Dirilis

14 November 2022

Penulis

Mirna Risnasuci

Olahraga merupakan salah satu upaya yang bisa Anda lakukan untuk menurunkan berat badan. Tapi, tahukah Anda bahwa ada lho olahraga yang tidak dianjurkan bagi penderita obesitas? Yuk, simak ulasannya di bawah ini.

Baca juga: Kenapa Badan Saya Tetap Gemuk Padahal Sudah Atur Pola Makan?

 

Olahraga yang Perlu Dihindari Oleh Penderita Obesitas


Berdasarkan pemaparan World Health Organization (WHO), dalam istilah medis, obesitas merupakan penumpukan lemak secara berlebihan akibat tidak seimbangnya asupan gizi atau energi masuk dan keluar tubuh dalam kurun waktu yang lama.

Menurut WHO, Indeks Massa Tubuh (IMT) atau Body Mass Index (BMI) yang berada di atas angka 25 dianggap sebagai kelebihan berat badan. Jika lebih dari 30, maka di anggap sebagai obesitas.

Tidak sedikit juga orang yang berusaha untuk menurunkan berat badan karena obesitas yang dideritanya.

Memang benar, orang dengan obesitas sangat disarankan untuk melakukan aktivitas fisik atau berolahraga. Akan tetapi, olahraga yang dilakukan oleh penderita obesitas harus disesuaikan dengan kondisi fisik dan kesehatannya. 

Olahraga dengan intensitas tinggi harus dihindari oleh penderita obesitas. Hal ini dikarenakan adanya jenis olahraga tertentu yang dapat memicu detak jantung dengan lebih cepat melebihi kemampuan pompa jantung seseorang dan juga risiko menambah beban yang lebih besar pada sendi dan tulang. 

Berikut adalah beberapa olahraga yang disarankan untuk dihindari bagi penderita obesitas.

 

1.    Lari

Lari merupakan olahraga yang tidak disarankan. Kenapa begitu? Orang dengan BMI diatas 25 biasanya lebih rentan terhadap cedera, terutama pada bagian lutut, yang merupakan bentuk dari pengapuran tulang.

Biasanya pengapuran tulang pada sendi ini terjadi pada orang yang kegemukan dan obesitas, akibat kurangnya aktivitas fisik atau kurang berolahraga. Pengapuran pada sendi ini tidak hanya pada lutut, tetapi pada tulang belakang, tangan dan kaki. 

Pada dasarnya, ketika berlari atau jogging lutut akan menopang dua kali beban tubuh. Lari atau jogging akan memaksa lutut orang yang mengidap obesitas menanggung beban yang sangat berat dan akan meningkat risiko terkena radang sendi atau osteoarthritis. 

Sebagai contoh, penderita obesitas dengan berat 95 kg maka saat berlari, lutut akan menopang beban sebanyak 190 kg.

 

2.    Olahraga dengan unsur melompat

Seseorang yang memiliki BMI di atas 30 dilarang melakukan olahraga yang ada unsur melompat, seperti bola basket, lompat tali dan bulu tangkis. Mengapa? Sama halnya dengan berlari, gerakan melompat memiliki dampak yang buruk pada persendian. Selain itu, jika penderita obesitas melakukan ini maka efek jangka panjangnya adalah memiliki risiko menderita rematik yang lebih tinggi.

 

Olahraga yang Tepat Bagi Penderita Obesitas

Pada hakikatnya, jika seseorang dengan obesitas melakukan olahraga yang tidak tepat, tentunya akan berakibat pada meningkatnya detak jantung dan tekanan darah. Selain itu perlu diperhatikan juga risiko timbulnya rasa nyeri pada bagian dada, terjadinya sesak nafas, merasa pusing dan juga nyeri pada bagian kaki Anda.

Baca juga: Tips Cegah Obesitas Anak Sejak Dini

Nah, jika Anda memiliki masalah obesitas, dan tidak dapat menurunkan berat badan dengan cara Anda sendiri, maka sudah saatnya Anda mengunjungi dokter gizi atau spesialis berat badan, untuk mendapatkan penanganan yang tepat, termasuk jenis olahraga yang sesuai dengan tubuh Anda.

Bagi penderita obesitas disarankan untuk melakukan olahraga dengan intensitas ringan secara bertahap, baru kemudian ditingkatkan menjadi intensitas sedang sesuai dengan rekomendasi. 
Anda dapat melakukan olahraga berenang, sepeda statis, ataupun sepeda outdoor

Selain itu, jangan sampai overtraining dengan melakukan olahraga berlebihan sampai kelelahan dan tidak melakukan pemeriksaan ke dokter. 

Nah, bagi Anda yang saat ini mengalami obesitas dan sudah memulai olahraga, perlu diingat agar jangan stres ya. Stres akan membuat badan Anda tidak fit dan akan menurunkan imunitas tubuh. Nanti yang ada Anda malah sakit dan proses menurunkan berat badan menjadi tidak optimal.

Dokter biasanya akan menyarankan Anda untuk melakukan perubahan gaya hidup, selain memberikan rekomendasi obat-obatan. Perubahan gaya hidup tersebut mencakup jenis makanan yang harus Anda konsumsi dan juga aktivitas fisik yang disarankan. 

Seperti yang sudah dibahas di atas, tidak semua olahraga dianjurkan untuk individu yang memiliki masalah obesitas. 

Jika Anda punya pertanyaan lain atau ingin lebih banyak mengetahui informasi lain seputar aktivitas sehat lainnya, segera log in ke daya.id dan dapatkan langsung informasinya. Anda juga dapat menggunakan fitur Tanya Ahli untuk berkonsultasi dengan ahli kami dan mendapat jawaban langsung dari ahlinya. Pastikan Anda mendaftar daya.id dan dapatkan informasi bermanfaat lainnya mengenai kesehatan secara gratis!

Sumber:

Berbagai sumber

Penilaian :

4.9

10 Penilaian

Share :

Berikan Komentar

Ada yang ingin ditanyakan?
Silakan Tanya Ahli

Alvin Hartanto

Ahli Gizi

1 dari 3 konten bebas || Daftar dan Masuk untuk mendapatkan akses penuh ke semua konten GRATIS