Dirilis

05 April 2022

Penulis

Dini Fitriani Nugraha

Kenapa seseorang bisa melakukan perilaku bullying? Ada beberapa penyebabnya, antara lain justru karena pelaku kurang percaya diri. 

Tapi sebelum kita membahas apa saja penyebab bullying, yuk kita bahas dulu apa itu bullying.

 

Jenis-Jenis bullying


Apakah Anda pernah mengejek, memusuhi tanpa alasan yang jelas, bahkan memukul teman? Apabila Anda pernah melakukan hal tersebut, Anda telah menjadi pem-bully atau pelaku perundungan. Namun, jika Anda pernah merasakan hal tersebut, Anda telah menjadi korban bullying.

Bullying, biasa disebut juga dengan penindasan atau risak, merupakan segala bentuk kekerasan yang dilakukan secara sengaja oleh sekelompok orang atau satu orang yang merasa dirinya lebih kuat dan lebih berkuasa terhadap orang lain untuk menyakiti dan dilakukan terus menerus. 

Nah, ada beragam jenis bullying yang dapat terjadi di sekitar kita, diantaranya:

 

1.    Bullying verbal

Bullying verbal terdiri atas kontak verbal langsung (mengancam, mempermalukan, merendahkan, mengganggu, memberi panggilan/name-calling, mencela, mengejek, memaki, memfitnah, dan penggunaan kata-kata yang tidak baik untuk menyakiti orang lain), perilaku non-verbal langsung (melihat dengan sinis, menjulurkan lidah, dan biasanya disertai dengan bullying fisik), dan perilaku non-verbal tidak langsung (mendiamkan seseorang, memanipulasi hubungan hingga retak, mengirim surat kaleng, dan mengucilkan). 

 

2.    Bullying fisik

Pada bullying fisik, pelaku akan menggunakan kekerasan fisik seperti memukul, mendorong, menggigit, menjambak, menendang, menampar, mengunci seseorang dalam ruangan, memeras dan merusak barang milik orang lain, hingga meludahi.

 

3.    Bullying relasional

Semua bentuk tindakan mengasingkan seseorang dari komunitas ataupun kelompok, seperti mengabaikan, mengucilkan, dan mencibir termasuk kedalam bullying relasional. Jenis bullying yang satu ini sulit diketahui karena biasanya pelaku bergerak secara sembunyi-sembunyi. 

 

4.    Cyber bullying

Adapun cyber bullying merupakan segala bentuk tindakan yang dapat menyakiti orang lain menggunakan media elektronik, seperti melakukan intimidasi menggunakan rekaman video, melakukan pencemaran nama baik melalui media sosial, mengirim pesan yang menyakitkan atau menggunakan gambar, mengirim voicemail yang kejam, menjauhi korban di chat room, dan happy-slapping atau video yang berisi saat korban dipermalukan lalu video tersebut disebarkan.

Baca Juga : Cara Menghindarkan Anak dari Cyberbullying 

 

Penyebab bullying

Setelah mengetahui jenis-jenis bullying, mari kita simak penyebab bullying melalui ulasan berikut.

 

1.    Permusuhan 

Permusuhan dan perasaan kesal di dalam pertemanan dapat memicu seseorang untuk melakukan bullying

 

2.    Kurang percaya diri dan cari perhatian 

Seseorang yang memiliki rasa percaya diri yang rendah seringkali ingin diperhatikan. Salah satu caranya dengan melakukan bullying. Saat mem-bully orang lain, mereka akan merasa puas, merasa lebih kuat dan merasa dominan daripada orang lain.
 
