29 Mei 2020
Dirilis
Penulis
Decky Kristanto
Setiap individu ataupun perusahaan pasti memiliki aset, sebagai modal yang sangat penting untuk menjalankan roda kehidupan ataupun usaha. Begitu pentingnya aset tersebut, sehingga setiap individu ataupun perusahaan rela menjaga atau melindunginya mati-matian.
Pertanyaannya, apa iya aset itu sampai harus Anda jaga atau lindungi mati-matian? Memang kenapa jika tidak dilindungi? Jika memang harus dilindungi, bagaimana cara melindunginya?
Nah, sambil merenungkan jawaban yang tepat, ada baiknya Anda mengetahui terlebih dahulu apa itu aset, agar Anda memiliki pemahaman yang sama mengenai aset.
Baca juga: Jenis-Jenis Aset
Nah, untuk lebih memberikan gambaran terkait modal atau kekayaan seperti apa yang harus dilindungi, dan bagaimana cara melindunginya, sebaiknya Anda perlu mengetahui terlebih dahulu berbagai jenis aset yang ada.
• Aset berdasarkan konvertibilitas.
Aset berdasarkan konvertibilitas adalah aset yang dilihat dari tingkat kemudahan untuk dikonversikan (ditukarkan) menjadi uang tunai. Aset ini terbagi kedalam 2 jenis lagi, yaitu Aset Lancar dan Aset Tidak Lancar.
Dari namanya terlihat bahwa Aset Lancar adalah aset yang dapat dengan mudah dikonversikan menjadi uang tunai. Misal kas, surat berharga (saham, obligasi), piutang dagang, persediaan barang dagang, deposito jangka pendek, dan lain sebagainya.
Sedangkan Aset Tidak Lancar adalah aset yang tidak dapat dengan mudah dikonversikan menjadi uang tunai. Misal tanah, bangunan, mesin, peralatan, paten, merek dagang, dan lain sebagainya.
• Aset berdasarkan keberadaan fisik
Aset berdasarkan keberadaan fisik adalah aset yang dilihat dari wujud atau keberadaan aset itu sendiri. Aset golongan ini terbagi ke dalam 2 jenis, yaitu Aset Berwujud (Tangible Assets) dan Aset Tak Berwujud (Intangible Assets).
Aset Berwujud adalah aset yang memiliki keberadaan fisik, yaitu bisa dilihat, bisa disentuh, bisa dirasakan. Misal tanah, bangunan, mesin, peralatan, kas, persediaan barang dagang, surat berharga, dan lain sebagainya.
Aset Tak Berwujud adalah aset yang tidak memiliki keberadaan fisik. Misal hak paten, hak cipta, hak sewa, merek dagang, izin, dan lain sebagainya.
Baca juga: Ayo Daftarkan Merek Usaha Anda
• Aset berdasarkan penggunaannya
Aset berdasarkan penggunaannya adalah aset yang dilihat berdasarkan penggunaan operasionalnya. Aset ini terbagi kedalam 2 jenis, yaitu Aset Operasi dan Aset Non Operasi.
Aset Operasi adalah aset yang dipergunakan untuk menjalankan kegiatan operasional sehari-hari, misal kas, persediaan barang dagang, bangunan, mesin, peralatan, hak paten, hak cipta dan lain sebagainya.
Sedangkan Aset Non Operasi adalah aset yang tidak dipergunakan untuk menjalankan kegiatan operasional sehari-hari. Misal investasi jangka pendek, surat berharga (saham, obligasi), tanah kosong, penghasilan bunga dari deposito tetap, dan lain sebagainya.
Bagi Anda yang usahanya masuk ke dalam kategori kelas menengah hingga besar, mengetahui klasifikasi aset di atas merupakan hal yang sangat penting. Agar Anda bisa menerapkan pengelolaan aset yang dimiliki dengan baik, sehingga aset tersebut mampu memberikan keuntungan maksimal bagi Anda.
Bagi Anda pemilik usaha start-up atau kecil, dan bahkan individu pribadi, tidak ada salahnya juga untuk memahami cara pengklasifikasian aset di atas.
Dengan memahami mana aset Anda yang masuk ke dalam kategori aset lancar dan aset tidak lancar, maka Anda bisa memahami modal kerja bersih dari perusahaan Anda. Dan jika usaha Anda masuk dalam kategori industri berisiko tinggi, memahami aset berwujud dan aset tidak berwujud akan membantu Anda dalam menentukan solvabilitas (kemampuan perusahaan dalam memenuhi segala kewajibannya untuk melunasi hutang, dengan memakai aset yang dimiliki) dan risikonya.
Begitupun jika Anda mengetahui aset mana yang masuk ke dalam jenis aset operasi dan aset non operasi, maka Anda dapat memahami kontribusi pendapatan dari setiap jenis aset tersebut.
Lihat juga: Kekayaan Semakin Meningkat dengan Pengelolaan Asset dan Pengendalian Kewajiban
Banyak cara untuk melindungi aset yang Anda miliki? Dari berbagai sumber yang tepercaya, kami telah merangkum beberapa strategi yang bisa dipergunakan untuk melindungi aset Anda, sebagai berikut:
1. Pilih Entitas yang Tepat untuk Usaha Anda
Mulailah mempertimbangkan untuk membuat entitas/badan usaha resmi dalam menjalankan operasional usaha Anda, dan bukan beroperasi sebagai kepemilikan tunggal. Misal menjadi perseroan terbatas. Meski mungkin Anda mempertimbangkan terkait perencanaan pajak, beroperasi sebagai kepemilikan tunggal bukanlah pilihan terbaik guna perlindungan aset Anda. Dengan menjadi perseroan terbatas, akan menjaga berbagai aset yang dimiliki sehinga tidak tercampur antara aset perusahaan dan aset pribadi.
