Informasi Artikel

Penulis Artikel

Ari Handojo

Tidak ada satu pun gaya kepemimpinan yang cocok untuk semua situasi. Setiap situasi membutuhkan pendekatan yang berbeda, tergantung pada beberapa faktor seperti karakteristik karyawan, tipe tugas, lingkungan kerja, dan kondisi organisasi. Oleh karena itu, seorang pemimpin harus dapat menyesuaikan gaya kepemimpinan sesuai dengan kebutuhan dan tantangan yang dihadapi. Gaya kepemimpinan ini disebut gaya kepemimpinan situasional.

Apakah Anda pemimpin yang seperti itu? 

 

Mengenal Konsep Gaya Kepemimpinan Situasional 

Konsep gaya kepemimpinan berdasarkan situasi dikenal sebagai kepemimpinan situasional, yang pertama kali dikembangkan oleh Paul Hersey dan Kenneth Blanchard pada tahun 1969. Konsep kepemimpinan ini menekankan pada aspek penilaian situasi/kondisi kemudian memilih gaya kepemimpinan yang tepat.

Kepemimpinan situasional adalah kerangka kerja yang fleksibel yang memungkinkan pemimpin untuk menyesuaikan perilaku mereka sesuai dengan tingkat kesiapan karyawan dalam melakukan tugas tertentu. 

Kesiapan disini dimaknai sebagai kombinasi antara kompetensi (keterampilan dan pengetahuan) dan komitmen (motivasi dan kepercayaan diri). Tingkat kesiapan karyawan dinilai terlebih dahulu, apakah sudah memiliki pengetahuan dan keterampilan yang cukup, kemudian apakah bersedia dan bisa bertanggung jawab dengan tugasnya. Setelah menilai hal tersebut baru bisa memilih menggunakan empat gaya kepemimpin ini.

 

Empat Gaya Kepemimpinan Situasional

Menurut Hersey dan Blanchard, ada empat gaya kepemimpinan situasional yang dapat dipilih oleh pemimpin, yaitu:

 

1.    Directing

Pemimpin memberikan instruksi yang jelas dan spesifik kepada karyawan yang memiliki kompetensi rendah tetapi komitmen tinggi. Karyawan dengan situasi ini, cenderung bersedia melakukan instruksi karena menyadari pengetahuannya belum cukup. 

Namun, gaya ini juga masih memerlukan pengawasan dan pengontrolan pelaksanaan tugas secara ketat. Gaya ini lebih cocok diterapkan ketika masih banyak karyawan baru atau belum berpengalaman dalam pekerjaan mereka.

 

2.    Coaching 

Pemimpin memberikan arahan dan dukungan kepada karyawan yang memiliki kompetensi rendah dan komitmen rendah. Namun tidak menutup kemungkinan cocok juga diterapkan dengan situasi karyawan yang mumpuni dan komitmen tinggi namun ada target atau proyek baru yang lebih sulit sehingga membutuhkan arahan.

Untuk menghadapi situasi karyawan dengan kompetensi dan komitmen rendah, pemimpin dapat menjelaskan alasan dan manfaat dari tugas yang diberikan, serta memberikan umpan balik positif dan dorongan. Gaya ini cocok untuk situasi di mana karyawan membutuhkan bimbingan dan persuasi untuk meningkatkan kepercayaan diri dan motivasi mereka.

 

3.    Supporting

Pemimpin melibatkan karyawan dalam pengambilan keputusan dan penyelesaian masalah yang berkaitan dengan tugas mereka. Pemimpin juga memberikan dukungan emosional dan penghargaan kepada karyawan yang memiliki kompetensi tinggi dan komitmen rendah. Gaya ini cocok untuk situasi di mana karyawan memiliki keterampilan dan pengetahuan yang cukup, tetapi kurang antusias atau puas dengan pekerjaan mereka.

Baca juga: Key Performance Index Untuk Menentukan Penghargaan Bagi Karyawan


 

4.    Delegating

Pemimpin memberikan otoritas atau kewenangan dan tanggung jawab kepada karyawan untuk melaksanakan tugas dan mengambil keputusan sendiri. Pemimpin hanya memberikan sedikit arahan dan menjelaskan poin penting saja. 

Pemimpin juga memberikan umpan balik minimum dan intervensi kepada karyawan yang memiliki kompetensi tinggi dan komitmen tinggi. Gaya ini cocok untuk situasi di mana karyawan sudah berpengalaman, mandiri, dan termotivasi dalam pekerjaan mereka.

Baca juga: Ingin Menjadi Pemimpin Idaman Semua Orang? Simak 8 Tips Leadership ini!

Salah satu manfaat dari kepemimpinan situasional adalah bahwa pemimpin dapat meningkatkan efektivitas dan efisiensi dalam mengelola tim atau organisasi mereka. Dengan menyesuaikan gaya kepemimpinan mereka sesuai dengan tingkat kesiapan karyawan, pemimpin dapat memberikan bantuan yang tepat, meningkatkan kinerja dan produktivitas, serta membangun hubungan yang baik dengan karyawan. 

Selain itu, kepemimpinan situasional juga dapat membantu pemimpin untuk mengembangkan potensi karyawan, meningkatkan loyalitas dan retensi, serta menciptakan iklim kerja yang positif.

Di dalam bisnis pasti banyak sekali tantangan dan permasalahannya. Anda dapat  menemukan berbagai tips menarik untuk mengatasinya di daya.id. Yuk daftarkan diri Anda di sini secara Gratis sekarang dan manfaatkan fitur Tanya Ahli untuk berdiskusi dengan para ahli bisnis.

Sumber:

Berbagai sumber

Penilaian :

5.0

41 Penilaian

Artikel Terkait

4.9
Mengembangkan Usaha

Tips Mempromosikan Budaya Baru di Tempat Kerja

20 Juli 2023

4.9
Mengembangkan Usaha

Industri Peternakan Ayam di Indonesia (Bagian 1)

07 Januari 2023

5.0
Mengembangkan Usaha

Tips Mengajarkan Karyawan tentang Pelayanan Pelanggan

17 November 2025

4.8
Mengembangkan Usaha

Cara Mengetahui Karyawan yang Siap Menjadi Pemimpin di Perusahaan

04 Juli 2018

Berikan Pendapat Anda

Nawawi

22 October 2024

Harus mempunyai jiwa pemimpin yang baik untuk tim

Balas

. 0

Nawawi

22 October 2024

Harus mempunyai jiwa pemimpin yang baik untuk tim

Balas

. 0

RAMADHANI

18 October 2024

Bagaimana membangun hubungan yang baik bagi bisnis

Balas

. 0

Nur Jiya Azzahra

18 October 2024

Harus mempunyai jiwa pemimpin yang baik untuk tim

Balas

. 0

JUWENAH

18 October 2024

Tim sangat membantu dalam bisnis

Balas

. 0

0 dari 5 konten bebas || Daftar dan Masuk untuk mendapatkan akses penuh ke semua konten GRATIS