Dalam dunia perencanaan keuangan, salah satu tujuan jangka panjang yang sering menjadi fokus utama adalah meninggalkan warisan yang bernilai bagi generasi berikutnya. Di antara berbagai jenis aset, properti seringkali menjadi pilihan utama sebagai aset yang bisa diwariskan. Bukan hanya karena nilainya yang cenderung meningkat, tetapi juga karena sifatnya yang tangible: nyata, bisa dilihat, ditempati, dan disewakan.
Mengapa Properti Sering Kali Menjadi Pilihan Utama untuk Warisan?
1. Nilai yang Cenderung Naik
Properti, khususnya tanah dan rumah, memiliki potensi peningkatan nilai dalam jangka panjang. Meskipun pasar properti bisa mengalami fluktuasi, tren jangka panjang menunjukkan bahwa nilai properti terutama di lokasi strategis cenderung meningkat seiring waktu. Inilah yang membuat banyak orang memilih properti sebagai bentuk investasi jangka panjang dan warisan bagi anak cucu.
2. Penghasilan Pasif dari Sewa
Selain potensi kenaikan nilai, properti juga dapat menghasilkan penghasilan pasif melalui penyewaan. Rumah tinggal, ruko, kontrakan, kosan atau apartemen yang disewakan bisa menjadi sumber pemasukan rutin bagi ahli waris. Dalam konteks perencanaan warisan, ini menjadi nilai tambah yang signifikan karena aset tersebut tidak hanya diwariskan sebagai benda mati, tetapi juga sebagai sumber passive income.
3. Lebih Sulit Dihabiskan
Berbeda dengan uang tunai atau investasi paper asset yang bisa dengan mudah dicairkan dan dihabiskan, properti relatif lebih “aman” dari potensi pengeluaran impulsif. Butuh proses, waktu dan pertimbangan lebih untuk menjual properti, sehingga bisa menjadi bentuk kontrol alami agar warisan digunakan secara bijak.
4. Simbol Warisan Keluarga
Bagi banyak keluarga, properti bukan hanya soal nilai finansial, tetapi juga nilai emosional. Rumah keluarga bisa menjadi tempat berkumpul lintas generasi, simbol akar, dan identitas. Warisan ini bisa memperkuat ikatan keluarga dan menjaga sejarah bersama.
Investasi properti sering kali dianggap sebagai salah satu bentuk investasi paling aman dan menjanjikan. Banyak orang beranggapan bahwa memiliki tanah atau rumah berarti memiliki kekayaan yang pasti naik nilainya seiring waktu. Bahkan, properti sering dijadikan simbol stabilitas finansial dan warisan keluarga.

Kekurangan dalam Investasi Properti
Namun di balik daya tarik tersebut, investasi properti juga memiliki sejumlah kekurangan yang tidak boleh diabaikan, diantaranya :
1. Biaya Perawatan dan Pajak
Properti membutuhkan biaya perawatan rutin. Semakin tua bangunannya, biasanya biaya maintenancenya semakin tinggi. Selain itu, ahli waris juga harus siap dengan kewajiban membayar pajak, seperti Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) tahunan, serta potensi pajak warisan jika kebijakan pemerintah berubah di masa mendatang.
2. Potensi Konflik Keluarga
Salah satu tantangan terbesar dari warisan properti adalah potensi konflik antar ahli waris, terutama jika properti tersebut tidak dibagi rata atau jika jumlah dan jenis aset tidak seimbang. Misalnya, ketika ada tiga anak dan hanya satu rumah warisan, bagaimana membaginya secara adil? Apakah dijual dan hasilnya dibagi, atau satu tinggal dan lainnya mendapat kompensasi? Konflik seperti ini bisa memecah belah hubungan keluarga.
3. Likuiditas Rendah
Properti bukan aset yang bisa langsung dicairkan. Jika ahli waris membutuhkan dana cepat untuk kebutuhan mendesak, ahli waris mungkin mengalami kesulitan karena proses penjualan properti bisa memakan waktu yang cukup lama. Ini berbeda dengan saham atau reksa dana yang bisa dicairkan dalam hitungan hari.
4. Risiko Lokasi dan Regulasi
Properti sangat bergantung pada lokasi dan perkembangan wilayah. Satu properti di kawasan yang dulunya strategis bisa kehilangan nilai, jika kawasan tersebut berkembang ke arah lain atau terkena dampak negatif seperti kemacetan, bencana, atau kebijakan pemerintah (misalnya pembebasan lahan untuk proyek infrastruktur).
5. Manajemen Sewa Tidak Selalu Murah
Banyak orang beranggapan bahwa menyewakan properti akan otomatis menghasilkan passive income. Namun pada kenyataannya, menjadi pemilik properti sewaan berarti harus menemui banyak dinamika dalam menjalani prosesnya. Anda ataupun pewaris harus mengelola penyewa, menangani keluhan, melakukan perbaikan, hingga mengurus perpajakan sewa. Belum lagi jika penyewa bermasalah : telat bayar, merusak properti, atau kabur meninggalkan kerusakan. Semua ini memerlukan waktu, energi, dan biaya tambahan.
Tips agar Investasi Properti sebagai Warisan Lebih Efektif
1. Gunakan Surat Wasiat atau Perjanjian Waris yang Jelas
Salah satu cara paling efektif untuk menghindari konflik bagi pewaris adalah membuat surat wasiat atau perjanjian waris secara legal, lengkap dengan pembagian dan alasan di baliknya. Pemberi waris juga dapat meng-hire profesional atau mediator warisan untuk membantu proses transisi.
2. Asuransikan Properti
Untuk melindungi nilai properti dari risiko seperti kebakaran, bencana alam, atau pencurian, penting untuk mengasuransikan properti. Ini memberikan perlindungan tambahan bagi ahli waris dari kerugian yang tidak terduga.
3. Edukasi Keuangan bagi Generasi Penerus
Warisan bukan hanya soal harta, tetapi juga nilai dan bagaimana cara mengelolanya. Mengedukasi anak-anak tentang manajemen aset, investasi, dan tanggung jawab finansial akan membuat mereka lebih siap menerima dan mengelola warisan secara bijak.
Investasi properti memang bisa menjadi aset warisan yang kuat, memberikan keamanan, penghasilan, bahkan kebanggaan bagi generasi penerus. Namun tanpa perencanaan yang matang, properti juga bisa menjadi sumber konflik dan beban.
Investasi properti tidak hanya dilihat dari sisi potensi keuntungan, tetapi juga dari sisi perencanaan pewarisannya. Jangan ragu untuk berkonsultasi dengan profesional hukum dan keuangan untuk memastikan bahwa aset yang dibangun benar-benar bisa menjadi aset positif, bukan beban bagi anak cucu di masa depan.
Jika Anda memiliki pertanyaan lebih lanjut terkait masalah atau informasi keuangan lainnya, segera log in ke daya.id dan gunakan fitur Tanya Ahli untuk mendapat jawaban langsung dari ahlinya. Pastikan Anda sudah mendaftar di daya.id untuk mendapatkan informasi dan tips bermanfaat lainnya secara gratis.
Sumber:
Berbagai sumber
Berikan Pendapat Anda