Dirilis

22 April 2025

Penulis

Dian Savitri

Dalam piramida perencanaan keuangan, proses perencanaan keuangan dimulai dari manajemen cash flow dan utang, kemudian perlindungan kekayaan seperti asuransi dan dana darurat, lanjut ke tahap wealth accumulation atau akumulasi kekayaan dengan menabung dan investasi dan terakhir bagian distribusi kekayaan. Konsep piramida perencanaan keuangan bisa diilustrasikan seperti pada gambar berikut:

Ilustrasi oleh Dian Savitri, MM CFP

Ujung piramida ini adalah distribusi kekayaan atau pemberian harta waris / hibah setelah meninggal dunia. Dimana kekayaan yang dibagikan merupakan akumulasi aset dari tahapan atau level sebelumnya dengan cara investasi. Merencanakan warisan bukan hanya soal nominal banyaknya kekayaan yang diwariskan, akan tetapi ada hal yang lebih penting yaitu bagaimana bentuk warisan itu bisa bertahan dan memberi manfaat jangka panjang bagi generasi penerus. 

 

Instrumen Investasi untuk Warisan

Berikut adalah kriteria instrumen investasi yang bisa dijadikan pertimbangan untuk membangun warisan keluarga, yaitu:

  1. Likuiditas, warisan perlu mudah dicairkan saat dibutuhkan oleh ahli waris.
  2. Stabilitas nilai, warisan tidak mudah fluktuatif secara nilai agar terjaga nilainya.
  3. Fleksibel, warisan mudah dialihkan ke ahli waris baik secara administratif dan legal.
  4. Efisiensi pajak, warisan sebisa mungkin memilih pajak yang minimal saat transfer kepemilikan.
  5. Konflik yang minimal, warisan tidak memicu perselisihan antar ahli waris.
  6.  Jangka panjang, instrumen yang dipilih sifatnya berkelanjutan agar lestasi hingga generasi setelahnya.

Jenis instrumen investasi yang cocok untuk warisan atau distribusi aset adalah sebagai berikut:

No

Nama Instrumen Investasi

Likuiditas

Stabilitas

Kelebihan

Kekurangan

1

Properti

Rendah

Tinggi

a.  Aset nyata & tidak mudah tergerus inflasi

b.  Nilai cenderung naik jangka panjang

c.   Dapat dimanfaatkan langsung oleh ahli waris

a.  Biaya pajak & peralihan tinggi (BPHTB, PPh)

b.  Potensi sengketa waris

c.   Tidak likuid

2

Saham

Tinggi

Fluktuatif

a.  Mudah diwariskan (melalui rekening efek di sekuritas)

b.  Potensi pertumbuhan tinggi

c.   Bisa memberikan passive income dari dividen

d.  Bisa diwariskan

a.  Volatilitas tinggi

b.  Perlu literasi dan pengetahuan finansial untuk mengelola instrumen saham

3

Reksa Dana

Tinggi

Stabil ke Fluktuatif tergantung jenis reksadana

a.  Diversifikasi otomatis

b.  Proses warisan relatif mudah (via bank/kustodian)

c.   Bisa dimulai dengan dana kecil

a.  Imbal hasil lebih moderat dibanding saham langsung

b.  Proses pewarisan membutuhkan dokumen legal

4

Emas

Tinggi

Stabil

a.  Mudah diwariskan secara fisik dan mudah dibagi rata

b.  Aset safe haven yang tahan pada inflasi dan krisis

c.   Tidak terpengaruh inflasi jangka panjang

a.  Risiko kehilangan jika tidak tersimpan aman

b.  Sulit dipantau nilainya jika diwariskan tanpa dokumentasi

5

Deposito

Tinggi

Stabil

a.  Risiko sangat rendah

b.  Proses waris mudah di bank

c.   Bisa langsung digunakan oleh ahli waris

a.  Return rendah

b.  Tergerus inflasi

c.   Dikenakan pajak bunga

6

Asuransi Jiwa (unit-linked atau whole life)

