Dirilis

15 November 2021

Penulis

Shaina Nabila

Sejak tahun ajaran baru pada Juli 2021, pembelajaran tatap muka sudah diberlakukan di wilayah zona hijau. Namun transisi dari pembelajaran jarak jauh menjadi pembelajaran tatap muka merupakan tantangan baru untuk sekolah, anak, dan juga para orangtua. Menurut Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nadiem Makarim, pandemi menyebabkan ketimpangan dalam dunia Pendidikan karena adanya hambatan akses internet dan ketersediaan gadget untuk pembelajaran anak secara online

Pandemi COVID-19 juga bisa berdampak kurang baik terhadap kemampuan anak. Sebut saja stres yang juga dapat memengaruhi kemampuan kognitif, konsentrasi terganggu, lebih mudah lupa, persepsi juga terganggu, sehingga menyebabkan banyak kendala untuk menyerap pelajaran. Menurunnya kemampuan belajar ini bisa berakibat terhadap penurunan kemampuan anak untuk memecahkan masalah.

Kelebihan Belajar Tatap Muka

Meskipun masih menjadi perdebatan di kondisi pandemi saat ini, pembelajaran secara tatap muka memiliki beberapa kelebihan. Berikut adalah beberapa kelebihan dari kegiatan belajar tatap muka. 

1. Lebih sedikit gangguan dan interaksi dengan siswa

Keunggulan utama dari pendidikan tatap muka adalah interaksi guru dan siswa yang membuat pembelajaran lebih mudah dimengerti dan tanpa adanya gangguan. Interaksi menyebabkan siswa menjadi aktif, dengan mengemukakan pertanyaan mengenai topik tertentu yang membantu siswa untuk mengeksplorasi dan belajar lebih baik. Dengan demikian rentang perhatian siswa juga meningkat jika ada sesi interaktif. Selain itu, konsentrasi siswa lebih tinggi karena menghabiskan lebih sedikit waktu di jejaring sosial online.

2. Meningkatkan rasa kompetisi siswa

Karena kelas tatap muka meningkatkan interaksi antara siswa, dan ketika lingkungan yang sehat tercipta, siswa cenderung bersaing satu sama lain yang mengarah pada pembelajaran yang lebih baik. Rasa kompetisi dalam kelas telah terbukti meningkatkan pembelajaran, kepercayaan diri, dan motivasi mereka.

3. Guru memperhatikan setiap siswa

Interaksi guru dan siswa sangat penting dalam proses pembelajaran. Belajar tatap muka berarti guru mengenal siswa mereka lebih baik. Bukan hanya itu, ketika seorang guru tahu tentang pemikiran siswanya, itu bisa membantu dalam merencanakan pelajaran.


Hal-Hal yang Perlu Diperhatikan Oleh Orangtua Tentang Belajar Tatap Muka di Saat Pandemi

Transisi mungkin saja menjadi sulit bagi anak-anak dan keluarga. Anak-anak membutuhkan bantuan transisi kembali ke sekolah. Anak bisa tidak nyaman di lingkungan baru, bertemu dengan orang asing, serta ingin tetap dekat dengan orang tua mereka atau pengasuhnya yang telah akrab dan terpercaya. Sampai mereka cukup dewasa untuk berbicara dengan jelas tentang perasaan mereka, sulit untuk menjelaskan kepada mereka bahwa pengasuh baru akan melindungi mereka, yang berarti perlu waktu bagi anak-anak untuk terbiasa dengan orang baru.
 
Anak yang sensitif, mudah cemas, atau mereka yang mengalami keterlambatan perkembangan, mungkin memerlukan waktu ekstra untuk menyesuaikan diri di sekolah. Seringkali lebih mudah bagi anak kecil untuk melakukan transisi jika mereka telah menghabiskan waktu bersama orang tua mereka dan orang baru bersama. 

Orang tua juga bisa khawatir tentang anak mereka saat melakukan transisi. Lebih mudah bagi orang tua untuk tetap tenang dan meyakinkan diri, jika mereka mengenal guru anak mereka dan merasa nyaman dengan mereka.

