Dirilis

13 Juni 2024

Penulis

Andi Dala Nadhifa Asmarani

Sejak awal 2024, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS mengalami penurunan. Berdasarkan data dari Bank Indonesia, pada Senin, 13 Mei 2024, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS mencapai Rp16.081, nilai yang signifikan jika dibanding Rp15.473 pada awal Januari 2024.

Penurunan nilai tukar rupiah ini tentu memberi dampak negatif terhadap perekonomian Indonesia. Salah satu dampak yang bisa Anda saksikan langsung adalah kenaikan harga-harga barang, akibat inflasi. Inflasi terjadi khususnya terhadap barang-barang produk impor, seperti minyak.

Lalu, apa yang bisa Anda lakukan agar bisa turut membantu perekonomian Indonesia saat rupiah melemah?
 

Penyebab Rupiah Melemah

Penurunan nilai mata uang sebuah negara terhadap mata uang asing disebut juga sebagai depresiasi. Saat berbicara tentang melemahnya rupiah, artinya nilai mata uang rupiah sedang terdepresiasi terhadap mata uang asing, khususnya terhadap dolar Amerika. Depresiasi dapat terjadi akibat perilaku belanja masyarakat, khususnya saat berbelanja barang-barang impor. Pasalnya impor merupakan salah satu faktor penting yang dapat mempengaruhi nilai mata uang negara tersebut.

Mengapa demikian? Jawabannya sederhana, yaitu karena terdapat hukum ekonomi mengenai permintaan dan penawaran. Hukum ekonomi tersebut menyatakan bahwa harga sebuah barang atau jasa akan tergantung terhadap permintaan dan penawarannya. Saat permintaan meningkat tanpa diiringi dengan peningkatan penawaran (persediaan barang), maka harga dari barang tersebut akan naik.

Lalu apa hubungannya dengan kegiatan impor dan depresiasi nilai mata uang? Saat melakukan kegiatan impor, pembayaran akan menggunakan mata uang negara asing. Misalnya saat Indonesia mengimpor barang dari Amerika, maka Indonesia harus membayar menggunakan mata uang Amerika, yaitu dolar. Untuk mendapatkan dolar, kita harus membeli menggunakan mata uang kita yaitu rupiah. Saat impor meningkat, maka permintaan terhadap mata uang dolar meningkat karena kita harus membayar menggunakan dolar. Karena permintaan dolar meningkat, harga beli dolar akan naik yang artinya kita perlu membayar (menukarkan) lebih banyak rupiah untuk mendapatkan dolar. Terjadilah depresiasi mata uang rupiah terhadap dolar Amerika Serikat. Kegiatan impor harus diimbangi dengan kegiatan ekspor agar nilai mata uang tidak terdepresiasi.
 

Penyebab lainnya yang dapat menyebabkan depresiasi rupiah adalah tingkat inflasi yang naik dan perbedaan suku bunga. Saat tingkat inflasi naik, harga barang lokal naik yang membuatnya kurang kompetitif di pasar internasional. Akibatnya, kegiatan ekspor berkurang dan dapat menyebabkan neraca impor dan ekspor tidak seimbang. Sementara itu, suku bunga domestik yang rendah akan memperkecil selisih dengan suku bunga internasional. Kondisi ini dapat menyebabkan penarikan modal secara besar-besaran oleh investor asing. Penarikan modal ini membuat nilai mata uang domestik melemah karena harus membayar investor asing dengan mata uang asing.

Baca Juga: Produk Impor dan Lokal di E-Commerce, Manakah yang Mendominasi? (Bagian 1)

 

Apa yang Bisa Kita Lakukan?


Sebelumnya, kita telah mempelajari bagaimana kegiatan mengimpor barang dapat menyebabkan depresiasi nilai Rupiah. Maka hal sederhana yang bisa kita lakukan adalah mengurangi impor dengan meningkatkan konsumsi barang-barang produksi dalam negeri. 

