secara berkala memastikan kepekaan terhadap bias gender dan menjunjung inklusivitas bagi setiap individu. Selain itu, perlu terdapat rasa hormat sesama rekan kerja dan saling percaya bagi setiap individu untuk menjadi diri mereka sendiri.

 

2.    Membuat Kebijakan dan Menyediakan Fasilitas yang Mendukung

Perusahaan dalam hal ini dapat membuat kebijakan yang mendukung orang tua. Misalnya, menerapkan kebijakan cuti yang inklusif antara ibu dan ayah yang akan membantu menormalkan pengasuhan di tempat kerja. Selain itu, perusahaan dapat mempertimbangkan kebijakan dan fasilitas yang menunjang ibu yang baru kembali dari cuti melahirkan. Fasilitas yang dapat disediakan berupa pemberian tunjangan pengasuhan anak, bermitra dengan fasilitas penitipan anak, atau menyiapkan ruang menyusui.

Baca Juga: UU Ketenagakerjaan Mengatur 8 Hak Wanita Ini

 

3.    Menerapkan Program Returnship

Program returnship berupa pelatihan dapat membantu wanita kembali ke tempat kerja. Dengan program ini, keahlian wanita dapat dikembangkan hingga melebihi kemampuan yang sudah dicapai.

 

4.    Memberikan Dukungan untuk Menjadi Pemimpin

Saat ini, terdapat tren kebutuhan pemimpin yang memiliki karakteristik secara tradisional dengan feminitas, seperti empati, pengasuhan, dan kolaborasi. Oleh karena itu, hal ini dapat menjadi pertimbangan untuk mempromosikan wanita, termasuk ibu bekerja, ke posisi kepemimpinan.

Itulah informasi mengenai cara mengatasi masalah motherhood penalty. Dapat disimpulkan bahwa motherhood penalty mempengaruhi karier seorang ibu. Penting untuk terus meningkatkan kesadaran tentang masalah motherhood penalty dan berupaya mengatasinya. Mari bekerja sama untuk menciptakan tempat kerja yang lebih suportif dan inklusif bagi para ibu yang bekerja. Oleh karena itu, mulailah terapkan strategi ini untuk mengatasi masalah motherhood penalty.

Apabila Anda memiliki pertanyaan lebih lanjut mengenai motherhood penalty atau masalah lainnya. Segera log in ke daya.id dan manfaatkan fitur Tanya Ahli untuk mendapat jawaban langsung dari ahlinya. Pastikan Anda sudah mendaftar di daya.id untuk mendapatkan informasi dan tips bermanfaat lainnya secara gratis.

Sumber:

Berbagai sumber

Penilaian :

4.8

14 Penilaian

Share :

Berikan Komentar

Rifani Eveline

08 Desember 2023

Terima kasih atas penelitian mendalam yang terlihat dari setiap paragraf artikel Anda. Saya sangat terkesan!

Balas

. 0

Dea Indah Riani Putri

02 Juni 2023

Mantap

Balas

. 0

TA Herly Marwanto

28 April 2023

thanks, istilah yang baru saya ketahui

Balas

. 0

Misrawida

27 April 2023

Baik terimakasih

Balas

. 0

Dewi Selviana

27 April 2023

Sangat bermanfaat terimakasih

Balas

. 1

Ada yang ingin ditanyakan?
Silakan Tanya Ahli

Farraas A Muhdiar, M.Psi. M.Sc

Psikolog Klinis Anak & Remaja

1 dari 3 konten bebas || Daftar dan Masuk untuk mendapatkan akses penuh ke semua konten GRATIS