Tinggi

Nilai pasti hingga Fluktuatif

a.  Langsung cair ke ahli waris

b.  Tidak masuk objek waris dalam hukum perdata (bebas konflik)

c.   Bebas pajak warisan

a.  Biaya premi bisa tinggi

b.  Imbal hasil investasi tergantung performa manajer investasi

7

Obligasi Negara / SBN Ritel (ORI/SR)

Sedang

Stabil

a.  Aman dijamin negara

b.  Bunga tetap

c.   Dapat diwariskan lewat surat keterangan ahli waris

d.  Ahli waris bisa mendapatkan pendapatan pasif dari kupon yang diberikan

a.  Kurang likuid (tergantung masa jatuh tempo)

b.  Imbal hasil moderat namun bisa lebih tinggi dari deposito

8

Bisnis Keluarga

Rendah

Fluktuatif

a.  Sumber pendapatan pasif jangka panjang

b.  Bisa diwariskan secara saham/perusahaan

a.  Potensi konflik antar ahli waris

b.  Butuh succession planning yang jelas dan professional

c.   Tidak semua ahli waris mampu kelola bisnis

Dari 8 instrumen investasi yang telah dijabarkan di atas, beberapa instrumen investasi perlu perhatian secara khusus, misalnya:

  1. Properti sangat rentan pada konflik bila tidak jelas pembagiannya. Maka gunakan surat wasiat dan lakukan pembagian waris sesuai dengan hukum yang diambil (hukum adat, hukum agama, hukum negara).
  2. Bisnis keluarga memerlukan shareholder agreement (persetujuan semua pemilik saham) agar tidak terjadi pertikaian.
  3. Saham dan investasi pasar modal memerlukan ahli waris yang memahami risiko pasar dan pengetahuan di bidang keuangan dan investasi atau bisa gunakan ahli professional seperti penasihat investasi.

Berikut adalah contoh simulasi portofolio warisan dengan total aset Rp 6.000.000.000 di Indonesia.

No

Jenis Aset

Persentase

Nilai

1

Asuransi jiwa

20%

Rp 1.200.000.000

2

Obligasi pemerintah

20%

Rp 1.200.000.000

3

Emas Fisik

10%

Rp 600.000.000

4

Reksadana Pendapatan Tetap

10%

Rp 600.000.000

5

Properti

30%

Rp 1.800.000.000

6

Deposito / Tabungan

5%

Rp 300.000.000

7

Saham

5%

Rp 300.000.000

Pembagian warisan sangat rentan dengan konflik ataupun risiko lain yang tidak diinginkan misalnya kesulitan balik nama atau kewajiban pajak yang cukup besar. Oleh karena itu diperlukan perencanaan warisan yang baik dengan cara:

  1. Buat surat wasiat yang sah secara hukum 
  2. Gunakan asuransi jiwa sebagai instrumen likuidasi warisan yang bisa langsung digunakan serta bebas pajak
  3. Libatkan ahli waris dalam perencanaan keuangan dari sejak dini
  4. Pertimbangkan menggunakan yayasan atau holding untuk warisan aset yang besar agar bisa dikelola dengan baik dan berkelanjutan untuk generasi selanjutnya
  5. Evaluasi instrumen investasi secara berkala mengikuti perubahan kondisi ekonomi nasional, global, regulasi negara dan kondisi keluarga. 

Jika Anda memiliki pertanyaan lebih lanjut terkait masalah atau informasi keuangan lainnya, segera log in ke daya.id dan gunakan fitur Tanya Ahli untuk mendapat jawaban langsung dari ahlinya. Pastikan Anda sudah mendaftar di daya.id untuk mendapatkan informasi dan tips bermanfaat lainnya secara gratis.

Sumber:

Berbagai sumber

Penilaian :

5.0

3 Penilaian

Share :

Berikan Komentar

Ada yang ingin ditanyakan?
Silakan Tanya Ahli

Dian Savitri

Perencana Keuangan Pribadi

1 dari 5 konten bebas || Daftar dan Masuk untuk mendapatkan akses penuh ke semua konten GRATIS