Tetap Produktif dengan Menjadi Relawan Pengajar di Sekolah Gratis Bersubsidi

Dirilis

21 November 2022

Penulis

Annisa Hanan

Narasumber

Trisna Toar

Pekerjaan

Relawan pengajar Sekolah gratis bersubsidi

Trisna Toar adalah ibu rumah tangga yang aktif menjadi pengurus dalam kegiatan sekolah kedua putrinya di daerah Bintaro. Sebagai seorang ibu, Bu Trisna ingin mengetahui aktivitas yang dilakukan anak-anaknya di sekolah. Tak menyangka, Bu Trisna merasa nyaman dan senang berinteraksi dengan siswa dan juga orang tua di sekolah. 

Baca Juga: Tips Tetap Produktif di Tengah Rutinitas yang Membosankan

Bu Trisna terus membantu sekolah sebagai perwakilan kelas dan pembimbing perlombaan dalam ekstrakulikuler DrumBand hingga kedua anaknya lulus dan pindah sekolah. Setelah itu, Bu Trisna memutuskan untuk berhenti dan kembali menjadi ibu rumah tangga saja. 

 

Awal Mula Mengajar di Sekolah Gratis Bersubsidi

Berbeda dengan keadaan sebelumnya, Bu Trisna mulai merasa bosan dan kesepian di rumah. Kedua anaknya telah sibuk dengan kegiatan masing-masing. Suatu ketika, salah satu teman Bu Trisna mengajak untuk membantu mengurus taman bacaan di sebuah Yayasan. Taman bacaan ini seperti perpustakaan umum yang dapat dikunjungi oleh siapa pun yang datang kesana.

Baca Juga: Eksplorasi Karir, Cara Mempersiapkan Masa Depan Anak 

Yayasan tersebut merupakan lembaga nirlaba sosial yang menaungi layanan pendidikan bagi remaja pra sejahtera di sekitar perumahan Bintaro. Pendidikan yang dikelola adalah pendidikan setingkat SMP dan SMA yang bersubsidi penuh.

Setelah membantu taman bacaan, Bu Trisna diminta untuk ikut mengajar SMP dan SMA di Yayasan bersubsidi tersebut. Beliau mengajar mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial di SMP dan Sosiologi di SMA. 

 

Suka Duka Mengajar di Sekolah Gratis Bersubsidi

Selama mengajar banyak sekali suka duka yang dialami. Beberapa tantangan yang dihadapi Bu Trisna Ketika mengajar antara lain, terdapat siswa berkebutuhan khusus yang memerlukan dukungan lebih besar untuk belajar, siswa yang tidak bersemangat hingga siswa yang harus berhenti dari sekolah untuk membantu orang tuanya mencari nafkah.

Berbagai tantangan yang dialami tidak membuat semangat Bu Trisna surut. Bu Trisna mencoba berbagai cara agar muridnya dapat memahami pelajaran yang diberikan. Menurut Bu Trisna, sabar dan kreatif merupakan kunci utama dalam mengajar. 

Ketika siswa mengucapkan terima kasih, meminta maaf dengan tulus saat berbuat salah, antusias dalam belajar, memahami materi dan mengerjakan tugas dengan baik merupakan momen kecil yang sangat berkesan dalam hidup Bu Trisna selama mengajar di sekolah itu.

 

Perubahan yang Dirasakan Setelah Mengajar di Sekolah Gratis Bersubsidi

Memiliki pengalaman mengajar membuka mata Bu Trisna akan hal-hal baru. Hal inipun berdampak pada pribadi Bu Trisna sendiri.  Berikut hal-hal yang berubah dalam hidup Bu Trisna selama mengajar di SMP dan SMA gratis bersubsidi. 

 

1.    Perilaku yang lebih baik

Menjadi guru membuat Bu Trisna memerhatikan perilaku dan pola hidup yang lebih baik. Bu Trisna menyadari bahwa sesuatu yang ia perbuat dapat ditiru oleh murid-muridnya di sekolah. Dan ia ingin agar murid-muridnya pun dapat menjadi individu yang berperilaku baik dalam menjalani kehidupan mereka.

 

2.    Pelajaran hidup yang didapat dari siswa di sekolah

Ilmu tidak hanya didapatkan dari guru. Bu Trisna menyampaikan bahwa beliau banyak belajar dari muridnya. Setiap siswa memiliki kelebihan dan potensi masing-masing. Mereka juga tidak menyerah untuk belajar sembari membantu orang tuanya bekerja di tengah keterbatasan yang ada.

 

3.    Merasa bersyukur

Setiap manusia tentunya ingin bermanfaat bagi orang lain. Bermanfaat memberikan makna dalam hidup, membuat pribadi seseorang menjadi tidak egois dan lebih bersyukur. Bu Trisna merasa senang dapat bermanfaat untuk orang lain dan Bahagia menjalani kehidupannya saat ini.

Bu Trisna berpesan carilah hal-hal bermanfaat yang dapat kita berikan untuk sekitar. Berawal dari hal kecil akan memberikan dampak yang besar kedepannya. Bu Trisna bermimpi suatu hari dapat membangun perpustakaan keliling untuk anak-anak membaca buku di lingkungan sekitar rumahnya.

Bu Trisna bukanlah satu-satunya orang yang dapat memberikan dampak pada pendidikan dan generasi muda di Indonesia. Kita semua mampu menjadi seseorang yang bermanfaat dengan berbagai potensi yang kita miliki. 

Apabila Anda memiliki pertanyaan lebih lanjut mengenai topik ini, segera log in ke daya.id dan manfaatkan fitur Tanya Ahli untuk mendapat jawaban langsung dari ahlinya. Pastikan Anda sudah mendaftar di daya.id untuk mendapatkan informasi dan tips bermanfaat lainnya secara gratis.

Penilaian :

4.9

7 Penilaian

Kisah Sukses Lainnya

1 dari 3 konten bebas || Daftar dan Masuk untuk mendapatkan akses penuh ke semua konten GRATIS