2. Menjaga Semua Dokumen Penting Anda
Pertimbangkan untuk mulai memisahkan antara rekening bank dengan buku cek dalam menjalankan bisnis Anda; memakai nama perusahaan di setiap dokumen yang Anda buat; mencantumkan nama perusahaan pada judul properti Anda; dan jaga semua dokumen catatan perusahaan di setiap pertemuan tahunan.
3. Buat Sistem Kontrak yang Tepat
Jangan lalai mengelola kontrak dalam menjalankan usaha. Pastikan semua perjanjian kontrak dibuat dengan prosedur yang benar, baik untuk perjanjian sewa menyewa, jual beli, dan lain sebagainya. Untuk itu diperlukan keahlian dalam membuat sistem perjanjian kontrak tersebut. Pekerjakan orang yang kompeten di bidang perjanjian kontrak, jika perlu siapkan penasihat hukum, notaris, atau siapapun yang bisa menjadi saksi dalam menjalankan kontrak bisnis Anda.
4. Asuransikan Bisnis Anda kepada Perusahaan Asuransi yang Tepat
Selain untuk diri pribadi, asuransi juga penting bagi suatu perusahaan. Mulailah untuk mengasuransikan usaha Anda kepada perusahaan asuransi yang tepat. Adanya asuransi akan sangat membantu Anda ketika bisnis yang Anda jalankan mengalami permasalahan. Pastikan Anda mendapat polis asuransi yang tepat, karena misalkan Anda memiliki properti sewa, ataupun properti milik sendiri dalam menjalankan bisnis, keduanya bisa jadi membutuhkan jenis asuransi yang berbeda untuk perlindungannya.
5. Tempatkan Aset Tertentu atas Nama Orang yang Anda Percayai
Ini sangat penting untuk dilakukan, karena apabila Anda memiliki usaha berisiko tinggi, tindakan ini akan dapat menjadi penyelamat aset Anda. Misal menempatkan kepemilikan aset rumah tinggal yang Anda miliki, menjadi atas nama istri Anda. Apabila suatu saat Anda mengalami permasalahan dengan kreditur dan mengalami kebangkrutan, maka rumah tinggal atas nama istri Anda akan tetap terlindungi.
Nah, itu tadi beberapa strategi cara perlindungan atau cara mengelola aset, yang mungkin bisa diterapkan ke dalam usaha Anda. Bisa salah satu, beberapa, atau mungkin semua strategi tersebut Anda terapkan, tergantung dari jenis dan kondisi usaha, serta aset yang Anda miliki. Mencobanya bisa jadi jalan terbaik agar aset Anda tetap aman, dan pertumbuhan bisnis Anda akan semakin baik setiap hari.
Jika Anda memiliki pendapat lain terkait artikel ini silahkan komet di kolom komentar dan apabila ada hal yang ingin dikonsultasikan terkait usaha Anda saat ini, silakan bertanya kepada ahli pada kolom ‘Tanya Ahli’ di Daya.id.
Pertanyaannya, apa iya aset itu sampai harus Anda jaga atau lindungi mati-matian? Memang kenapa jika tidak dilindungi? Jika memang harus dilindungi, bagaimana cara melindunginya?
Nah, sambil merenungkan jawaban yang tepat, ada baiknya Anda mengetahui terlebih dahulu apa itu aset, agar Anda memiliki pemahaman yang sama mengenai aset.
Apa itu Aset?
Secara umum, aset adalah modal atau kekayaan yang dimiliki oleh individu ataupun perusahaan. Dari definisi tersebut, bisa terlihat alasan kenapa kita harus menjaga atau melindungi aset yang dimiliki.Baca juga: Jenis-Jenis Aset
Nah, untuk lebih memberikan gambaran terkait modal atau kekayaan seperti apa yang harus dilindungi, dan bagaimana cara melindunginya, sebaiknya Anda perlu mengetahui terlebih dahulu berbagai jenis aset yang ada.
Klasifikasi Aset
Secara umum, aset diklasifikasikan menjadi 3 golongan utama, yaitu aset berdasarkan konvertibilitas, aset berdasarkan keberadaan fisik, dan aset berdasarkan penggunaannya.• Aset berdasarkan konvertibilitas.
Aset berdasarkan konvertibilitas adalah aset yang dilihat dari tingkat kemudahan untuk dikonversikan (ditukarkan) menjadi uang tunai. Aset ini terbagi kedalam 2 jenis lagi, yaitu Aset Lancar dan Aset Tidak Lancar.
Dari namanya terlihat bahwa Aset Lancar adalah aset yang dapat dengan mudah dikonversikan menjadi uang tunai. Misal kas, surat berharga (saham, obligasi), piutang dagang, persediaan barang dagang, deposito jangka pendek, dan lain sebagainya.
Sedangkan Aset Tidak Lancar adalah aset yang tidak dapat dengan mudah dikonversikan menjadi uang tunai. Misal tanah, bangunan, mesin, peralatan, paten, merek dagang, dan lain sebagainya.
• Aset berdasarkan keberadaan fisik
Aset berdasarkan keberadaan fisik adalah aset yang dilihat dari wujud atau keberadaan aset itu sendiri. Aset golongan ini terbagi ke dalam 2 jenis, yaitu Aset Berwujud (Tangible Assets) dan Aset Tak Berwujud (Intangible Assets).
Aset Berwujud adalah aset yang memiliki keberadaan fisik, yaitu bisa dilihat, bisa disentuh, bisa dirasakan. Misal tanah, bangunan, mesin, peralatan, kas, persediaan barang dagang, surat berharga, dan lain sebagainya.
Aset Tak Berwujud adalah aset yang tidak memiliki keberadaan fisik. