Bisnis Gula Kelapa yang Mendunia

Dirilis

08 Januari 2018

Penulis

Daya Tumbuh Usaha

Pengusaha

Frida Triyani

Jenis Usaha

Produksi Gula Kelapa

Banyak produk Indonesia yang berkualitas, namun sayang tidak banyak diketahui oleh bangsanya sendiri. Selain batik, produk olahan di Indonesia yang juga sudah melanglang buana di sebagian benua adalah gula kelapa asal Desa Kalisalak, Kecamatan Kebasen, Kabupaten Banyumas. Meneruskan usaha milik ayahnya, Frida Triyani yang kini mengelola bisnis gula kelapa bersama kakak-adiknya ini mengatakan kalau pangsa pasarnya sudah hampir 90% ke luar negeri. Wah, luar biasa, ya? Simak kisah inspiratifnya di sini.

Berawal dari Sang Ayah, Frida Pun Meneruskan Bisnis

Mungkin belum banyak yang tahu kalau Kabupaten Banyumas merupakan daerah penghasil gula kelapa berkualitas internasional. Begitu pula dengan bisnis gula kelapa milik H. Siswadi Sarkum yang merupakan ayah dari Frida. H. Siswadi Sarkum sudah memiliki usaha ini sejak tahun 1990-an, lalu suatu saat ada mahasiswa dari Universitas Brawijaya, Malang, yang mencari usaha gula untuk dieskpor dan memilih usaha miliknya ini sebagai mitra pertama.

“Usaha gula kelapa yang sedang saya jalani ini merupakan usaha turun-temurun dari orang tua, kalau Ayah saya mulai usaha sejak tahun 1990-an, kalau saya mulai dari tahun 2004,” kenang Frida.

Produk gula kelapa milik ayah Frida awalnya akan dijual ke wilayah Singapura dan Malaysia. Saat itu, gula kelapa yang diproduksi oleh mereka merupakan gula buatan langsung dari petani. Tapi karena kurang mampu bertahan lama, akhirnya keluarga Frida memasak ulang dengan mencampurkan gula kelapa dan gula pasir sehingga bisa bertahan lebih lama, manis, dan lebih bersih.

Tak disangka ternyata resep milik keluarganya ini berhasil membuat pesanan semakin banyak. Frida juga mengatakan kalau kini hasil produksi gula miliknya sudah mencapai 2,5 ton per hari. Pemasarannya juga sudah mencapai ke wilayah Arab Saudi, Korea, dan Belanda.

Kualitas dan Pelayanan Terbaik Merupakan Kunci Strategi Pemasaran

Berhasil memproduksi gula hingga 2,5 ton per hari dan memasarkannya ke luar negeri mungkin membuat Anda bertanya-tanya bagaimana strategi pemasaran yang digunakan oleh usaha turun temurun milik Frida dan keluarga ini. Ternyata rahasianya cukup sederhana, yaitu menjaga kualitas produk dan pelayanan.

“Pemasaran kita selama ini hanya dari mulut ke mulut, kami kadang mengikuti pameran yang diadakan oleh dinas. Tapi strategi utamanya adalah membuat para pembeli dan pelanggan kami merasa puas dengan menjaga kualitas serta pelayanan yang terbaik,” cerita Frida.

Dalam usaha memberikan kualitas dan pelayanan yang terbaik, Frida berusaha selalu menepati janji dengan para pelanggan. Selain itu, ia pun mengatakan kalau menjaga hubungan dengan pelanggan secara kekeluargaan menjadi salah satu caranya untuk memberikan yang terbaik kepada para pelanggan.

“Jangan menyerah jika ada rintangan atau kegagalan dalam bisnis, yakin saja dengan apa yang Anda lakukan dan yang penting adalah kejujuran dan menjaga kualitas produk yang Anda jual. Harus selalu ikhlas dan banyak sedekah,” tutup Frida.

Bisnis Gula Kelapa milik keluarga Frida merupakan gula berkualitas ekspor yang banyak dijual untuk pasar luar negeri dan dalam negeri. Para eksportir biasa membeli gula produksi milik Frida dan mengganti nama dengan label mereka sendiri. Sedangkan, kalau di dalam negeri atau untuk pasar lokal, produk ini dikenal dengan nama Nira Sari, Nira Sari HS, dan HS, tapi ada pula pelanggan membeli gula dari Frida untuk dijual kembali dengan merek mereka sendiri.

Penilaian :

4.0

1 Penilaian

Kisah Sukses Lainnya

1 dari 3 konten bebas || Daftar dan Masuk untuk mendapatkan akses penuh ke semua konten GRATIS