Dirilis

25 Agustus 2022

Penulis

dr. Sanny Yanisyah

Penyakit infeksi merupakan salah satu penyakit utama di negara berkembang, termasuk Indonesia. Penyakit infeksi disebabkan oleh berbagai macam organisme, seperti virus, bakteri, jamur, dan parasit. Organisme-organisme ini dapat menyerang dan masuk ke dalam tubuh anak sehingga menimbulkan penyakit dan menimbulkan sejumlah gejala pada anak.

Faktor risiko timbulnya infeksi yaitu disebabkan oleh faktor eksternal seperti kondisi lingkungan yang tidak bersih dan faktor internal seperti daya tahan tubuh anak yang rendah. Sistem kekebalan tubuh yang dimiliki anak belum sepenuhnya matang, sehingga menyebabkan rentan untuk terjangkit penyakit infeksi. Selain itu faktor kebiasaan dan kebersihan anak juga sangat berpengaruh dalam meningkatkan risiko terkena penyakit ini.

Penyakit infeksi dapat menyebar melalui kontak langsung maupun secara tidak langsung. Kontak langsung apabila anak tertular oleh individu yang terinfeksi, melalui gigitan hewan, dan juga air maupun tanah yang terkontaminasi. Sedangkan kontak tidak langsung seperti menyentuh benda yang telah tercemar setelah dipegang oleh orang yang terinfeksi.

Sistem kekebalan tubuh yang dimiliki anak berbeda dari orang dewasa, sehingga lebih rentan untuk tertular penyakit infeksi. 

 

Penyakit Infeksi pada Anak yang Sering Terjadi di Indonesia

Beberapa penyakit infeksi pada anak yang umum terjadi di Indonesia antara lain:

 

1.    Demam berdarah

Demam berdarah dengue (DBD) adalah penyakit yang disebabkan oleh gigitan nyamuk aedes aegepti yang membawa virus dengue. Indonesia merupakan negara beriklim tropis sehingga risiko penularan demam berdarah pada anak meningkat. 

Gejala demam berdarah pada anak umumnya timbul dalam 4 hari sampai 2 minggu setelahnya. Keluhan akan bertahan selama dua hingga tujuh hari. Gejala demam berdarah pada anak antara lain:

  • Demam tinggi
  • Nyeri otot, tulang, dan persendian
  • Sakit kepala
  • Ruam kemerahan di seluruh tubuh
  • Mimisan atau gusi berdarah


Tidak ada obat yang spesifik mengatasai penyakit demam berdarah. Dokter biasanya akan memberikan beberapa jenis obat-obatan untuk meredakan gejala sekaligus mencegah kondisi anak semakin berat. Untuk kasus yang ringan dapat diatasi dengan beristirahat yang cukup dan minum banyak cairan untuk mencegah terjadinya dehidrasi pada anak. Bila gejala yang timbul semakin berat, sebaiknya segera bawa anak ke rumah sakit agar mendapatkan tambahan cairan melalui infus untuk mengganti cairan yang hilang.

 

2.    Diare

Diare pada anak dapat disebabkan infeksi bakteri, virus, parasit, atau alergi pada makanan tertentu. Anak yang tinggal di lingkungan yang kotor seringkali terjangkit penyakit ini karena lingkungan tempat tinggal yang sudah tercemar dan kurangnya akses memperoleh layanan air bersih, serta rendahnya asupan gizi. 

Secara umum, gejala diare yang umum dirasakan anak yaitu:

  • Buang air besar encer terus menerus
  • Sakit perut
  • Perut kembung
  • Mual hingga muntah
  • Demam
  • Dehidrasi


Orang tua harus memastikan kebutuhan cairan anak tercukupi saat diare. Jika usia anak masih di bawah 6 bulan, tetap berikan ASI atau susu formula kepada anak. Jika usia anak sudah lebih dari 6 bulan, berikan minuman yang mengandung elektrolit seperti oralit yang berfungsi sebagai rehidrasi. Karena sebagian besar diare pada anak disebabkan oleh virus, maka pemberian antibiotik tidak diperlukan. Antibiotik hanya diberikan pada anak jika penyebab diare adalah infeksi bakteri.

 

3.    Cacingan

Cacing dapat masuk ke tubuh anak saat telur cacing secara tidak sengaja menempel di tangan anak lalu tertelan. Hal ini dapat terjadi saat anak bersentuhan dengan orang-orang yang sebelumnya menderita cacingan, atau telur cacing yang menempel di mainan. 

