Dirilis

20 Desember 2021

Penulis

Decky Kristanto

Mampu untuk terus beraktivitas di usia senja adalah sebuah anugerah yang luar biasa dan patut disyukuri, karena tidak semua orang bisa merasakannya. Aktivitas sederhana seperti berjalan, duduk, jongkok, dan lain sebagainya bisa jadi bukan hal sederhana bagi seseorang yang memiliki masalah terkait kondisi tulang di tubuhnya, misalnya osteoporosis.

Osteoporosis adalah kondisi berkurangnya kepadatan tulang yang dapat menyebabkan tulang menjadi keropos dan mudah patah. Hampir tidak ada gejala pada osteoporosis, dan biasanya baru diketahui setelah seseorang jatuh atau mengalami cedera yang menyebabkan patah tulang. Osteoporosis dapat menimpa siapapun namun, kebanyakan dialami oleh wanita yang telah memasuki masa menopause.

Meski hampir tidak ada gejala, biasanya setiap penderita osteoporosis berpotensi mengalami hal-hal berikut:

  • Tulang mudah patah meski hanya karena benturan yang ringan 
  • Berkurangnya tinggi badan
  • Punggung terasa nyeri yang biasanya disebabkan oleh tulang belakang yang patah
  • Postur tubuh membungkuk



Diagnosis Osteoporosis

Osteoporosis memang biasanya baru terdeteksi ketika penderitanya mengalami cedera yang menyebabkan patah tulang. Untuk melakukan diagnosis, biasanya dokter akan melakukan tanya jawab seputar keluhan dan gejala, hingga riwayat kesehatan dan semua obat yang dikonsumsi oleh pasien.

Jika ada cedera pada pasien dan dicurigai mengalami patah tulang, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik terlebih dahulu guna mengetahui tingkat keparahan dari cedera dan patah tulang tersebut. Baru kemudian dokter akan melakukan rontgen atau CT scan untuk melihat lebih jelas terkait kondisi dari tulang yang patah.

Untuk lebih memastikan adanya osteoporosis, biasanya dokter akan melakukan pengukuran kepadatan tulang (bone density testing) menggunakan dual energy X-Ray absorptiometry (DXA).


 

Mengapa wanita banyak yang menderita osteoporosis?

Wanita pada umumnya memiliki struktur tulang yang lebih tipis jika dibandingkan dengan pria. Melemahnya tulang dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya karena bertambahnya usia, kurangnya asupan vitamin D, faktor genetik, hingga pengaruh hormon. Pada wanita menopause, berkurangnya hormon estrogen yang berfungsi sebagai pencegah rasa sakit pada tulang rawan yang berada diantara tulang sendi dan bantal tulang, semakin meningkatkan risiko terkena osteoporosis empat kali lebih besar.

Pertambahan usia memang tidak bisa dihindari, tetapi ada cara untuk mencegah atau memperkecil kemungkinan terkena osteoporosis di kemudian hari. Berikut adalah beberapa tips untuk mencegah atau memperkecil kemungkinan terkena osteoporosis pada wanita menopause, yaitu:

 

1. Rajin Berolahraga

Sudah menjadi fitrah manusia untuk selalu berusaha aktif bergerak selama hidup. Meski usia semakin bertambah, pastikan tubuh selalu aktif bergerak melalui rutinitas berolahraga. Olahraga yang dilakukan secara rutin akan membantu meningkatkan kesehatan tulang dan otot. Lakukan gerakan aerobik, berjalan kaki, berlari, senam, dan lain sebagainya agar tulang dan otot tetap kuat. Meski demikian, dalam melakukannya, pastikan untuk tetap mengukur kemampuan diri. Jangan memaksakan diri, apalagi jika kondisi tubuh sedang tidak fit.

Ada beberapa pilihan olahraga bagi penderita Osteoporosis, yaitu:

 

  • Aerobik

Aerobik merupakan olahraga cukup aman dilakukan oleh penderita osteoporosis. Gerakan aerobik dapat mendukung kepadatan tulang belakang. Pastikan penderita osteoporosis memberitahu instruktur aerobik sebelum memulai latihan aerobik secara berkelompok, sehingga gerakannya akan disesuaikan dengan kondisi peserta.

