Dirilis

02 November 2022

Penulis

DPP Persagi

Diet ini sering dikenal dengan sebutan diet TETP dahulu disebut dengan diet TKTP (tinggi kalori tinggi protein) namun kalori merupakan satuan dari energi sehingga lebih tepat menggunakan istilah TETP. 

Diet TETP adalah diet yang mengandung energi dan protein lebih tinggi dibandingkan kebutuhan normal. Diberikan untuk mempertahankan atau mencapai berat badan normal/ideal, menunjang proses penyembuhan dengan memenuhi kebutuhan energi dan protein yang meningkat karena kondisi hipermetabolik tubuh pada kondisi kesehatan tertentu, mengurangi atau mengatasi kerusakan jaringan tubuh, mengatasi masalah dan risiko malnutrisi, mencegah penurunan daya tahan tubuh, mencukupi kebutuhan zat gizi selama masa kehamilan, produksi ASI (air susu ibu) dan tumbuh kembang. 

 

Siapa sajakah yang membutuhkan diet TETP ini? 

Dari tujuan pemberiannya, dapat kita ketahui bahwa yang membutuhkan diet TETP ini antara lain 
 

  • Individu yang membutuhkan penambahan bobot berat badan, 
  • Seseorang dengan status gizi kurang (IMT <18,5kg/m2) ataupun yang mengalami penurunan berat badan yang tidak direncanakan (>10% dari BB awal) 
  • Ibu hamil dan  ibu menyusui
  • Penderita tuberculosis (TB), kanker, HIV/AIDS, hipertiroid 
  • Penderita Covid-19
  • Penderita kondisi luka bakar dan adanya infeksi/peradangan pada tubuh serta penurunan imunitas


Namun, diet ini tidak dianjurkan dikomsusi pada kondisi dengan gangguan fungsi ginjal, dimana pada kondisi ini justru dibutuhkan diet rendah protein. 

Baca juga : Diet Vegetarian bukan hanya sayuran dan buah

Komponen diet ini terdiri dari :

  • Energi yang diberikan tinggi sebesar 40-45kcal/kgBB, 
  • Protein tinggi yaitu 2-2,5gr/kg BB, 
  • Lemak cukup yaitu 25% dari total energi, 
  • Karbohidrat cukup (yaitu selisih dari protein dan lemak) 
  • Atau penambahan energi sebesar 650 – 950 kcal dan 31 – 52gr protein dari kebutuhan normal.


Diet ini diberikan dalam berbagai bentuk makanan, umumnya diberikan dengan penambahan makanan maupun suplemen (makanan cair pengganti) yang mengandung energi tinggi dan protein tinggi tanpa menambah volume makanan menjadi lebih besar. 

Penambahan energi dan protein ini yaitu dengan penambahan 3 gelas susu dan 3 porsi lauk hewani (misal 1 butir telur dan 2 potong sedang daging). Pemberian penambahan dilakukan secara bertahap sesuai dengan kemampuan daya terima untuk dapat beradaptasi dan kapasitas fungsi pencernaan. 

 

Bagaimana pengaturan diet TETP ini? 

  • Diberikan sesuai kebutuhan dan tujuan pemberian, pilih selingan makanan berupa makanan yang padat gizi. Pemberiannya  bertahap dalam porsi kecil namun sering. 
  • Frekuensi makan diberikan dalam 3 waktu makan utama (makan pagi, siang dan malam) dan 3 kali makanan selingan (snack pagi, sore, dan malam). 
  • Sayuran dan buah-buahan diberikan dalam jumlah yang cukup 


Baca juga : Mengapa kita harus makan sayur?

  • Pemakaian bumbu dapat ditingkatkan macamnya agar menggugah selera dan bercitarasa. Teknik masak dengan cara digoreng, ditumis, dipanggang dan direbus. 
  • Menciptakan suasana makan yang menyenangkan, cukup beristirahat, dan pikiran dalam kondisi yang tenang juga perlu diperhatikan sehingga diet TETP dapat berhasil dan agar target untuk mempertahankan atau meningkatkan berat badan dapat tercapai maka pemenuhan jumlah makanan harus sesuai dengan anjuran diet TETP dan tidak berlebih.
  • Jenis makanan yang dikatakan tinggi protein umumnya berasal dari jenis lauk hewani seperti telur, daging, ikan, ayam, susu, dan hasil olahannya. 


