Merapkan Pola Hidup Sehat untuk Keluarga

Dirilis

30 Oktober 2018

Penulis

Tim Penulis Daya Sehat Sejahtera

Narasumber

Bambang Sukroyono

Pekerjaan

Pensiunan Guru

Ketika Bambang Sukroyono pertama kali mengikut Kader Kesehatan dari BTPN, ia sangat kaget ketika mengetahui body aging-nya seperti orang yang berumur 50-an tahun. Padahal, Bambang di tahun 2018 ini sudah menginjak umur 72 tahun. Bambang adalah seorang pensiunan guru dan sampai sekarang tidak berhenti untuk menularkan pola hidup sehat kepada seluruh keluarga serta lingkungannya.

Semua diawali sejak dini
Ketika mengajar di Yogyakarta, Bambang mengikuti bela diri pencak silat, Perisai Sakti. Saat itu,  Bambang benar-benar diajari bagaimana pola makan dan kesehatan bakal sangat berpengaruh terhadap kekuatan diri. Di pencak silat, setiap bantingan, pukulan, dan gerakan lainnya membutuhkan konsentrasi serta stamina yang cukup besar.

“Jadi, pada tahun 1969 sampai dengan 1974, saya mulai menjaga pola makan menjadi sederhana. Ini dimulai saat saya ikut Perisai Sakti,” ujar Bambang.

Dari situ, Bambang mulai menjaga seluruh pola makan dan minum. Bambang sangat jarang makan enak, dalam artian makan di pinggir jalan atau makan yang mempunyai kolesterol tinggi. Efeknya sangat besar, kekuatan dan stamina Bambang ketika berlatih bela diri jadi meningkat. Pada akhirnya Bambang dipercaya untuk melatih para hansip dan satpam di daerahnya.

Manfaat menjadi Kader Kesehatan BTPN
Awal mula Bambang menjadi Kader Kesehatan BTPN adalah ketika ada seorang pegawai BTPN yang melihat bagaimana pola hidup Bambang yang sangat menginspirasi. Pada saat itu Bambang dikira umurnya masih sekitar 60-an, karena masih sangat sehat, padahal umurnya sudah mencapai kepala tujuh.

“Saya tertarik  menjadi Kader Kesehatan, karena di BTPN ada dokter praktik dan program-programnya sangat bagus,” terang Pak Bambang.

Bahkan sang istri sekarang mengikuti P2DRS, yang merupakan paguyuban dari BTPN untuk terus menjaga kesehatan para anggotanya. Setiap bulan akan diadakan pertemuan untuk memantau bagaimana kondisi kesehatan para anggotanya. Tidak hanya itu, dengan mengikuti P2DRS ini pola hidup yang sehat dari  para anggotanya bisa ditularkan ke keluarga dan lingkungannya.

Efek yang besar kepada keluarga dan lingkungan
Di lingkungannya, Bambang sempat menjadi Ketua RT dan Kader Lingkungan. Ini merupakan efek pola hidup sehat yang dilakukannya sejak dini. Tidak hanya bermanfaat kepada lingkungan sekitarnya, Bambang juga menanamkan pola hidup sederhana kepada keluarganya. Setiap kali cucu-cucunya main ke rumah, mereka selalu menuruti apa saja yang diberikan oleh sang Kakek.

“Kalau cucu-cucu saya datang ke rumah, mereka selalu senang dengan makanan pilihan saya,” ujarnya. .

Setiap kali makan soto, Bambang selalu request untuk tidak diberikan penyedap rasa. Tidak hanya itu, walaupun istrinya sering bepergian karena kerja, ia  juga tidak tergoda untuk membeli makanan di luar.

Ada satu tips terakhir dari Bambang untuk para orang tua, pensiunan, atau juga anak muda. Makan enak itu belum tentu sehat, itu yang paling penting.

Penilaian :

5.0

4 Penilaian

Kisah Sukses Lainnya

1 dari 3 konten bebas || Daftar dan Masuk untuk mendapatkan akses penuh ke semua konten GRATIS