Sejak era pandemi sampai saat ini, kata “healing” menjadi salah satu tren yang selalu muncul di media sosial. Di beragam platform seperti di Twitter dan Instagram, Anda bisa dengan mudah menemukan  postingan, mention, caption, hashtag dengan kata healing. 

Saat Anda jenuh sedikit atau pusing dengan rutinitas, Anda melakukan “healing”. Beragam cara dilakukan untuk healing, seperti liburan ke tempat dengan pemandangan yang cantik, ngopi di tempat kopi yang keren, membeli barang-barang kekinian yang sedang tren atau bahkan makan di restoran baru yang instagramable. Anda rela menghabiskan uang yang tidak sedikit untuk melakukan hal-hal tersebut semata-mata demi healing agar suasana hati Anda bahagia kembali. 

Kata healing sendiri sebenarnya sudah ada dan merupakan kata dari bahasa asing yang dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia diartikan sebagai penyembuhan. Nah, kata penyembuhan sendiri memiliki arti yang luas dan dikaitkan dengan penyembuhan perasaan, jiwa, batin atau pikiran, sehingga muncul istilah self-healing yang diartikan sebagai penyembuhan diri.

Baca Juga:  4 Elemen dalam Terapi Memaafkan

 

Apa itu Self-healing?

Sebenarnya apa sih self-healing itu? Self-healing merupakan suatu upaya untuk menyembuhkan diri dari luka batin yang mengganggu emosi. Tentunya, sebagian dari orang atau mungkin Anda mengalami beragam masalah sehingga Anda merasa cemas yang berlebihan, sedih karena gagal mencapai sesuatu, masalah lain di masa lalu yang belum terselesaikan atau hal lainnya, sehingga Anda merasa lelah secara emosional dan mental. Luka batin ini biasanya terjadi dalam kurun waktu yang lama dan pada akhirnya berdampak pada keseharian Anda.  
Lalu dari mana caranya Anda tahu bahwa Anda mengalami luka batin dan membutuhkan self-healing? Kenali ciri-cirinya berikut ini.

 

1.    Menjadi pribadi yang lebih sensitif

Jika Anda sering memendam luka batin, biasanya Anda menjadi lebih sensitif. Anda lebih gampang menangis terhadap hal-hal kecil sekalipun, lebih gampang tersinggung dan sering mengeluh. Anda juga harus waspada ya jika Anda lebih gampang marah saat tidak diperlakukan sesuai yang Anda harapkan. Luka batin yang berkepanjangan menyebabkan Anda tidak dapat menyaring kejadian yang di dalamnya terdapat proses melindungi diri terhadap rasa sakit yang berlebihan.

 

2.    Seringkali muncul perasaan negatif

Tanda-tanda lainnya adalah ketika Anda lebih gampang merasa pesimis dalam menghadapi suatu hal, lebih gampang putus asa dan kekhawatiran yang berlebihan bahwa suatu yang buruk akan terjadi. Padahal bisa saja kejadian tersebut hanya menjadi penghalang Anda untuk menuju hal yang lebih baik.

 

3.    Melakukan hal negatif yang sama seperti orang lain yang memperlakukan mereka

Dampak buruk lain yang terjadi akibat luka batin yang berkepanjangan adalah berperilaku yang sama dengan apa yang mereka terima dari orang lain dan cenderung untuk lebih memuaskan ego pribadi. Mengapa? Hal ini dilakukan untuk mengisi kekosongan yang mereka rasakan dengan mencari perhatian dari orang lain.

 

4.    Kesulitan memaafkan atau percaya orang lain

Orang dengan luka batin yang cukup dalam memiliki kesulitan memaafkan orang lain. Mereka cenderung mementingkan diri sendiri sehingga sulit bergaul dan percaya orang lain.

 

5.    Cenderung untuk tidak peduli dengan apapun

Jika sudah tidak peduli dengan apapun, artinya luka batin seseorang sudah dalam tingkat yang cukup serius. Jika sudah seperti ini, sebaiknya segera diobati dengan mengunjungi tenaga profesional. 

 

Forgiveness Therapy 

Ada beragam cara yang dapat dilakukan untuk self-healing ini. Seperti melakukan me time, meditasi, dan melakukan kegiatan yang positif. Nah, kali ini akan di bahas mengenai forgiveness therapy atau terapi memaafkan sebagai salah satu cara self-healing. 

