Menginspirasi Lewat Langkah, Kisah Damba Yulianto Aktif Jadi Pacer Maraton

Dirilis

10 Januari 2025

Penulis

Andi Dala Nadhifa Asmarani

Narasumber

Damba Eko Budi Yuliyanto

Pekerjaan

Karyawan swasta

Damba awalnya tidak pernah tertarik pada dunia olahraga, bahkan bisa dibilang ia cenderung menghindari. Namun, hidup selalu punya cara unik untuk membawa perubahan. Kini, Damba tidak hanya aktif berlari, tetapi juga telah berkali-kali menjadi pacer marathon, sebuah peran istimewa dalam acara lari. Bagaimana seorang yang awalnya tidak suka olahraga bisa menjadi inspirasi di dunia lari? Mari kita simak perjalanan Damba yang penuh cerita menarik ini.

 

Awal Berkenalan Dengan Olahraga

 
Damba mengaku dirinya sempat membenci olahraga di masa-masa sekolah, bahkan sampai masa kuliah. Ia baru mulai membuka diri dengan dunia olahraga saat ia bekerja, terutama saat ia ditempatkan di Kota Makassar. Pindah dari Jawa ke Sulawesi, ia akhirnya menjalin koneksi dengan rekan perantau dan teman-teman di Kota Makassar. Dari ajakan teman-temannya ini lah ia mulai berkenalan dengan dunia olahraga.

Menariknya, olahraga pertama yang ia kenali bukan berlari. Makassar memang identik dengan Sport Tourism atau wisata olahraga, salah satunya adalah menyelam. Jadi tiap akhir pekan, Damba dan rekan-rekannya rutin berwisata ke pulau-pulau sampai akhirnya ia dikenalkan dengan free diving atau menyelam bebas. Dari sini, ia menyadari bahwa olahraga itu adalah suatu hal yang menyenangkan. 

Lalu, bagaimana ia akhirnya bisa gemar berolahraga lari? Berawal dari Damba dan rekan-rekannya di Makassar memulai komunitas Freeletics Makassar yang berfokus kepada street and body workout atau kegiatan olahraga bersama menggunakan fasilitas publik. Yang awalnya hanya beranggotakan Damba dan rekan-rekan sesama perantauan, Freeletics Makassar bisa membesar setelah mengajak orang-orang di Kota Makassar. Hingga pada Desember 2013, diadakan event lari untuk pertama kalinya di Kota Makassar. Dari sini lah, kisah Damba sebagai pelari dimulai.

Baca Juga: Bukan Sekedar Berlari, Akhrie Koto Membawa Misi Sosial Lewat Charity Run

 

Dari Peserta Hingga Jadi Pacer 

 
Hal yang unik dari ceritanya sebagai pelari adalah Damba memiliki banyak pengalaman menjadi pacer di acara-acara lari. Pacer sendiri adalah pelari yang berperan untuk membantu peserta mencapai target waktu yang diinginkan. Damba juga menjelaskan bahwa pacer memiliki tugas untuk memandu kecepatan, menyemangati para peserta, serta memastikan kondisi peserta masih di bawah limit. 

Meskipun sudah aktif di dunia lari sejak 2013, Damba baru menjadi pacer sembilan tahun setelahnya.  Pada tahun 2018, ia pindah kantor dari Makassar ke Jakarta yang memberikan lebih banyak kesempatan untuk berlari. Ia pun mulai membangun portofolio larinya dari nol dan mulai menjalin koneksi dengan banyak pelari. Sampai akhirnya di tahun 2022, ia ditawarkan untuk menjadi pacer di sebuah event lari.  Sejak menyetujui tawaran itu hingga sekarang, ia aktif menjadi pacer di beragam acara.  

Saat ditanya mengapa ia terdorong untuk menjadi pacer, ia menjawab bahwa banyak pelari yang kadang tidak sadar dengan batasan tubuh mereka. Dari sini, ia terinspirasi untuk menjadi pacer yang dapat membantu pelari untuk lebih aware dengan batasan mereka. Mengetahui batasan tubuh adalah suatu hal yang penting bagi pelari untuk menghindari cedera. 

Baca Juga: 5 Kesalahan yang Sering Dilakukan Saat Berlari

 

Pengalamannya Menjadi Pacer

 
Damba mengatakan persiapan yang perlu dilakukan sebagai pacer bisa berbeda dengan peserta. Sebelum acara, kepala pelatih akan membagi kategori untuk setiap pacer berdasarkan track record yang dimiliki pacer. Setelah dibagi, pacer kemudian akan diberikan menu latihan yang harus dijalani selama persiapan acara. Jadi ini berbeda dengan persiapan peserta yang mungkin memiliki target sendiri. 

Ada satu cerita yang unik yang Damba dapati saat menjadi pacer. Sebagai persiapan untuk salah satu event yang ia ikuti, Damba berkesempatan untuk belajar pertolongan pertama. Dari sini, ia menyadari pentingnya peran pacer untuk mengetahui pertolongan pertama. Meskipun ada tim medis yang selalu siap selama acara berjalan, pacer bisa lebih tanggap karena keberadaannya yang lebih dekat dengan peserta. 

Baca Juga: Usia Bukan Batasan untuk Berolahraga dan Berprestasi

Dari cerita Damba, kita bisa belajar lebih soal peran pacer yang tidak hanya sebagai inspirasi, tetapi juga bisa menjadi tameng agar pelari bisa mencapai target tanpa cedera. Selain itu, kita juga bisa melihat bagaimana hidup bisa membawa perubahan tak terduga bagi kita. Dari yang tidak gemar berolahraga, hingga aktif menjadi garda terdepan di acara olahraga. Dengan berkaca lewat kisah Damba, Anda pun bisa mendapatkan inspirasi untuk mencoba hal-hal baru. Barangkali hal baru itu bisa memberikan makna baru bagi hidup Anda. 

Apabila memiliki pertanyaan lebih lanjut mengenai olahraga dan gaya hidup sehat, segera log in ke daya.id dan gunakan fitur Tanya Ahli untuk mendapat jawaban langsung dari ahlinya. Pastikan Anda sudah mendaftar di daya.id untuk mendapatkan informasi dan tips bermanfaat lainnya secara gratis.

Penilaian :

5.0

2 Penilaian

Kisah Sukses Lainnya

3 dari 5 konten bebas || Daftar dan Masuk untuk mendapatkan akses penuh ke semua konten GRATIS