25 November 2020
Dirilis
Penulis
Perhimpunan Dokter Umum Indonesia
Penelitian membuktikan bahwa olahraga dengan intensitas ringan hingga sedang, yang dilakukan tiga kali dalam seminggu mampu mengurangi risiko kematian akibat penyakit menular, seperti pada kasus wabah flu Hong Kong tahun 1998. The Jakarta Post menginformasikan, setelah dibandingkan antara individu yang tidak pernah berolahraga, berolahraga cukup, dan olahraga berlebih, maka hasil terbaik diperoleh bagi mereka yang berolahraga cukup. Olahraga yang dilakukan dengan tepat dapat mengurangi risiko penyakit tidak menular seperti penyakit jantung koroner, stroke, dan diabetes mellitus tipe II.
Nah, info ini menarik karena sejak awal tahun 2020, masyarakat dikejutkan dengan penyakit yang disebabkan oleh virus SARS COV-19 yang dapat menyerang sistem pernapasan. Penyakit yang dikenal dengan COVID-19 ini dapat ditularkan melalui droplet, sehingga salah satu cara pencegahannya adalah dengan melakukan physical distancing. Hal ini tentu mengubah cara hidup masyarakat yang tadinya banyak beraktivitas di luar rumah menjadi harus melakukan proses belajar mengajar, bekerja, dan melakukan ibadah di rumah saja. Lalu, bagaimana dengan masyarakat yang terbiasa dengan berolahraga di pusat kebugaran atau arena olahraga?
Masyarakat tetap dianjurkan untuk hidup sehat dengan memperhatikan pola makan dan tentu melakukan aktivitas fisik yang cukup di masa pandemi COVID-19. Olahraga tidak melulu harus di pusat kebugaran maupun arena olahraga, namun bisa juga dilakukan di rumah secara mandiri.
Berikut ini jenis olahraga yang bisa dilakukan di rumah selama pandemi COVID-19, yaitu:
- Cardio
Olahraga kardio adalah jenis olahraga yang bertujuan untuk memperkuat kerja jantung. Olahraga ini efektif untuk membakar lemak tubuh. Beruntungnya olahraga ini dapat dilakukan di rumah, tanpa harus berinteraksi dengan banyak orang atau membutuhkan wilayah yang luas. Contohnya Anda bisa menggunakan treadmill, sepeda statis, atau alat olahraga kardio lainnya yang bisa dimiliki di rumah. Jika Anda belum memiliki alat tersebut, Anda juga dapat menggunakan skipping atau lompat tali.
- Senam Aerobik Zumba
Olahraga yang berasal negara Kolombia ini tidak asing bagi para penggemar musik latin. Zumba sebenarnya adalah gerakan tarian yang kemudian dimodifikasi menjadi senam. Senam aerobik ini menitikberatkan pada gerakan cepat dan melatih pernapasan. Saat ini banyak sumber referensi gerakan Zumba yang bisa Anda ikuti, baik secara mandiri maupun menggunakan video conference bersama teman-teman Anda.
- Yoga
Olahraga ini mungkin terkesan mudah dan sederhana. Namun saat melakukan setiap gerakan dengan sungguh-sungguh, olahraga ini efektif membakar lemak dan melatih kelenturan tubuh. Bonusnya lagi, beberapa gerakan yoga dapat membuat Anda lebih tenang dan santai. Beberapa manfaat yoga lainnya adalah menjaga metabolisme tubuh, meningkatkan pernapasan, memperkuat energi serta vitalitas. Anda bisa melakukannya di rumah dengan mengikuti video tutorial yang banyak tersedia di internet.
- Menari
Bagi Anda yang senang mendengarkan alunan musik berirama cepat, sebaiknya Anda mencoba untuk menari. Menari dapat meningkatkan ketahanan dan kekuatan tubuh. Selama menari, tubuh Anda terus bergerak sehingga membakar lemak yang ada di tubuh. Anda juga dapat meniru video dance dari artis favorit Anda untuk sekadar membuat cover dance sambil membakar lemak di tubuh. Menyenangkan bukan?
- Push-up
Olahraga ini cocok bagi Anda yang ingin memperkuat tubuh bagian atas, seperti dada dan lengan. Jika rutin dilakukan setiap hari, maka dapat meningkatkan kekuatan otot dada dan tubuh menjadi lebih fit. Selain push-up, Anda juga dapat mengembangkan berbagai gerakan senam lantai lainnya seperti plank, sit-up, dan gerakan lainnya.
Bagi kelompok umur 18 hingga 64 tahun, aktivitas fisik yang dapat dilakukan seperti aerobik minimal selama 150 menit sepanjang minggu dengan intensitas sedang, atau 75 menit dengan intensitas tinggi sepanjang minggu. Pemenuhan durasi pada aktivitas intensitas sedang tersebut dapat dilakukan dengan cara membagi 30 menit setiap hari selama seminggu.
Kelompok umur 65 tahun ke atas, kelompok ini tidak jauh berbeda dengan rekomendasi yang diberikan untuk kelompok umur 18 hingga 64 tahun. Namun secara khsus bagi kelompok lansia perlu menyesuaikan dengan kondisi fisik, sehingga aktivitas olahraga dilakukan sesuai dengan kemampuan fisik.
Baca juga:
Olahraga di Rumah? Kenapa Enggak?
Macam-Macam Olahraga Ringan di Rumah yang Mudah Dilakukan
Jangan sampai masa-masa pandemi, work from home, dan karantina ini membuat kita jadi malas-malasan untuk olahraga. Selama beraktivitas rumah saja justru membuat kita memiliki lebih banyak waktu untuk berolahraga. Mari mulai berolahraga rutin dan mengonsumsi pola makan gizi seimbang serta istirahat yang cukup agar tubuh selalu dalam kondisi prima.
Pandemi COVID-19 mengajarkan kita betapa mahal dan berharganya kesehatan. Sayangi diri sendiri dan keluarga dengan hidup sehat mulai detik ini. Jika Anda menerima informasi hoaks terkait kesehatan maupun pandemi COVID-19, tanyakan langsung pada ahlinya di fitur Tanya Ahli Kesehatan. Salam sehat!
Sumber:
Perhimpunan Dokter Umum Indonesia
Mohammad Ludfi
21 December 2020
Keren banget artikelnya, semangat terus ya membuat artikel yang menarik dan berguna kayak gini
Balas
.1
Adi kasdi
https://youtu.be/_JtsswlZzPg
Aprilliani Hariastuti
21 December 2020
Terima kasih daya.id, saya jadi lebih tenang untuk melakukan olahraga
Balas
.0