Dirilis

04 Agustus 2021

Penulis

Mirna Risnasuci

Dilansir dari Jurnal WHO, Infeksi Saluran Pernafasan Akut atau yang lebih dikenal dengan sebutan ISPA adalah suatu penyakit saluran pernafasan atas yang disebabkan oleh agen infeksius yang ditularkan dari manusia. ISPA bisa terjadi pada siapa saja dari anak-anak sampai orang dewasa, dimana penyakit ini menyebabkan terganggunya fungsi pernafasan termasuk hidung, sinus dan tenggorokan. 


ISPA biasanya disebabkan oleh bakteri atau virus dan pada anak-anak biasanya ISPA disebabkan oleh virus seperti rhinovirus, adenovirus, coxsackie, parainfluenza, dan RSV (respitatory syncytial virus), yang menyebabkan radang di jaringan hidung dan tenggorokan. 


ISPA biasanya menular melalui berbagai cara baik secara langsung maupun tidak langsung. Media penularannya pun beragam, melalui droplet, darah maupun udara. Penularan secara langsung biasanya terjadi karena adanya interaksi secara dekat melalui droplet saat bersin atau batuk.  


Penularan secara tidak langsung biasanya terjadi ketika menyentuh objek yang sebelumnya disentuh orang yang sudah mengalami infeksi atau terkena virus tersebut. 


Pada dasarnya ISPA bukan merupakan penyakit yang berbahaya, namun jika menular pada anak penyakit ini dapat menjadi penyakit berbahaya. Masih rendahnya sistem kekebalan tubuh pada anak, menyebabkan anak-anak sangat rentan terhadap penyakit ini. 

Baca juga: Jangan Anggap Sepele 4 Hal ini! Mari Cegah Penyakit Menular 


 


Jangan menganggap remeh penyakit ISPA pada anak-anak, karena ISPA adalah tahap awal yang dapat menyebabkan terjadinya pneumonia atau radang paru akut dan juga kematian. 


Gejala ISPA biasanya akan muncul 1 sampai 3 hari setelah seorang anak terpapar bakteri atau virus tersebut dan gejala yang terjadi pun berbeda-beda di tiap anak. 


Dirangkum dari beberapa sumber, berikut adalah gejala-gejala umum ISPA pada anak yang patut Anda perhatikan.


1. Tanda-tanda awal gejala ISPA pada anak biasanya ditandai dengan tenggorokan gatal atau sakit tenggorokan, bersin-bersin, pilek biasa, hidung tersumbat kemudian demam berhari-hari.
2. Sakit kepala, pegal-pegal, kelelahan, meriang dan juga rasa sakit saat menelan adalah gejala-gejala dari  penyakit ISPA
3. Penurunan nafsu makan, muntah-muntah, meningkatnya frekuensi pernafasan dan mengalami kesulitan saat bernafas adalah gejala ISPA yang lebih parah.


Baca juga: Lakukan Ini Agar Tak Mudah Terserang Flu 



Di tengah tinggi tingkat kematian anak karena ISPA, penting bagi Anda untuk mengetahui berbagai cara untuk mencegah penularan ISPA pada anak. Beberapa cara di bawah ini dapat Anda lakukan untuk melindungi si buah hati dari risiko terjangkit penyakit ISPA di sekitar Anda.

 

1. Membiasakan Anak-anak untuk Rajin Mencuci Tangan

Mulailah untuk lebih menanamkan perilaku menjaga kebersihan terhadap anak dengan rajin mencuci tangan. Ajari anak Anda untuk membiasakan diri mencuci tangan dengan menggunakan sabun. Mencuci tangan merupakan cara yang ampuh untuk menghentikan penyebaran kuman penyebab bakteri ataupun virus. 


Selalu ingatkan anak Anda untuk mencuci tangan menggunakan sabun sebelum dan sesudah makan, setelah menyentuh barang-barang yang kotor, sehabis bermain di luar rumah, setelah dari toilet, setelah bepergian dan sebelum tidur. 