 

3.    Perasaan dendam 

Korban bullying berpotensi menjadi pelaku bullying apabila dirinya merasa tersakiti atau merasa tertindas hingga menyimpan rasa dendam. Perasaan dendam tersebut jika tidak disalurkan secara positif, maka akan disalurkan kepada orang lain agar orang lain merasakan hal yang sama atau melakukan bullying

 

4.    Pengaruh negatif dari media 

Semakin banyaknya tayangan kekerasan di media seperti televisi, media sosial, dan lain sebagainya dapat menjadi contoh buruk yang bisa menginspirasi seseorang untuk melakukan kekerasan tanpa alasan yang jelas. Berdasarkan survei yang dilakukan oleh Kompas.com diketahui sebesar 56,9% anak meniru adegan-adegan film yang ditontonnya, umumnya mereka meniru geraknya (64%) dan kata-katanya (43%). Banyak yang meniru perkataan kasar dan tidak baik, serta perilaku kasar seperti menampar, memukul, menjambak, dan lain sebagainya.

Baca Juga : Cara Mengendalikan Penggunaan Media Sosial 

 

5.    Memiliki kontrol diri yang rendah

Pem-bully yang sebelumnya menjadi korban bully atau korban kekerasan menganggap dirinya selalu terancam dan biasanya menyerang duluan meskipun tidak ada yang menyerangnya, tidak memiliki perasaan bertanggungjawab terhadap tindakan yang telah dilakukan, dan selalu mengontrol hingga mendominasi serta tidak menghargai orang lain. 

 

6.    Keluarga 

Keluarga yang menormalkan perilaku kekerasan, biasa ditunjukkan dengan orangtua yang sering bertengkar dan melakukan tindakan agresif, serta tidak mampu memberikan pengasuhan yang baik (bersifat otoriter, terlalu cuek). Kemudian, orang tua yang sering menghukum anaknya secara berlebihan, atau situasi rumah yang penuh stres dan tidak harmonis dapat memicu anak untuk menjadi pembully. Anak akan mempelajari perilaku bullying saat mengamati konflik-konflik yang terjadi pada orang tua mereka, lalu menirunya terhadap teman-temannya. 

 

7.    Teman sebaya


Beberapa orang melakukan bullying sebagai usaha untuk membuktikan bahwa mereka bisa masuk dalam kelompok tertentu, meskipun mereka sendiri merasa tidak nyaman dengan perilaku tersebut. 

Berdasarkan penjelasan tersebut, penyebab utama bullying dapat berawal dari lingkungan terdekat seperti keluarga, teman yang sehari-hari selalu bersama, dan media yang sering kita lihat karena memberikan contoh yang buruk serta keinginan untuk melakukan hal buruk tersebut. 

Kita bisa berperan memperkecil potensi bullying di lingkungan dengan memberi contoh yang baik, dan meminimalisir faktor penyebab di atas. Bahkan, jika Anda merasa sering melakukan satu atau sebagian jenis bullying yang kita bahas sebelumnya, ada baiknya Anda memperbaiki diri.

Hati-hati, korban bullying yang menyimpan dendam dan perasaan negatif lainnya juga dapat menjadi pembully

Jika Anda pernah mengalami bullying, segera lapor dan ceritakan pengalaman Anda kepada orang yang dapat dipercaya, alihkan perasaan negatif dengan melakukan hal yang Anda sukai seperti menulis, melakukan aktivitas fisik dan lain sebagainya. 

Apabila Anda memiliki pertanyaan lebih lanjut mengenai penyebab bullying atau masalah lainnya. Segera log in ke daya.id dan manfaatkan fitur Tanya Ahli untuk mendapat jawaban langsung dari ahlinya. Pastikan Anda sudah mendaftar di daya.id untuk mendapatkan informasi dan tips bermanfaat lainnya secara gratis.

Sumber:

Berbagai sumber

Penilaian :

4.8

6 Penilaian

Share :

Berikan Komentar

Ada yang ingin ditanyakan?
Silakan Tanya Ahli

Farraas A Muhdiar, M.Psi. M.Sc

Psikolog Klinis Anak & Remaja

1 dari 3 konten bebas || Daftar dan Masuk untuk mendapatkan akses penuh ke semua konten GRATIS