Sampai saat ini, sudah bermunculan brand lokal dari berbagai kategori produk seperti pakaian, makanan dan minuman, produk kecantikan, obat-obatan, barang elektronik, sampai produk digital seperti e-commerce dan game.  Kualitas dari produk-produk lokal juga tidak kalah bersaing dengan produk impor. Jadi, jadikanlah produk lokal sebagai pilihan pertama saat berbelanja.

Cara lain yang bisa kita lakukan adalah berinvestasi dalam negeri sendiri dengan membeli SUN (Surat Utang Negara) atau ORI (Obligasi Negara Ritel). Dua instrumen investasi tersebut diterbitkan pemerintah dan memiliki risiko rendah. Namun, dibandingkan dengan membeli produk lokal, berinvestasi mungkin bukanlah opsi yang terjangkau karena belum semua kalangan masyarakat dapat melakukannya. Jadi, meningkatkan konsumsi produk lokal tetap menjadi cara paling mudah yang dapat dilakukan semua orang.

Baca Juga: Penjelasan Lengkap Jenis-Jenis Obligasi dan Contohnya

 

Manfaat Membeli Produk Lokal

 

Selain dapat membantu mengurangi kegiatan impor, terdapat manfaat lain dari membeli produk lokal. Salah satunya adalah dapat membantu UMKM (Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah) dalam negeri yang juga akan meningkatkan perekonomian Indonesia. Pasalnya, berdasarkan data dari Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, UMKM berkontribusi sebanyak 61%  atau senilai Rp9.580 triliun terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) tahun 2023 lalu. UMKM juga menyerap 97% total tenaga kerja Indonesia. Jadi, saat sektor UMKM kita menguat, perekonomian Indonesia pun otomatis akan meningkat.

Selain itu, dengan membeli produk lokal, kita juga mengurangi risiko barang impor yang tertahan di bea cukai. Beberapa saat lalu, terdapat kasus barang yang tertahan bea cukai dan dikenai bea masuk yang tinggi. Seperti kasus viral di TikTok yang dialami oleh TikToker Radhika Althaf, yang mengeluhkan bea masuk senilai Rp31,8 juta untuk sepasang sepatu yang dia beli seharga Rp10,3 juta. Dengan membeli produk buatan negeri, kita bisa menghindari terkena kasus seperti itu karena barang yang dibeli tidak perlu melewati Bea Cukai.
 

Baca Juga: Yuk, Belanja Produk Lokal Demi Lingkungan Kita


Begitulah penjelasan mengenai apa yang bisa kita lakukan saat Rupiah melemah. Pelajaran yang dapat diambil adalah membeli produk lokal merupakan cara sederhana yang bisa dilakukan untuk membantu menjaga nilai Rupiah. Anda bisa mencari informasi mengenai produk dan merek lokal dari internet. Daya.id sendiri memiliki fitur Pasar Daya yang berisi produk-produk lokal berkualitas yang dapat Anda beli. Dengan mendukung produk lokal, Anda juga secara langsung membantu perekonomian Indonesia. Oleh karena itu, mari menumbuhkan kecintaan kita terhadap barang-barang produksi dalam negeri demi perekonomian Indonesia yang lebih baik!

Apabila Anda tertarik untuk mempelajari lebih jauh tentang keuangan atau ingin berkonsultasi langsung dengan ahli yang profesional, segera log in ke daya.id dan manfaatkan fitur Tanya Ahli untuk mendapat jawaban langsung dari ahlinya. Pastikan Anda sudah mendaftar di daya.id untuk mendapatkan informasi dan tips bermanfaat lainnya secara gratis.

Sumber:

Berbagai sumber

Penilaian :

5.0

5 Penilaian

Share :

Berikan Komentar

Anton Saeryana

19 July 2024

Informasi yang sangat bermanfaat

Balas

. 0

Ada yang ingin ditanyakan?
Silakan Tanya Ahli

Dian Savitri

Perencana Keuangan Pribadi

1 dari 5 konten bebas || Daftar dan Masuk untuk mendapatkan akses penuh ke semua konten GRATIS