29 Maret 2019
Belajar Secara Otodidak, Usia 31 Tahun Punya 88 Gerai
Dirilis
29 Maret 2019
Penulis
Majalah Franchise Indonesia
Pengusaha
FX Ricky Ferdinan Sutrisno
Jenis Usaha
Black Kebab
Jika memiliki keinginan yang kuat, apapun itu mungkin kita bisa meraihnya. Kalimat inilah yang mewakili usaha dan kerja keras FX Ricky Ferdinan Sutrisno, selama membesut bisnis kebabnya.
Di usianya yang tergolong muda, memasuki 31 tahun, Ricky telah menikmati sukses atas kerja kerasnya selama ini. Bisnis kebab yang dibangun dengan merek Black Kebab, telah menjadi salah satu bisnis kemitraan yang terbilang sukses di Indonesia.
Sebelum memutuskan memulai bisnis, Ricky adalah seorang arsitek sesuai bidang keilmuannya. Namun kesukaannya terhadap kuliner dan sejumlah makanan unik, mampu menginspirasinya untuk merintis bisnis kuliner sendiri dan memilih kebab hitam sebagai produk unggulannya. Keunikan kebab hitam yang lain dari kebab biasanya tentu membuat orang penasaran sehingga menjadi daya tarik tersendiri.
“Saya suka kuliner makanan unik dan saya sering berkunjung ke pameran-pameran kuliner. Di sanalah awal saya mulai berpikir mengapa tidak saya mendirikan bisnis kuliner unik milik saya sendiri,” kata Ricky.
Belajar dari Biografi Tokoh Kuliner
Pria kelahiran Yogyakarta ini mengaku awalnya belajar bisnis kuliner secara otodidak. Berbekal kemauan dan kerja kerasnya, ia kemudian mempelajari sejumlah buku biografi tokoh kuliner dan entrepreneur di seluruh dunia. “Kalau bisnis kuliner belum pernah sebelumnya. Tetapi saya belajar dari tokoh kuliner dan entrepreneur di seluruh dunia dengan membaca biografi mereka. Disitu saya mendapatkan banyak ilmu dan inspirasi bagaimana memulai dan membangun bisnis kuliner,” papar Ricky.
Seperti layaknya bisnis-bisnis yang lain, ia pun pernah merasakan pahit manisnya merintis bisnis kuliner. Terlebih di kota asalnya Yogyakarta yang sebagian besar masyarakatnya belum mengenal produk kebab. “Itu tantangan terbesar saya. Karena itu, saya melakukan promosi diskon pembelian kebab, iklan di media sosial, memberikan kebab gratis, mengadakan lomba makan kebab dan foto selfie, dan sebagainya,” kata Ricky.
Menyebar ke Seluruh Jawa
“Tekun, pantang menyerah, mental yang kuat dan siap dalam segala kondisi, punya passion sehingga akan memiliki kekuatan kreatifitas dan inovasi karena tanpa passion maka apapun akan sulit dikerjakan dan diselesaikan,” terang Ricky saat ditanya mengenai kunci suksesnya. Terbukti, saat ini bisnis Black Kebab miliknya sudah tersebar di sejumlah kota di Indonesia dengan total 88 gerai yang sebagian besarnya berada di pulau Jawa.
Pada Mei 2015, Ricky mulai menawarkan Black Kebab dengan sistem kemitraan setelah melihat eksistensi bisnisnya dan respon positif dari masyarakat. Dengan sistem kemitraan, ia berharap lebih banyak pelanggan dapat menikmati produk kebab hitam racikannya serta memberikan peluang kerja baru bagi masyarakat di kota-kota lain.
Kedepannya, pelopor usaha kebab hitam pertama di Indonesia ini menargetkan pembukaan 500 gerai secara nasional. Untuk mencapainya, Ricky memiliki banyak strategi diantaranya melakukan promosi dengan aktif di media sosial dan media cetak, memiliki menu yang bervariasi, bentuk gerai yang menarik, dan support promosi kebab gratis untuk mitra.
Di usianya yang tergolong muda, memasuki 31 tahun, Ricky telah menikmati sukses atas kerja kerasnya selama ini. Bisnis kebab yang dibangun dengan merek Black Kebab, telah menjadi salah satu bisnis kemitraan yang terbilang sukses di Indonesia.
Sebelum memutuskan memulai bisnis, Ricky adalah seorang arsitek sesuai bidang keilmuannya. Namun kesukaannya terhadap kuliner dan sejumlah makanan unik, mampu menginspirasinya untuk merintis bisnis kuliner sendiri dan memilih kebab hitam sebagai produk unggulannya. Keunikan kebab hitam yang lain dari kebab biasanya tentu membuat orang penasaran sehingga menjadi daya tarik tersendiri.
“Saya suka kuliner makanan unik dan saya sering berkunjung ke pameran-pameran kuliner. Di sanalah awal saya mulai berpikir mengapa tidak saya mendirikan bisnis kuliner unik milik saya sendiri,” kata Ricky.
Belajar dari Biografi Tokoh Kuliner
Pria kelahiran Yogyakarta ini mengaku awalnya belajar bisnis kuliner secara otodidak. Berbekal kemauan dan kerja kerasnya, ia kemudian mempelajari sejumlah buku biografi tokoh kuliner dan entrepreneur di seluruh dunia. “Kalau bisnis kuliner belum pernah sebelumnya. Tetapi saya belajar dari tokoh kuliner dan entrepreneur di seluruh dunia dengan membaca biografi mereka. Disitu saya mendapatkan banyak ilmu dan inspirasi bagaimana memulai dan membangun bisnis kuliner,” papar Ricky.
Seperti layaknya bisnis-bisnis yang lain, ia pun pernah merasakan pahit manisnya merintis bisnis kuliner. Terlebih di kota asalnya Yogyakarta yang sebagian besar masyarakatnya belum mengenal produk kebab. “Itu tantangan terbesar saya. Karena itu, saya melakukan promosi diskon pembelian kebab, iklan di media sosial, memberikan kebab gratis, mengadakan lomba makan kebab dan foto selfie, dan sebagainya,” kata Ricky.
Menyebar ke Seluruh Jawa
“Tekun, pantang menyerah, mental yang kuat dan siap dalam segala kondisi, punya passion sehingga akan memiliki kekuatan kreatifitas dan inovasi karena tanpa passion maka apapun akan sulit dikerjakan dan diselesaikan,” terang Ricky saat ditanya mengenai kunci suksesnya. Terbukti, saat ini bisnis Black Kebab miliknya sudah tersebar di sejumlah kota di Indonesia dengan total 88 gerai yang sebagian besarnya berada di pulau Jawa.
Pada Mei 2015, Ricky mulai menawarkan Black Kebab dengan sistem kemitraan setelah melihat eksistensi bisnisnya dan respon positif dari masyarakat. Dengan sistem kemitraan, ia berharap lebih banyak pelanggan dapat menikmati produk kebab hitam racikannya serta memberikan peluang kerja baru bagi masyarakat di kota-kota lain.
Kedepannya, pelopor usaha kebab hitam pertama di Indonesia ini menargetkan pembukaan 500 gerai secara nasional. Untuk mencapainya, Ricky memiliki banyak strategi diantaranya melakukan promosi dengan aktif di media sosial dan media cetak, memiliki menu yang bervariasi, bentuk gerai yang menarik, dan support promosi kebab gratis untuk mitra.