Dirilis

17 November 2021

Penulis

Mutiara Dinda Lestari, S.Tr.Gz

Anda kemungkinan tidak asing ya dengan kedua kata ini: infeksi dan inflamasi. Apalagi di masa pandemi sekarang, infeksi dan inflamasi seringkali dijadikan bahan perbincangan yang tidak kalah menarik di kalangan pemerhati kesehatan hingga masyarakat. Tapi, tahukah Anda apa perbedaan infeksi dan inflamasi? Yuk simak artikel berikut!

 

Apa sih infeksi dan inflamasi?

Menurut kamus kedokteran Dorland (2012), infeksi merupakan masuknya mikroorganisme yang memperbanyak diri di jaringan tubuh yang menyebabkan peradangan.
Sedangkan inflamasi, atau sering dikenal dengan peradangan, adalah respon fisiologis yang ditimbulkan oleh kerusakan jaringan yang disebabkan oleh adanya infeksi. Inflamasi juga merupakan bagian dari respon imun tubuh, karena dalam prosesnya terdapat pembunuhan patogen, proses perbaikan jaringan, dan membantu mengembalikan homeostatis (mekanisme makhluk hidup dalam mempertahanan kondisi konstan tubuhnya) pada tempat yang terinfeksi.
 
 




 
Dengan adanya kondisi infeksi tersebut, tentunya menimbulkan tanda-tanda umum, seperti kemerahan, rasa panas, bengkak, serta nyeri. Misalnya, ketika suatu bagian tubuh mengalami luka terbuka, mekanisme inflamasi akan membantu menghilangkan sel yang rusak dan mempercepat proses penyembuhan.
 
Kemerahan yang terjadi akibat infeksi dikarenakan adanya peningkatan aliran darah ke area tersebut, sehingga menimbulkan warna kemerahan, yang biasanya disertai rasa panas pada daerah infeksi, karena tubuh mengompensasi aliran darah lebih banyak, untuk mengirim antibodi dalam memerangi antigen maupun mikroorganisme penyebab infeksi. Aliran darah dan permeabilitas sel yang meningkat akan menimbulkan bengkak pada area terkena infeksi, yang disertai dengan rasa nyeri. Rasa nyeri mengisyaratkan bahwa sedang terjadi gangguan yang  dikarenakan sel yang mengalami infeksi mengeluarkan zat tertentu.

 
Jadi sudah terpetakan ya perbedaan antara infeksi dan inflamasi. Infeksi merupakan proses masuknya mikroorganisme dan menempel pada jaringan yang kelamaan akan menimbulkan peradangan atau inflamasi, sedangkan inflamasi merupakan respon fisiologis terhadap infeksi. Tanda-tanda yang ditimbulkan akibat infeksi dan inflamasi merupakan sebuah respon imun dalam memerangi benda asing atau mikroorganisme yang masuk ke dalam tubuh.
 



 

Kenapa kita harus aware dengan infeksi dan inflamasi?

Inflamasi dimulai ketika sel tubuh mengalami kerusakan, dan terjadi pelepasan zat kimia tubuh sebagai sebuah respon sistem imun, yang bertujuan untuk merusak benda asing, seperti bakteri maupun virus. Reaksi tersebut jika terjadi dalam waktu yang lama dapat merusak tubuh. Hal ini dikarenakan benda asing pemicu infeksi dan inflamasi dapat bertahan lama pada pembuluh darah dan mengakibatkan penumpukan plak.
 
Penumpukan plak tersebut dianggap sebagai zat yang berbahaya, sehingga inflamasi akan terjadi kembali sebagai respon dari sistem imun, yang jika terjadi dalam waktu lama dapat menimbulkan kerusakan pembuluh darah.
 
Kerusakan akibat adanya sel inflamasi dapat terjadi pada pembuluh darah tubuh, jantung hingga otak. Inflamasi akibat infeksi dapat terjadi secara akut maupun kronis. Inflamasi akut terjadi dalam waktu singkat, baik itu luka fisik, infeksi atau respon imun yang dipicu oleh beberapa kondisi seperti luka pada kulit, cedera, radang tenggorokan.
 
Sedangkan inflamasi kronis terjadi dengan mekanisme yang lebih rumit sehingga memakan waktu yang lama, bisa hitungan bulan hingga tahun. Inflamasi kronis terjadi ketika tubuh tidak dapat meredakan penyebab inflamasi akut, serta terjadi paparan infeksi secara terus-menerus ataupun terdapat bentuk respon autoimun, dimana sistem imun secara tidak terkendali menyerang jaringan yang sehat.
 
Beberapa contoh penyakit akibat dari inflamasi kronis, antara lain:
  • Asma,
  • Tuberkulosis,
  • Hepatitis kronis,
  • Psoriasis,
  • Alergi.

Inflamasi kronis cenderung sulit terdeteksi karena tidak memiliki berbagai gejala atau tanda yang spesifik, dan seringkali kondisi tersebut menyebabkan berbagai penyakit kronis seperti artristis, kanker, maupun arterosklerosis.

 
Oleh karena itu, infeksi dan inflamasi merupakan sebab akibat yang harus diwaspadai, karena jika diabaikan, efek yang diberikan berkepanjangan dan membahayakan. Bagaimana ya cara mengenali infeksi dan inflamasi? Kedua hal tersebut dapat dikenali melalui tanda-tanda yang diberikan sebagai suatu bentuk respon kekebalan tubuh.



Jika Anda memerlukan informasi lainnya terkait tips makanan sehat dan gizi lainnya, segera login ke daya.id dan dapatkan informasinya secara gratis dengan berkonsultasi dengan ahlinya di fitur Tanya Ahli. Dengan  mendaftar di Daya.id, semua informasi usaha dan kesehatan dapat diakses dengan sangat mudah dan kapan saja serta bisa konsultasi juga! Mari kunjungi daya.id sekarang juga!

Sumber:

Persatuan Ahli Gizi Indonesia

Penilaian :

4.0

1 Penilaian

Share :

Berikan Komentar

Ada yang ingin ditanyakan?
Silakan Tanya Ahli

Alvin Hartanto

Ahli Gizi

1 dari 3 konten bebas || Daftar dan Masuk untuk mendapatkan akses penuh ke semua konten GRATIS