24 September 2024
Dirilis
Penulis
Ari Handojo
Saat situasi target sedang tinggi-tingginya tetapi kinerja tim malah turun, bisa menjadi fatal jika tidak segera ada tindakan. Sebagai seorang pemimpin tidaklah mungkin cukup memotivasi saja. Maka, gaya kepemimpinan coaching dapat Anda coba.
Seperti pada umumnya, istilah coaching seperti seorang mentor. Seorang mentor tentu terlibat aktif bukan hanya memberikan instruksi saja. Keterlibatan yang diberikan dapat memicu semangat tim karena merasa dibersamai dalam prosesnya.
Gaya kepemimpinan coaching tidak hanya diterapkan saat situasi kinerja menurun. Bahkan saat kinerja tim sedang baik. Mari kita gali pengertian gaya kepemimpinan coaching, saat apa saja bisa diterapkan dan bagaimana tips menjadi pemimpin dengan gaya coaching yang baik.
Gaya Kepemimpinan Coaching
Singkatnya, gaya kepemimpinan coaching merupakan pendekatan yang dapat diterapkan di saat situasi anggota tim perlu diberdayakan. Pemberdayaan diperlukan saat kinerja tim turun bahkan saat semangat-semangatnya mengejar pencapaian yang lebih tinggi. Seorang pemimpin juga perlu menerapkan gaya coaching untuk pemahaman mendalam tentang kemampuan, motivasi, dan potensi anggota tim.
Situasi yang Cocok Menerapkan Gaya Kepemimpinan Coaching
Kapan seorang pemimpin perlu menerapkan gaya coaching? Gaya kepemimpinan ini dapat diterapkan di berbagai situasi meliputi:
1. Butuh Belajar Teknik Baru
Ketika anggota tim perlu mengembangkan keterampilan khusus atau mempelajari teknik baru, seorang pemimpin dapat menggunakan gaya coaching untuk memberikan bimbingan dan dukungan dalam proses pembelajaran.
2. Kinerja Rendah
Jika seorang anggota tim mengalami kinerja di bawah standar, seorang pemimpin dapat mengambil pendekatan coaching untuk membantu mereka mengidentifikasi masalah, merencanakan perbaikan, dan memberikan dukungan yang dibutuhkan.
Baca juga: Tips Mengevaluasi Kinerja Karyawan yang Asik namun Tetap Efektif dan Efisien
3. Semangat Tim Menurun
Ketika anggota tim lesu, tidak bersemangat atau mengalami penurunan motivasi bahkan kebingungan mengenai tujuan atau peran mereka, seorang pemimpin dapat menggunakan coaching untuk membantu mereka menemukan kembali motivasi dan fokus mereka.
4. Pengembangan Karir
Dalam situasi di mana seorang anggota tim ingin mengembangkan karirnya, seorang pemimpin dapat berperan sebagai mentor, membantu mereka merencanakan langkah-langkah untuk mencapai tujuan karir mereka.
5. Diversifikasi Tim Tinggi
Dalam tim dengan beragam latar belakang, keterampilan, dan pengalaman, pemimpin dapat menggunakan coaching untuk membantu memahami perspektif dan potensi unik dari setiap anggota tim.
6. Perubahan Organisasi
Ketika organisasi mengalami perubahan, seperti restrukturisasi atau penggabungan perusahaan, pemimpin dapat menggunakan coaching untuk membantu anggota tim mengatasi perubahan dan beradaptasi dengan peran atau tugas yang baru.
Baca juga: Siap Hadapi Tantangan Bisnis dengan Manajemen Perubahan
7. Antar Anggota Tim Tidak Rukun
Dalam situasi di mana konflik atau ketidakcocokan tim mengganggu produktivitas, pemimpin dapat menggunakan gaya coaching untuk membantu anggota tim memecahkan masalah dan memperbaiki hubungan mereka.
8. Penyelarasan Visi dan Nilai
Dalam organisasi atau tim yang memiliki nilai-nilai dan visi yang kuat, pemimpin dapat menggunakan coaching untuk memastikan bahwa setiap anggota tim memahami dan menginternalisasi visi dan nilai-nilai tersebut.
Tips Mudah Menerapkan Gaya Kepemimpinan Coaching
Menjadi seorang mentor yang didengarkan arahannya oleh peserta, pemimpin yang didengar dengan anggotanya tidaklah mudah. Perlu ada tips agar peran yang dijalankan berfungsi dengan baik. Ini tips yang bisa Anda lakukan ketika menerapkan gaya kepemimpinan coaching.
1. Analisis Keperluan Tim
Hal pertama kali yang bisa Anda lakukan adalah menganalisa apa sebenarnya keperluan tim. Apakah tim membutuhkan mentor untuk menunjang hardskill, apakah membutuhkan motivasi, atau memang harus mendatangkan coaching dari luar.
Cara yang mudah untuk menemukannya yaitu Anda berdiskusi secara personal dengan anggota tim. Anda juga bisa mengidentifikasi dari penilaian kinerja individu dan tim kemudian menemukan kekuatan dan area yang perlu diperbaiki.
2. Tetapkan Tujuan
Setelah menemukan keperluan tim, Anda dapat menetapkan tujuan dari coaching yang akan diberikan. Tujuan yang jelas dan terukur akan memudahkan Anda mengevaluasi coaching yang dilakukan. Anda dapat menggunakan metode SMART, sasaran yang spesifik, terukur, dapat dicapai, relevan, dan terikat waktu
3. Berikan Coaching yang Interaktif
Ini adalah poin pentingnya. Sebelum melakukan coaching, disarankan Anda mempelajari teknik-tekniknya. Fokus pada tujuan Anda memberikan coaching. Posisikan diri menjadi mentor yang memahami permasalahan anggota Anda.
Berikan coaching yang mengundang anggota tim Anda ikut aktif. Jangan monoton seperti memberikan penjelasan materi yang sulit dipahami. Ciptakan suasana coaching yang menyenangkan.
4. Minta Umpan Balik 360 Derajat
Mintalah umpan balik dari anggota tim Anda, rekan kerja, bahkan atasan. Tanggapan yang diberikan lebih komprehensif membantu Anda menemukan hal yang bisa dipertahankan dan diperbaiki. Umpan balik ini dapat meningkatkan kesadaran diri dan memberikan ruang pengembangan diri secara profesional.
Gaya kepemimpinan coaching membantu memotivasi, mengembangkan keterampilan, dan membangun hubungan yang kuat antara pemimpin dan anggota tim. Pemimpin berperan sebagai fasilitator pengembangan individu dan tim, membantu mereka mencapai potensi maksimal dan mencapai tujuan dengan lebih baik.
Masih banyak gaya kepemimpinan lain yang dapat Anda temukan di Daya.id. Yuk daftarkan diri Anda di sini sekarang secara Gratis dan Anda dapat bertanya menggunakan fitur Tanya Ahli di daya.id ketika membutuhkan solusi dari kendala di usaha Anda.
Sumber:
Berbagai sumber
Jefri purwo carito
25 September 2024
Terimakasih daya
Balas
.0