Mengelola keuangan untuk mencapai kestabilan finansial bukanlah hal yang mudah, terutama di tengah kesibukan sebagai Ibu Rumah Tangga. Jika Anda merasakan kesulitan yang sama, mungkin kisah berikut ini dapat memberikan Anda wawasan lebih, tentang cara mengelola keuangan keluarga. 
Ini adalah kisah Ika Putriana, seorang Ibu Rumah Tangga dengan dua anak, yang mempunyai peran penting dalam pengelolaan keuangan keluarganya. Saat ini, Ika aktif berinvestasi saham dan mempelajari cara mengelola keuangan setelah mengikuti kelas online di salah satu Mitra Ahli Daya.id, yaitu Investingmom.id.

Yuk, simak artikel di bawah ini yang membahas beberapa strategi yang Ika terapkan untuk mencapai kesejahteraan finansial dalam keluarganya. 

 

Belajar Berinvestasi Saham Dengan Media Sosial dan Komunitas

Salah satu strategi yang Ika ambil untuk mencapai tujuan finansial keluarga adalah dengan berinvestasi. Walau tidak mempunyai latar belakang keuangan sebelumnya, hal tersebut tidak menghambat Ika untuk mempelajari berbagai jenis instrumen investasi, seperti reksadana, obligasi, dan saham. Ia mulai dengan mengikuti akun-akun di media sosial Instagram yang membahas tentang investasi legal, khususnya saham. Namun, Ika tidak langsung berani mengaplikasikan pengetahuannya. Setelah Ika bergabung ke dalam komunitas, barulah dia memantapkan hati untuk mempraktikkan apa yang sudah ia pelajari sebelumnya. Menurutnya, keberadaan komunitas sangat membantu untuk bertemu orang-orang dengan pola pikir yang sama. Dari sini, ia juga lebih mudah bertukar tips dan trik seputar pengelolaan keuangan dan investasi. 

Baca Juga: Perlukah Membahas Keuangan Bersama Pasangan Sebelum Menikah?

Dari berinvestasi saham, Ika mengaku banyak mendapatkan manfaat yang dirasakan dirinya dan keluarga. Pertama, keuangan keluarganya menjadi lebih baik karena hasil investasi bisa memenuhi kebutuhan, seperti pembayaran pajak dan maintenance rumah. Kedua, investasi juga membantu Ika mengasah kemampuan analisisnya dan membangun mental yang lebih kuat untuk menghadapi fluktuasi kondisi pasar modal. Dengan begitu, Ika lebih terlatih untuk membuat keputusan, baik keputusan finansial, maupun keputusan penting lainnya. 

 

Menjalani Frugal Living dengan Keluarga

Menurut Ika, menerapkan frugal living juga merupakan salah satu langkah penting untuk mencapai keuangan keluarga yang sehat. Frugal living adalah gaya hidup yang mendorong orang untuk berhemat dan mengurangi perilaku konsumtif. Penerapan frugal living membantunya menabung untuk hal yang lebih penting dan menambahkan modal untuk berinvestasi. Berikut ini beberapa cara keluarga Ika menjalankan frugal living.

1. Ia dan keluarga mengurangi frekuensi rekreasi ke luar dan lebih sering menghabiskan waktu luang di rumah. Bersama dengan suami, ia berusaha meningkatkan kenyamanan rumah agar anak-anak bisa betah. Untuk makan pun, ia membiasakan memasak dan jarang memesan makanan dari luar, terutama saat bulan Ramadhan. Kegiatan memasak  di rumah juga bisa menjadi kesempatan untuk membuat kreasi menu baru agar lebih variatif.

2. Setiap kali ia akan membeli barang, ia berpikir seribu kali untuk memastikan bahwa barang tersebut benar-benar dibutuhkan. Ika dan keluarga membiasakan diri untuk memisahkan mana kebutuhan dan keinginan. Sebelum membeli pun, dia selalu melakukan riset mendalam untuk membandingkan harga dan kualitas. Tidak jarang ia lebih memilih barang second atau bekas terutama untuk barang yang mengalami penurunan nilai tiap tahunnya, misalnya motor, mobil, HP, laptop, dan sebagainya. Intinya, selama kualitas dan fungsi barang masih baik, maka tidak perlu gengsi untuk menggunakan barang second.
3. Baginya, yang terpenting saat hidup hemat adalah melatih mental agar bisa konsisten. Salah satu caranya adalah dengan menghindari FOMO atau fear-of-missing-out, yaitu perasaan ingin ‘ikut-ikutan’ gaya hidup orang lain. Ika menyarankan agar jangan pernah membandingkan hidup kita dengan orang lain yang juga belum tentu seindah yang dilihat. 

Membekali Anak dengan Literasi Keuangan Sejak Dini

Sebagai seorang ibu, ia menyadari betapa pentingnya mengajarkan literasi keuangan sedini mungkin. Berbekal dengan pengetahuan yang ia dapatkan dari bergabung di komunitas dan media sosial, Ika berusaha memberikan wawasan keuangan pada kedua anaknya. Misalnya dengan mengajarkan anak untuk menabung setiap kali ingin membeli mainan, sepatu, dan sebagainya. Ika juga mengajarkan anak soal nilai uang dari suatu barang. Dia menekankan lebih baik membeli barang yang mahal sekalipun asalkan barang tersebut awet dan akan digunakan dalam periode yang lama. 

Hal ini juga merupakan salah satu harapan Ika untuk ke depannya, yaitu semakin banyak program yang mengajarkan anak tentang literasi keuangan, khususnya di sekolah. Menurutnya, akan lebih baik jika sekolah bisa menyediakan edukasi khusus kepada anak-anak terkait materi literasi keuangan dan literasi digital. Ia percaya penanaman literasi keuangan sejak dini bisa menumbuhkan rasa tanggung jawab terhadap keuangan dalam diri anak-anak. Sehingga ketika tumbuh dewasa, mereka bisa mengelola keuangan pribadi dengan baik dan bijaksana, supaya lebih mudah mencapai kebebasan finansial di masa depan.

Baca Juga: 5 Dasar Literasi Keuangan

Dari kisah Ika Putriana, kita mendapatkan banyak pelajaran tentang cara belajar investasi untuk pemula, konsistensi dalam menerapkan frugal living, dan mendidik anak agar melek soal keuangan sejak dini. Langkah-langkah tersebut bisa Anda terapkan untuk membantu Anda mencapai kesejahteraan finansial keluarga.  Sebagai penutup, berikut ini pesan pendek yang dikutip perkataan Ika, “tidak perlu latar belakang ekonomi atau keuangan untuk belajar mengelola keuangan dan berinvestasi. Yang terpenting adalah keseriusan dan konsisten dalam menjalaninya.”

Jika Anda memiliki pertanyaan lebih lanjut mengenai pengelolaan keuangan keluarga atau topik keuangan lainnya, segera log in ke daya.id dan gunakan fitur Tanya Ahli untuk mendapat jawaban langsung dari ahlinya. Pastikan Anda sudah mendaftar di daya.id untuk mendapatkan informasi dan tips bermanfaat lainnya secara gratis.