 

  • Taichi

Dari penelitian yang diterbitkan International Journal of Environmental Research and Public Health, ditemukan bahwa taichi bermanfaat bagi penderita osteoporosis. Dalam penelitian, dijelaskan bahwa taichi membantu memperlambat penipisan massa tulang, khususnya di area tulang kering, tulang paha, dan tulang belakang.

 

  • Yoga

Olahraga yoga ternyata juga memiliki manfaat bagi penderita osteoporosis. Hal tersebut berdasarkan sebuah temuan dari penelitian yang diterbitkan oleh salah satu jurnal di Topics in Geriatric Rehabilitation. Hasil penelitian menemukan bahwa kepadatan mineral tulang penderita osteoporosis dapat meningkat setelah melakukan yoga. Peningkatan tersebut terjadi pada area tulang paha, tulang belakang, dan tulang pinggul. Meski yoga memberikan manfaat bagi penderita osteoporosis, sebaiknya tetap lakukan yoga di bawah pengawasan ahli. Hal ini dikarenakan yoga untuk orang sehat berbeda yoga untuk penderita osteoporosis.


2. Lakukan Perubahan Gaya Hidup

Seiring bertambahnya usia, lakukan perubahan gaya hidup dengan tidak hanya rajin berolahraga, namun mulailah untuk mengonsumsi makanan sehat dengan menu yang mengandung zat gizi seimbang, tidak merokok, dan tidak mengonsumsi minuman beralkohol. Jangan lupa untuk selalu berpikir positif dan kelola stres dengan baik. Jadi, Anda tidak hanya memperhatikan kesehatan raga saja, tetapi juga kesehatan jiwa.

 

3. Penuhi Tubuh dengan Asupan Vitamin dan Mineral

Selain mengelola jiwa dan raga dengan baik, untuk menjaga kesehatan dan kekuatan tulang, penuhi tubuh dengan asupan vitamin, seperti dari vitamin D, E, C, serta mineral, terutama kalsium. Konsumsi kalsium minimal 1.000 sampai 1.200 miligram dalam sehari.

Seluruh asupan vitamin dan mineral tersebut dapat diperoleh secara alami dari makanan atau suplemen tambahan yang saat ini mudah diperoleh diberbagai toko farmasi. Bahkan, kebutuhan vitamin D dapat diperoleh secara alami ketika kulit terkena sinar matahari. Biasakan secara rutin berjemur dibawah sinar matahari secara langsung setiap hari sebelum jam 10 pagi. Hindari berjemur sinar matahari diatas jam 12 siang, karena dapat membahayakan bagi kesehatan tubuh.

 


Demikianlah beberapa upaya sederhana yang dapat dilakukan untuk mencegah osteoporosis. Jika Anda rajin menjalankan ketiga tips diatas secara rutin, maka potensi Anda mengalami osteoporosis dapat diperkecil atau bahkan sangat mungkin untuk dicegah.

Punya pertanyaan lebih lanjut mengenai kesehatan ataupun topik lainnya seperti usaha ataupun karir? Segera log in ke daya.id dan dapatkan jawabannya melalui fitur Tanya Ahli. Pastikan Anda sudah mendaftar ke daya.id untuk mendapatkan informasi dan tips bermanfaat lainnya secara gratis. Tunggu apa lagi? Yuk, segera daftarkan diri Anda sekarang juga untuk mengetahui informasi dan tips bermanfaat dan menarik lainnya!

Sumber:

Diolah dari berbagai sumber

Penilaian :

5.0

1 Penilaian

Share :

Berikan Komentar

Ada yang ingin ditanyakan?
Silakan Tanya Ahli

Alvin Hartanto

Ahli Gizi

1 dari 3 konten bebas || Daftar dan Masuk untuk mendapatkan akses penuh ke semua konten GRATIS