Baca Juga: Depresi: Masalah Serius yang Sering Terabaikan

Forgiveness therapy merupakan suatu terapi memaafkan yang berfokus pada kegiatan yang dapat membantu Anda untuk memaafkan diri sendiri dan juga orang lain sehingga membantu diri Anda untuk move on, menyembuhkan diri, memberdayakan diri dan membebaskan diri Anda dari beban berat yang Anda rasakan karena luka batin yang Anda rasakan. 

Ada beragam teknik forgiveness therapy yang dapat Anda terapkan, salah satunya adalah Enright Model intervention. Tahap-tahap yang dilakukan dalam terapi ini adalah.

• Pengungkapan. Dalam tahap ini, Anda akan dibantu untuk memahami pertahanan psikologis yang terjadi di dalam diri Anda, mengenali dan mengakui kemarahan yang Anda rasakan dan mengevaluasi  kerugian apa saja yang terjadi akibat kemarahan tersebut.

• Pengambilan keputusan. Menggali lebih dalam kemungkinan untuk mengampuni kesalahan disertai dengan komitmen untuk memaafkan.
• Rekonstruksi ulang kognitif dari kemarahan yang dirasakan. Dalam tahap ini, Anda akan dibantu untuk mengembangkan empati terhadap hal yang membuat Anda marah dan dendam dan menerima rasa sakit yang Anda alami.
• Pendalaman. Dalam tahap akhir ini, Anda akan dibantu untuk menemukan makna dalam penderitaan yang Anda rasakan, dimana selalu ada suatu hikmah dari penderitaan yang dialami.

Selain mendatangi tenaga profesional untuk melakukan forgiveness therapy, Anda juga dapat melakukan forgiveness therapy secara mandiri. Dikutip dari 101mind.com, berikut adalah tata cara sederhana untuk melakukan forgiveness therapy.

• Gunakan ruangan yang minim gangguan atau keramaian
• Dapat dilakukan dengan posisi duduk santai di sofa atau di tempat tidur sebelum tidur
• Sebelum melakukannya, berdoalah sesuai dengan kepercayaan Anda
• Buatlah badan Anda rileks, pejamkan mata dan niatkan bahwa ini dilakukan dengan penuh kesadaran untuk membuat hidup Anda lebih baik
• Tarik nafas perlahan lewat hidung dan kemudian keluarkan secara perlahan lewat mulut. Lakukan selama 10 kali sampai Anda benar-benar merasa rileks
• Saat Anda rileks, cobalah untuk membayangkan, merasakan dan mendengarkan seolah-olah diri Anda memanggil Anda sendiri dan hadir di depan Anda. Katakan pada diri Anda bahwa Anda berterima kasih atas usaha dan pengorbanan Anda selama ini, dan kesalahan apapun yang pernah Anda lakukan, sudah Anda maafkan. Bayangkanlah bahwa diri Anda yang hadir dihadapan Anda tersenyum, kemudian biarkan pergi.
• Aturlah kembali nafas Anda sebanyak 3 kali dan hembuskan nafas yang dalam
• Jika Anda memiliki daftar nama orang yang pernah menyakiti Anda, lakukan hal yang sama dengan sebelumnya. Cobalah untuk membayangkan, merasakan dan mendengarkan seolah-olah orang tersebut ada di depan Anda. Ucapkan hal yang sama, saat Anda membayangkan diri Anda hadir di depan Anda. 
• Ulangi langkah tersebut hingga semua nama yang ada di daftar Anda 
• Sudahi sesi terapi ini dengan mengucap syukur.

Terapi ini harus dilakukan rutin 14-21 hari untuk mendapatkan hasil yang maksimal.

Nah, bagaimana sobat daya? Apakah Anda pernah mengalami kondisi ini? Perlu diingat ya, melakukan forgiveness therapy bukan berarti Anda tidak perlu meminta ataupun memberikan maaf di dunia nyata. Jadikan teknik ini untuk memperbaiki luka batin Anda terlebih dahulu, dengan demikian Anda telah siap untuk melanjutkan hidup dengan kondisi yang baik dari sebelumnya. Jangan lupa untuk selalu bersyukur dan berterima kasih kepada Tuhan untuk setiap hal yang Anda terima di hidup Anda.

Jika Anda membutuhkan informasi lain seputar masalah psikologi, segera login ke daya.id dan dapatkan langsung informasinya. Anda juga dapat menggunakan fitur Tanya Ahli untuk berkonsultasi dengan ahli kami dan mendapat jawaban langsung dari ahlinya. Pastikan Anda mendaftar daya.id dan dapatkan informasi bermanfaat lainnya mengenai kesehatan secara gratis!.