Dirilis

07 Januari 2021

Penulis

Indonesia Sports Medicine Centre

Ketika ditanya tentang profesi ahli gizi, mungkin sebagian besar orang akan menjawab rumah sakit, puskesmas, penanganan gizi buruk, diet untuk obesitas, dan berbagai jenis penyakit yang perlu ditangani melalui perencanaan diet khusus. Belum banyak masyarakat yang tahu bahwa profesi ahli gizi tidak hanya menangani orang sakit atau orang yang butuh perencanaan diet khusus.

Nyatanya, ahli gizi juga bekerja di bidang lain seperti olahraga. Manajemen perencanaan makanan atau diet khusus tidak hanya bagi orang dengan penyakit tertentu namun juga pada orang sehat khususnya kelompok atlet dan olahragawan.

 

Gizi bagi Atlet

Kelompok atlet memiliki keunikan tersendiri. Diantaranya komposisi tubuh yang berbeda dari kelompok populasi umum, jenis olahraga yang ditekuni, serta jenis aktivitas gerak dalam olahraga yang dilakoni. Oleh sebab itu, atlet pun membutuhkan pengaturan gizi yang tepat untuk memaksimalkan performanya ketika berlatih maupun bertanding.

Seperti penjelasan yang dikutip dari buku Gizi Olahraga menjelaskan bahwa kebutuhan atlet dan bukan atlet berbeda yang disebabkan oleh perbedaan aktivitas fisik dan kondisi psikis. Setiap cabang olahraga memiliki kebutuhan gizi yang berbeda namun fokusnya sama yaitu keseimbangan energi untuk menjaga keseimbangan metabolisme, kerja tubuh, dan penyediaan energi saat istirahat, latihan, dan pertandingan.

Seperti yang telah dijabarkan, setiap olahraga memiliki sistem energi dan komposisi tubuh yang berbeda sehingga pengaturan dietnya pun berbeda. Pada cabang olahraga seperti atletik nomor lari dan lompat serta senam contohnya, memerlukan bentuk tubuh yang lebih kurus dan persentase lemak tubuh yang kecil namun komposisi otot yang padat dan kuat.

Berbeda dengan komposisi tubuh perenang atau pemain voli yang memerlukan otot yang besar dan kuat di bagian lengan, bahu, dan kaki. Berbeda lagi dengan jenis olahraga beladiri seperti judo atau gulat yang memerlukan dimensi tubuh yang lebih besar.
 

Baca juga: Overtraining Syndrome, Ini Cara Mencegahnya

 

Konsumsi Karbohdirat

Jenis zat gizi tertentu juga memiliki fungsi yang berbeda pada sistem kerja tubuh. Untuk makanan dengan zat gizi karbohidrat digunakan sebagai sumber energi utama yang digunakan pada kontraksi otot dan memberi energi pada sistem saraf yang digunakan untuk sistem koordinasi kerja saraf ke otot. The Academy of Nutrition and Dietetics dan American College of Sports Medicine memberikan rekomendasi bagi olahragawan untuk mengasup karbohidrat 6-10 gram/kilogram berat badan per hari dengan mempertimbangkan jenis dan intensitas latihan.

 

Konsumsi Protein

Lain halnya dengan protein yang lebih dibutuhkan sebagai zat pengganti komponen tubuh yang rusak ketika berolahraga misalnya sel dan jaringan otot, serta berperan pada pembentukan enzim, hormon, dan zat antibodi. Protein sangat diperlukan terutama pada jenis olahraga power guna membantu pembentukan serabut otot untuk meningkatkan massa otot. Berbeda lagi pada olahraga jenis endurance, protein berperan dalam proses adaptasi akibat latihan, memperbaiki serabut otot yang rusak, dan membentuk enzim.
 

Baca juga: Efek Susu pada Olahraga

 

Konsumsi Lemak

Zat gizi makro yang tidak kalah penting adalah lemak. Lemak digunakan sebagai sumber energi untuk aktivitas fisik yang intensitasnya rendah namun durasinya panjang misalnya pada marathon. Energi dari lemak dipecah ketika energi dari karbohidrat mulai menipis. Efek penggunaan energi dari lemak ini adalah untuk melindungi penggunaan energi cadangan (glikogen) yang tersimpan di otot.

 

Konsumsi Cairan

Selain ketiga zat gizi makro tersebut, kebutuhan yang tidak kalah penting untuk diperhatikan pada olahragawan adalah kecukupan cairan. Apabila cairan tubuh berkurang drastis maka dapat terjadi dehidrasi yang dapat berefek pada meningkatnya resiko terjadi cedera, penurunan performa, hilang konsentrasi bahkan hilang kesadaran. Cairan yang dimaksud bukan hanya air namun juga tambahan garam mineral, vitamin, dan elektrolit seperti natrium, klorin, magnesium, kalium, kalsium, dan fosfat untuk menggantikan zat-zat tersebut yang hilang bersamanya keluarnya keringat yang banyak pada saat melakukan olahraga dengan intensitas tertentu.
 

Baca juga: Berapa Liter Kebutuhan Air Anda?
 

Berbagai zat gizi yang telah disebutkan menyumbang peranan masing-masing pada performa tubuh dalam melakukan olahraga di lapangan. Karena pentingnya hal tersebut, maka pengaturan jenis dan jumlah makanan dan minuman yang diasup serta waktu makan dengan mempertimbangkan pemecahan energi sangat perlu diatur dengan tepat demi mencapai performa yang prima. Tentunya, performa yang prima akan menghasilkan prestasi olahraga maksimal sesuai yang diharapkan. Anda dapat mencari tahu informasi terkait kesehatan dan olahraga dengan ahlinya langsung pada fitur Tanya Ahli. Salam olahraga!

Sumber:

Indonesia Sports Medicine Centre

Penilaian :

4.9

13 Penilaian

Share :

Berikan Komentar

Mohammad Ludfi

14 Desember 2020

Terima kasih untuk artikel menarik dan manfaat seperti ini. Thanks Daya.ID

Balas

. 0

Ada yang ingin ditanyakan?
Silakan Tanya Ahli

Alvin Hartanto

Ahli Gizi

1 dari 3 konten bebas || Daftar dan Masuk untuk mendapatkan akses penuh ke semua konten GRATIS