Bahan makanan yang dianjurkan dalam diet TETP disesuaikan dengan kondisi individu berikut bahan makanan yang dianjurkan dalam kondisi individu sehat, yaitu:

  • Karbohidrat berupa nasi, roti, aneka pasta, umbi-umbian
  • Protein berupa daging ruminansia (daging sapi, daging kambing, daging kerbau), daging unggas, telur, putih telur, susu dan hasil olahannya, seafood, tahu, tempe, kacang hijau, kacang mede, dan semua kacang-kacangan 
  • Sayuran terutama jenis sayuran B seperti bayam, buncis, daun singkong, wortel, kacang panjang, katuk, daun pepaya, labu siam
  • Buah-buahan terutama yang tinggi karbohidrat dan lemak baik : alpukat, pisang, mangga
  • Lemak pilih lemak baik yaitu minyak kelapa yang tidak dipanaskan berulang, mentega, santan encer, minyak biji-bijian, margarine
  • Seluruh jenis bumbu dapur seperti bawang, jahe, laos, salam dapat digunakan 
  • Hindari bahan makanan yang diolah dengan minyak/santan kental yang berlebih 


Contoh jumlah dan menu diet TETP untuk penambahan berat badan kondisi status gizi kurang dengan kondisi klinis dan daya terima makanan baik adalah 

  • Energi 2700 kcal
  • Protein 115gr (17%)
  • Lemak 73gr (25%) 
  • Karbohidrat 392gr


Terdiri dari makanan pokok, 6 porsi, lauk hewani 5 porsi, lauk nabati 3 porsi, sayuran 3 porsi, buah 4 porsi, gula 2 porsi, minyak 5 porsi (teknik masak), dan susu/ olahannya 2 porsi. 


Contoh Menu :
Makan Pagi (sebelum jam 08.00): 

  • Roti Gandum Bakar 2 lembar (1 porsi/75 gram) 
  • Omelet telur (1 porsi/1 butir) isi daging giling ( ½ porsi/ 2 sdm)
  • Kacang edamame rebus (1 porsi/ 50gram tanpa kulit) 


Snack Pagi (jam 09.00 – 10.00): Selada buah (2 porsi buah/ 1 mangkuk sedang)

Makan Siang (sebelum jam 13.00) : 

  • Nasi Merah (2 porsi/200gr)
  • Ayam panggang (1 porsi/1 potong) 
  • Putih telur (1 porsi/3 butir)
  • Perkedel tempe (1 porsi/1 buah)
  • Tumis bayam jagung (1 porsi/1 mangkok)  
  • Buah Mangga (1 porsi/ ½ buah)


Snack Sore (jam 15.00 – 16.00) : Makaroni panggang 1 cup 

Makan Malam (3 jam sebelum tidur) : 

  • Kentang panggang ( 1 porsi/2 buah kecil) 
  • Daging bulgogi ( 1 porsi/50 gram) 
  • Tim tahu (1 porsi/2 potong) 
  • Cah Brokoli Jamur (1 porsi/1 mangkok) 
  • Buah Apel (1 buah)


Snack Malam (menjelang tidur) : Susu 1 gelas (1 porsi)

Dengan pengaturan diet TETP yang telah dirancang sesuai kebutuhan diharapkan berat badan dapat meningkat sesuai target yang direncanakan atau untuk mempertahankan agar tidak terjadi penurunan berat badan, namun tetap harus diingat bahwa makanan harus berimbang dan tetap bergizi tinggi sehingga tubuh menjadi sehat dan tujuan tercapai. 

Demikian informasi di atas. Jika Anda ingin mengetahui lebih jauh terkait diet, penyakit, makanan sehat maupun topik kesehatan lainnya, Anda dapat berkonsultasi dengan ahlinya melalui fitur Tanya Ahli. Dengan mendaftar di daya.id, seluruh informasi terkait kesehatan dapat diakses dengan gratis dan mudah. Jadi, tunggu apalagi? Yuk, kunjungi dan daftarkan diri Anda di daya.id sekarang juga!

Sumber:

Berbagai sumber

Penilaian :

4.9

14 Penilaian

Share :

Berikan Komentar

Ahmadmunawari

18 November 2022

👍

Balas

. 0

TA Herly Marwanto

10 November 2022

Baru tahu, diet untuk penambahan bobot berat badan.....

Balas

. 1

Choiril Arief Permana

03 November 2022

👍

Balas

. 0

Choiril Arief Permana

03 November 2022

👍

Balas

. 0

Ada yang ingin ditanyakan?
Silakan Tanya Ahli

Alvin Hartanto

Ahli Gizi

1 dari 3 konten bebas || Daftar dan Masuk untuk mendapatkan akses penuh ke semua konten GRATIS