Apa yang dapat dilakukan orang tua untuk mengatasi kekhawatiran tersebut. Berikut beberapa tips yang dapat dilakukan.
1. Menjalin hubungan dengan orang tua lain yang memiliki anak dalam sekolah yang sama sehingga dapat memberikan informasi mengenai sekolah.
2. Ketika Anda menjelaskan kepada anak mengenai sekolah, gunakan suara yang tenang, dengan wajah dan bahasa tubuh yang santai 
3. Memastikan anak Anda memiliki rutinitas harian yang dapat diprediksi, dengan waktu yang teratur untuk makan sehat, tidur siang, dan tidur malam di rumah. Istirahat yang cukup dan rutinitas membantu anak-anak merasa lebih nyaman dan aman
4. Pantau perkembangan anak Anda dan cari tahu apa yang harus dilakukan jika ada masalah.

Baca Juga : Tumbuhkan Mental Sehat, Agar Anak Bisa Menikmati Hidup

Haruskah Anda Mengirim Anak Anda ke Sekolah Tahun Ini?

Menurut UNICEF, sekolah jarak jauh (online) telah terbukti berdampak negatif terhadap kesehatan dan kesejahteraan anak, serta pembelajaran mereka. Risiko bagi anak-anak terpapar COVID-19 ketika kembali ke sekolah tatap muka – bahkan dengan varian virus baru – terhitung rendah. Dengan syarat sekolah, staf, dan guru mengikuti tindakan pencegahan yang direkomendasikan, dan protokol kesehatan seputar mencuci tangan, menjaga jarak, dan ventilasi diterapkan. Jika anak Anda sakit, dengan gejala COVID-19, biarkan mereka di rumah sampai sembuh.

Baca Juga : Cara Mencegah COVID-19

Bagaimana Jika Anak Saya Sakit di Sekolah?

Jika anak Anda menunjukkan gejala COVID-19 di sekolah, guru atau staf sekolah harus bertindak cepat. Orang tua harus segera dihubungi untuk mengevaluasi tindakan yang akan diambil sesuai dengan pedoman otoritas kesehatan setempat. Hubungi dokter anak Anda untuk mengevaluasi perlunya melakukan tes COVID-19 dan memberi tahu sekolah tentang hasil tes tersebut. Biarkan anak Anda di rumah sampai rekomendasi dokter atau ikuti protokol isolasi diri dari otoritas kesehatan setempat.

Baca Juga : Gejala COVID-19 dan Cara Mengatasinya


Dapatkah Anak-Anak dengan Asma, Obesitas, Diabetes, dan Kondisi Kesehatan Lainnya Kembali Ke Sekolah?

Tergantung pada kondisi anak saat ini, situasi COVID-19 di komunitas mereka, dan langkah-langkah keamanan yang diterapkan oleh sekolah. Pastikan sekolah menerapkan protokol keselamatan yang mencakup cuci tangan, jaga jarak, dan ventilasi udara yang baik.
Meskipun, dalam kebanyakan kasus, anak-anak tidak menunjukkan gejala atau mengalami gejala ringan saat terkena COVID-19, bukti menunjukkan bahwa orang dengan kondisi kesehatan yang berisiko (asma, diabetes, atau obesitas) lebih mungkin mengalami gejala COVID-19 yang serius atau bahkan meninggal. Efek ini tampaknya terjadi pada anak-anak juga, tetapi penelitian lebih lanjut diperlukan untuk lebih memahami efek COVID-19 pada anak-anak dengan kondisi kesehatan yang mendasarinya.


 

Jika vaksin tersedia untuk anak Anda, cara terbaik untuk melindunginya adalah melalui vaksinasi. Vaksin dapat secara signifikan mengurangi risiko COVID-19 yang parah, termasuk rawat inap dan kematian.

Punya pertanyaan lebih lanjut? Segera log in ke daya.id dan gunakan fitur Tanya Ahli untuk mendapat jawaban langsung dari ahlinya. Pastikan Anda sudah mendaftar di daya.id untuk mendapatkan informasi dan tips bermanfaat lainnya secara gratis.
Sumber:
Diolah dari berbagai sumber

 

Sumber:

Diolah dari berbagai sumber

Penilaian :

5.0

2 Penilaian

Share :

Berikan Komentar

Ada yang ingin ditanyakan?
Silakan Tanya Ahli

Farraas A Muhdiar, M.Psi. M.Sc

Psikolog Klinis Anak & Remaja

1 dari 3 konten bebas || Daftar dan Masuk untuk mendapatkan akses penuh ke semua konten GRATIS