Dirilis

25 Oktober 2022

Penulis

Mirna Risnasuci

Anda pasti sudah sering mendengar tentang konsep 3R (Reduce, Reuse, Recycle) bukan? Praktik ini sudah sangat lazim dilakukan dan dikampanyekan untuk menjaga lingkungan dalam hal mengurangi limbah dengan cara mengurangi sampah yang dibuang ke tempat pembuangan air, melestarikan sumber daya alam dan juga mengurangi polusi.

Baca Juga: Mikroplastik dan Risikonya Terhadap Manusia

Seiring dengan perkembangan zaman dan kemajuan teknologi, saat ini upcycling menjadi tren global dalam upaya menjaga lingkungan. Praktek upcycling memadukan 2R dari konsep 3R, yaitu reduce (mengurangi) dan reuse (menggunakan kembali). Nah, sebelum melangkah jauh, mari kita bahas apa itu upcycling.

Upcycling merupakan praktik menciptakan produk yang berasal dari limbah atau barang yang tidak diinginkan lagi, atau mengadaptasi produk atau barang yang sudah ada dengan cara tertentu untuk menambah nilai barang tersebut. Tujuannya adalah untuk mengurangi limbah yang ada di lingkungan dan menambah umur sumber daya yang digunakan. 

 

Perbedaan Upcycling dan Recycle

Mungkin sebagian dari Anda berpikir upcycling sama dengan recycle (daur ulang) ya? Nah, ternyata, upcycling dan recycle itu berbeda lho! Apa sih yang membedakan upcycling dan recycle? Ternyata yang membedakan adalah proses transformasinya. 

Biasanya untuk recycle atau daur ulang, prosesnya menggunakan material rumah tangga seperti kertas, logam, plastic atau kaca untuk diubah kembali menjadi bahan mentah. Bahan mentah ini kemudian diubah menjadi bahan atau alat yang dapat digunakan kembali, contohnya kertas koran yang didaur ulang menjadi kertas mentah.

Nah, kalau upcycling bagaimana? Untuk upcycling sendiri dilakukan dengan mengubah barang yang sudah diinginkan menjadi produk yang lebih berkualitas tanpa harus mendaur ulang. Dengan upcycling, Anda diajak untuk berkreativitas dalam mengubah produk tersebut menjadi sesuatu yang lebih bermanfaat.

 

Beragam Manfaat Upcycling

Bayangkan dengan banyaknya barang yang diproduksi, kemudian dibeli dan dikonsumsi, maka semakin banyak barang yang dibuang. Upcycling hadir menjadi solusi dari kekhawatiran akan meningkatnya sampah yang terus menerus dengan menjadi cara mengelola produk yang lebih ekonomis, kreatif dan ramah lingkungan. Upcycling juga memiliki banyak manfaat bagi lingkungan, ekonomi dan juga sosial. Apa saja sih? Nah, berikut penjelasannya.

Baca Juga: Eco-Anxiety, Tren Ramah Lingkungan Untuk Mencegah Kecemasan

 

1.    Manfaat bagi lingkungan

Banyak manfaat yang didapat dengan melakukan upcycling, antara lain

  • Dapat membantu mengurangi beban sumber daya alam seperti bahan bakar, hutan dan persediaan air serta membantu melindungi habitat satwa liar.
  • Dapat membantu mengurangi polusi air dan udara.
  • Dengan upcycling, Anda akan membantu mengurangi limbah di tempat pembuangan sampah, di lautan, taman, dan fasilitas pengelolaan limbah. Limbah yang berlebihan dapat merusak lingkungan. 
  • Dapat membantu menghemat energi dengan cara mengurangi emisi gas rumah kaca yang berkontribusi pada meningkatnya perubahan iklim


 

2.    Manfaat bagi sosial

Lalu bagaimana manfaatnya dari sisi sosial? Seperti yang sudah dibahas diparagraf sebelumnya, upcycling mendorong Anda untuk berkreatifitas dalam menciptakan produk baru tanpa harus mendaur ulang. Kegiatan ini dapat menjadi hobi yang menyenangkan lho. Bahkan mungkin nantinya akan muncul kepuasan tersendiri bahwa Anda telah melakukan sesuatu yang baik untuk lingkungan Anda di masa sekarang dan di masa yang akan datang.

 

3.    Manfaat bagi ekonomi

Nah, tidak hanya dari sisi lingkungan dan ekonomi. Upcycling juga memiliki manfaat jika ditinjau dari sisi ekonomi. Berikut beberapa manfaatnya.

  • Mengurangi biaya produksi. Apakah Anda tahu bahwa untuk membuat 1 t-shirt dibutuhkan produksi kapas sebanyak 2,700 liter? Dengan upcycling, ketika seorang perancang busana ingin membuat pakaian, maka secara drastis ini akan mengurangi biaya produksi yang akan dikeluarkan.
  • Mendukung keberlangsungan industri lokal. Upcycling juga dapat membantu mendukung usaha kecil lokal yang ada di sekitar Anda dimana mereka menggunakan kreativitas mereka untuk menciptakan suatu barang baru yang lebih ramah lingkungan, seperti mengubah kaleng aluminium yang sudah tidak terpakai menjadi tempat perkakas. 


 

Barang Apa Saja yang Dapat Digunakan Untuk Upcycling?

Umumnya barang-barang yang digunakan untuk upcycling merupakan produk sampingan, bahan limbah dan produk yang sudah tidak digunakan atau diinginkan. Banyak produk sehari-hari yang dapat di upcycling, semua bergantung pada kreativitas Anda. Adapun jenis-jenis barang yang dapat Anda upcycling tersebut plastik, kaca, limbah industri, alumunium, karet, kayu, kertas dan masih banyak lagi. Anda dapat membuat selimut dari sisa pakaian dan jeans lama yang sudah tidak terpakai, membuat bantal dari kaos yang sudah tidak dipakai, mengubah tangga kayu tua menjadi rak buku, mengubah palet kayu tua menjadi meja teras, dan masih banyak lagi. 

Nah sahabat daya, setelah membaca ini apakah sudah ada ide untuk melakukan upcycling? Gunakan ide dan kreativitas Anda ya, siapa tahu setelah ini bisa Anda jadikan bisnis yang menguntungka, sekaligus membantu menjaga keberlangsungan lingkungan. Selamat mencoba!

Anda punya pertanyaan lain seputar lingkungan sehat atau seputar hidup sehat lainnya? segera log in ke daya.id dan dapatkan langsung informasinya. Anda juga dapat menggunakan fitur Tanya Ahli untuk berkonsultasi dengan ahli kami dan mendapat jawaban langsung dari ahlinya. Pastikan Anda mendaftar daya.id dan dapatkan informasi bermanfaat lainnya mengenai kesehatan secara gratis!

Sumber:

Berbagai sumber

Penilaian :

4.9

10 Penilaian

Share :

Berikan Komentar

M yusuf hutasuhut

02 November 2022

πŸ‘πŸ‘πŸ‘

Balas

. 0

M yusuf hutasuhut

02 November 2022

πŸ‘πŸ‘πŸ‘

Balas

. 0

Arief Akbar

26 Oktober 2022

.

Balas

. 0

Ada yang ingin ditanyakan?
Silakan Tanya Ahli

Alvin Hartanto

Ahli Gizi

1 dari 3 konten bebas || Daftar dan Masuk untuk mendapatkan akses penuh ke semua konten GRATIS