Bukanlah hal yang mudah untuk menyuruh anak-anak untuk rajin mencuci tangan, namun biasanya mereka akan meniru apa yang akan dilakukan oleh orang tuanya. Dengan menunjukkan kepada anak bahwa Andapun rajin mencuci tangan, adalah salah satu contoh yang dapat Anda lakukan agar anak pun ikut menyadari pentingnya mencuci tangan dan membiasakan diri untuk melakukan hal tersebut. 


Mencuci tangan akan menghindarkan anak-anak dari kuman maupun infeksi bakteri yang biasanya menyerang mata, infeksi pada kulit bahkan penyebab demam. Rajin mencuci tangan juga dapat membantu mencegah anak-anak dari penyakit pernafasan dan juga penyakit yang menyerang saluran pencernaan.


2. Hindarkan Anak dari Asap Rokok

Asap rokok merupakan salah satu faktor yang dapat meningkatkan risiko terinfeksi ISPA bagi anak. Asap rokok  mengandung zat kimia beracun seperti nikotin, karbon monoksida dan karsinogen sebagai pemicu kanker. 


Bayangkan jika Anda merokok di rumah, zat beracun akan menetap di ruangan rumah Anda dalam kurun waktu yang cukup lama bahkan menempel di baju, tangan dan rambut Anda. Zat-zat yang mengendap di ruangan atau benda-benda disekitar rumah Anda akan membahayakan bagi anggota keluarga lain yang menghirupnya. 


Hindarkan anak Anda dari lingkungan perokok ataupun anggota keluarga yang merokok. Ketika Anda atau anggota keluarga Anda merokok, maka akan ada kemungkinan anggota keluarga lain, termasuk anak Anda, yang tidak merokok menghirup zat beracun yang berasal dari asap rokok dan menjadi perokok pasif. 


Anak-anak memiliki sistem imun yang belum sempurna, sehingga zat beracun dari asap rokok akan dapat mengganggu kesehatan anak, menghambat tumbuh kembang anak dan meningkatkan risiko terkena pneumonia


Disarankan untuk tidak langsung bersentuhan dengan anak Anda setelah merokok. Bersihkan wajah, mencuci tangan bahkan gantilah pakaian anda sebelum berinteraksi dengan anak Anda.
 

3. Berikan Makanan dengan Nutrisi dan Gizi yang Optimal untuk Anak

Selalu penuhi kebutuhan nutrisi dan gizi anak Anda sehari-hari dengan menyediakan makanan yang mengandung karbohidrat, protein, vitamin dan mineral yang cukup. Asupan nutrisi dan gizi yang optimal memiliki peran yang penting bagi tumbuh kembang anak. Nutrisi dan gizi yang optimal adalah elemen penting untuk tumbuh kembang fisik pada anak, membantu meningkatkan kecerdasan anak serta meningkatkan daya tahan tubuh anak agar tidak mudah terkena penyakit.



Jika Anda ingin bertanya lebih jauh kepada ahli mengenai tips tentang kesehatan  ataupun topik lainnya seperti usaha ataupun karir, Anda dapat menggunakan fitur Tanya Ahli untuk mendapat jawaban langsung dari ahlinya. Pastikan Anda mendaftar daya.id dan dapatkan informasi dan tips bermanfaat lainnya secara gratis. Tunggu apa lagi? Yuk, segera daftarkan diri Anda sekarang juga untuk mengetahui informasi dan tips bermanfaat dan menarik lainnya.


 

Sumber:

Diolah dari berbagai sumber

Penilaian :

5.0

2 Penilaian

Share :

Berikan Komentar

Ada yang ingin ditanyakan?
Silakan Tanya Ahli

Alvin Hartanto

Ahli Gizi

1 dari 3 konten bebas || Daftar dan Masuk untuk mendapatkan akses penuh ke semua konten GRATIS