Dirilis

13 November 2020

Penulis

Dian Wisnuwardhani, M.Psi, Psikolog

Tidak ada seorang pun yang siap dengan pandemi COVID-19. Menghadapi kondisi yang tidak bersahabat ini, Anda membutuhkan penerimaan dukungan sosial dari orang-orang terdekat dan begitu pula sebaliknya. Anda memerlukan teman untuk mendengar keluh kesah dan membantu Anda berpikir jernih dalam menghadapi permasalahan. Demikian juga dengan orang-orang disekitar yang Anda sayangi, mereka memerlukan dukungan Anda. Hal yang perlu disyukuri di masa ini adalah Anda tidak lagi memerlukan waktu satu bulan untuk berkabar pada sanak saudara. Kehadiran media sosial menjadi sarana yang mempermudah komunikasi jarak jauh. Berbagai platform media sosial memungkinkan penggunanya untuk menghubungi keluarga dan kerabat secara mudah di masa sulit dan seperti saat ini. Hanya dengan menggerakkan jari di layar telepon genggam, Anda dapat mengetahui kondisi terbaru dari update media sosial kerabat Anda.

 

 



Hoaks dan Media Sosial

Namun di saat yang bersamaan, media sosial juga mempermudah akses terhadap berita yang dapat menimbulkan perasaan cemas dan takut. Tidak sedikit pihak yang menyebarkan informasi tidak benar hanya untuk membuat publik semakin cemas. Seringkali informasi bohong atau hoaks muncul tanpa dicari dan secara tidak sadar hal tersebut memengaruhi pikiran Anda. Apalagi di masa pandemi COVID-19, ada saja berita-berita tidak kredibel berseliweran di laman media sosial yang justru membuat suasana semakin mengkhawatirkan. Lantas, apa yang harus Anda lakukan?
 

Berikut adalah beberapa tips yang dapat Anda lakukan dalam penggunaan media sosial yang sehat di masa pandemi.

Bijak Menerima Informasi

Stay informed, but not alarmed. Pilihlah informasi yang Anda terima terkait perkembangan kasus COVID-19 dengan bijak. Peroleh berita dari liputan media yang kredibel dan berbasis sains. Anda dapat memulainya dengan membatasi diri Anda dari mengakses outlet media yang kerap melaporkan informasi berlebihan. Anda juga dapat menghindari hoaks dengan melakukan pengecekan ulang ketika Anda memperoleh berita baru.

Sebagai contoh, apabila Anda memperoleh informasi melalui pesan broadcast di media sosial, Anda dapat menanyakan kredibilitas dari informasi pada pengirim pesan tersebut atau mencari informasi terkait hal tersebut pada laman web yang kredibel. Selain itu, terdapat akun media sosial resmi menampilkan informasi (secara khsus terkait COVID-19) yang dapat dipercaya. Misalnya dengan mengikuti berita atau informasi dari kanal media sosial Kementerian Kesehatan RI maupun Kementerian Komunikasi dan Informatika RI yang selalu menyediakan informasi akurat dan terpercaya. Dengan demikian, Anda akan tetap terpapar oleh informasi-informasi yang terkini tanpa merasa kewalahan oleh hoaks dan informasi negatif. Rasa cemas dan takut yang berlebihan akan terhindari apabila Anda memilah berita secara bijak.

 

Tetapkan Batasan Penggunaan Dawai

Menurut Data dari Google Consumer Behaviour yang dikutip oleh Kemp (2018), Indonesia menempati posisi ke-enam pengguna internet terbanyak di dunia. Bukan hal yang mengejutkan bahwa 79% internet users di Indonesia aktif menggunakan internet setiap hari. Penggunaan internet menunjukkan tingginya angka akses media sosial di Indonesia. Dilansir dari sebuah artikel yang diunggah oleh Forbes, membatasi penggunaan handphone/gawai di masa pandemi COVID-19 memiliki efek yang positif terhadap kesehatan mental individu. Mulailah dengan menentukan jadwal penggunaan gawai, seperti mematikan telepon genggam dua jam sebelum Anda tidur atau menghindari media sosial di jam kerja Anda. Anda juga dapat menerapkan puasa media sosial yang dapat menjauhkan Anda dari penggunaan gawai. Ketika Anda mulai tergoda untuk membuka media sosial, lakukan hal yang dapat mengalihkan perhatian Anda.



Membentuk Kebiasaan Baru

Cobalah untuk mencari aktivitas lain setiap Anda memiliki dorongan untuk mengakses media sosial. Sebagai contoh, dibandingkan menggunakan gawai pada waktu istirahat, Anda dapat memanfaatkan waktu tersebut untuk tidur sejenak. Jangan sepelekan waktu istirahat siang Anda. Tidur siang 30 menit saja dapat memberikan manfaat kesehatan bagi tubuh Anda (Baca juga: Manfaat Tidur Siang 30 Menit )

Selain itu, berjalan selama lima menit dapat membantu memperbaiki mood dan meningkatkan produktivitas Anda. Kegiatan self-care ringan seperti mendengarkan musik favorit, membaca buku, hingga melakukan meditasi juga dapat dijadikan aktivitas pengganti yang dapat membantu Anda di masa pandemi. Selain itu, menyimpan sebuah jurnal yang mencatat penggunaan gawai dan akses media sosial Anda akan membantu Anda untuk lebih mengenali perkembangan perubahaan Anda dan memotivasi Anda untuk menjaga rutinitas baru tersebut.

 

Sebuah pepatah berbunyi “there is no such thing as bad weather, only bad clothes”. Anda tidak dapat mengendalikan hal yang berada di luar diri Anda, tapi Anda bisa mengendalikan diri Anda dalam menerima berbagai informasi yang ada dalam dunia internet. Bijaklah menggunakan fasilitas telepon genggam. Jika ada pertanyaan lebih lanjut dapat mengakses fitur Tanya Ahli. Selamat mencoba.

Sumber:

Dian Wisnuwardhani, M.Psi, Psikolog

Penilaian :

5.0

2 Penilaian

Share :

Berikan Komentar

Ada yang ingin ditanyakan?
Silakan Tanya Ahli

Farraas A Muhdiar, M.Psi. M.Sc

Psikolog Klinis Anak & Remaja

1 dari 3 konten bebas || Daftar dan Masuk untuk mendapatkan akses penuh ke semua konten GRATIS