22 Maret 2019
Ingin Hidup Bebas, Wanita Ini Sukses Bangun Bisnis Waralaba
Dirilis
22 Maret 2019
Penulis
Majalah Franchise Indonesia
Pengusaha
Deborah Kartika Sari
Jenis Usaha
QQ Taiwanese Snow Ice and Milk Tea
Mengawali kariernya sebagai export marketing di sebuah perusahaan swasta, Deborah Kartika Sari hengkang dan memilih menggeluti bisnis sendiri setelah menikah.
“Saya memilih menjalankan bisnis ini karena ingin mempunyai kebebasan waktu dalam bekerja setelah menikah dan punya anak. Pada pekerjaan yang sebelumnya, seringkali mengharuskan saya lembur, karena saya di divisi ekspor yang pastinya banyak berhubungan dengan customer di luar negeri di mana ada perbedaan waktu, sehingga seringkali komunikasi justru di malam hari,” kata wanita yang akrab disapa Debby itu.
Untuk membangun bisnis tersebut diakuinya tidaklah mudah. Ia benar-benar memulai dari nol. “Kami melihat peluang pada saat dessert ala Taiwan sedang booming namun terkendala biaya franchise yang sangat tinggi dari Taiwan. Oleh karena itu, kami memberanikan diri untuk mengikuti training di Taiwan dan mengembangkan sendiri merek kami, hingga kemudian membuat sistem kemitraan dengan harga yang terjangkau,” ucap Debby.
Produknya Tidak Banyak Dikenal
Awal dirintis, produk yang ditawarkan wanita kelahiran Yogyakarta, 5 Mei 1985 itu tidak banyak dikenal. “Kami adalah pioner Taiwanese snow ice di Yogyakarta. Kami yakin dengan produk ini dan berkomitmen hanya memakai bahan-bahan berkualitas, sehingga lama-kelamaan orang-orang mulai mengenal produk kami dan menjadi langganan,” kata Debby.
Menurut wanita yang hobi travelling, nonton dan baca buku ini, salah satu tantangan yang dihadapi adalah banyaknya pesaing yang bermunculan. Namun, hal itu dirasa cukup positif karena bisnis yang ia geluti ternyata dilirik banyak orang bahkan membuatnya semakin termotivasi untuk menjaga kualitas rasa, berinovasi, dan terus memberikan pelayanan terbaik kepada pelanggan demi menghadapi tantangan pasar.
Di bawah kendalinya langsung, kinerja bisnis yang Debby bangun berjalan sangat baik. Ia pun merasa cukup puas dan selalu berusaha memberikan yang terbaik kepada pelanggan maupun mitranya, misalnya dengan memproduksi sendiri semua produknya, serta rutin melakukan kontrol kualitas ke gerai-gerainya, dan inovasi rutin dalam varian rasa produknya.
2 Tahun, Mulai Tawarkan Sistem Kemitraan
Setelah 2 tahun mendirikan bisnis, Debby mulai menawarkan sistem kemitraan di tahun 2016. “Saat ini kami mempunyai 3 gerai di Jogja dan 1 lagi di Solo. Selain itu, akan bertambah 3 mitra lagi yang akan segera buka dalam waktu dekat,” papar pemilik moto Do your best and God will do the rest itu.
“Saat ini kami sudah mengembangkan SOP dan sistem manajemen sehingga jauh lebih mudah dalam mengelola bisnis ini. Target saya bersama suami selanjutnya adalah mengembangkan bisnis ini melalui sistem kemitraan, sehingga bisa meraih sukses bersama-sama. Tahun ini kami menargetkan 10 mitra baru bergabung dengan kami,” tutup Debby.
“Saya memilih menjalankan bisnis ini karena ingin mempunyai kebebasan waktu dalam bekerja setelah menikah dan punya anak. Pada pekerjaan yang sebelumnya, seringkali mengharuskan saya lembur, karena saya di divisi ekspor yang pastinya banyak berhubungan dengan customer di luar negeri di mana ada perbedaan waktu, sehingga seringkali komunikasi justru di malam hari,” kata wanita yang akrab disapa Debby itu.
Untuk membangun bisnis tersebut diakuinya tidaklah mudah. Ia benar-benar memulai dari nol. “Kami melihat peluang pada saat dessert ala Taiwan sedang booming namun terkendala biaya franchise yang sangat tinggi dari Taiwan. Oleh karena itu, kami memberanikan diri untuk mengikuti training di Taiwan dan mengembangkan sendiri merek kami, hingga kemudian membuat sistem kemitraan dengan harga yang terjangkau,” ucap Debby.
Produknya Tidak Banyak Dikenal
Awal dirintis, produk yang ditawarkan wanita kelahiran Yogyakarta, 5 Mei 1985 itu tidak banyak dikenal. “Kami adalah pioner Taiwanese snow ice di Yogyakarta. Kami yakin dengan produk ini dan berkomitmen hanya memakai bahan-bahan berkualitas, sehingga lama-kelamaan orang-orang mulai mengenal produk kami dan menjadi langganan,” kata Debby.
Menurut wanita yang hobi travelling, nonton dan baca buku ini, salah satu tantangan yang dihadapi adalah banyaknya pesaing yang bermunculan. Namun, hal itu dirasa cukup positif karena bisnis yang ia geluti ternyata dilirik banyak orang bahkan membuatnya semakin termotivasi untuk menjaga kualitas rasa, berinovasi, dan terus memberikan pelayanan terbaik kepada pelanggan demi menghadapi tantangan pasar.
Di bawah kendalinya langsung, kinerja bisnis yang Debby bangun berjalan sangat baik. Ia pun merasa cukup puas dan selalu berusaha memberikan yang terbaik kepada pelanggan maupun mitranya, misalnya dengan memproduksi sendiri semua produknya, serta rutin melakukan kontrol kualitas ke gerai-gerainya, dan inovasi rutin dalam varian rasa produknya.
2 Tahun, Mulai Tawarkan Sistem Kemitraan
Setelah 2 tahun mendirikan bisnis, Debby mulai menawarkan sistem kemitraan di tahun 2016. “Saat ini kami mempunyai 3 gerai di Jogja dan 1 lagi di Solo. Selain itu, akan bertambah 3 mitra lagi yang akan segera buka dalam waktu dekat,” papar pemilik moto Do your best and God will do the rest itu.
“Saat ini kami sudah mengembangkan SOP dan sistem manajemen sehingga jauh lebih mudah dalam mengelola bisnis ini. Target saya bersama suami selanjutnya adalah mengembangkan bisnis ini melalui sistem kemitraan, sehingga bisa meraih sukses bersama-sama. Tahun ini kami menargetkan 10 mitra baru bergabung dengan kami,” tutup Debby.