Selain itu telur cacing juga hidup di tanah yang terkontaminasi oleh kotoran. Cacing gelang adalah jenis cacing yang paling umum menyebabkan infeksi pada anak. Beberapa gejala yang menandakan anak mengalami cacingan, yaitu:

  • Bagian pantat terasa gatal, dan meradang kemerahan akibat garukan
  • Perut terasa nyeri dan keras
  • Ditemukan cacing dalam kotoran saat anak buang air besar
  • Tidur tidak nyenyak
  • Nafsu makan menurun
  • Penurunan berat badan
  • Tumbuh kembang anak terganggu


Cacingan pada anak dapat diatasi dengan mengkonsumsi obat cacing, tergantung jenis cacing yang menginfeksi anak. Selain itu orang tua perlu menjaga kebersihan rumah serta mengajari anak agar rutin mencuci tangan untuk mencegah penyebaran infeksi dalam keluarga.

 

4.    Cacar Air

Cacar air merupakan salah satu jenis penyakit pada anak-anak yang disebabkan oleh virus varicella zoster. Cacar air merupakan penyakit yang menular, terutama pada anak yang belum pernah terkena cacar air sebelumnya. Virus penyebab cacar air menyebar melalui batuk atau kontak langsung anak dengan cairan dalam bintik kecil yang muncul di kulit penderita cacar air. 

Gejala cacar air pada anak yang perlu diperhatikan yaitu:

  • Ruam berupa bintik kecil, dan akan membesar berisi cairan yang dapat mengenai seluruh tubuh
  • Demam pada anak dan biasanya memuncak di hari ketiga atau keempat
  • Sakit kepala dan pusing
  • Nafsu makan menurun


Langkah-langkah yang dapat dilakukan sebagai pengobatan cacar air pada anak antara lain:

  • Memberikan obat Acyclovir. Dokter akan meresepkan acyclovir sesuai dosis yang dibutuhkan anak. Idealnya diberikan 24 jam setelah gejala pertama timbul.
  • Mengatasi gejala demam. Pilihan obat demam dan sakit kepala pada anak pada cacar air yaitu parasetamol atau asetaminofen. Obat-obatan jenis ibuprofen atau aspirin tidak dianjurkan pada kondisi tubuh anak yang menurun.
  • Bantu redakan gatal. Kebersihan anak tetap harus dijaga selama tertular cacar air, yaitu dengan tetap rutin mandi setiap hari. Setelah selesai mandi anak dikeringkan dengan handuk berbahan halus dengan cara ditepuk, agar bintik cacar tidak pecah yang dapat berisiko terjadinya infeksi kulit.


Gunakan pakaian yang longgar dan berbahan halus agar tidak menekan bintik yang timbul pada kulit. Selain itu anak dapat diberikan obat jenis anti histamin apabila gatal yang dirasakan sangat mengganggu

 

5.    ISPA

Di Indonesia kasus Infeksi saluran Pernafasan Akut (ISPA) selalu menempati urutan pertama penyebab mortalitas teringgi pada anak setiap tahunnya. Pneumonia adalah penyakit pada paru-paru yang timbul akibat infeksi dari bakteri atau virus. Gejala pneumonia pada anak yang umum adalah :

  • Demam
  • Batuk kronik
  • Nyeri dada dan sesak
  • Mudah lelah
  • Nafsu makan sangat menurun


Pneumonia yang disebabkan oleh infeksi bakteri dapat ditangani dengan pemberian obat antibiotik. Namun tidak ada pengobatan spesifik untuk pneumonia akibat infeksi virus karena seringkali sembuh dengan sendirinya. Dapat diberikan terapi tambahan suportif untuk mengatasi gejala pada anak, seperti obat demam dan batuk. Apabila gejala yang timbul semakin berat, seperti anak sesak napas dan penurunan kesadaran, maka segera bawa anak ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan yang lebih intensif.

Itulah beberapa penyakit infeksi yang rentan terjadi pada anak-anak,  semoga bermanfaat.  Jika Anda memiliki pertanyaan lebih lanjut terkait informasi penyakit asma lebih lanjut atau ingin berkonsultasi mengenai masalah kesehatan lainnya? Segera log in ke daya.id dan gunakan fitur Tanya Ahli untuk berkonsultasi dan mendapatkan jawaban langsung dari ahlinya. Pastikan Anda sudah mendaftar di daya.id untuk mendapatkan informasi dan tips bermanfaat lainnya secara gratis.

Sumber:

Berbagai sumber

Penilaian :

5.0

3 Penilaian

Share :

Berikan Komentar

Ada yang ingin ditanyakan?
Silakan Tanya Ahli

Alvin Hartanto

Ahli Gizi

1 dari 3 konten bebas || Daftar dan Masuk untuk mendapatkan akses penuh ke semua konten GRATIS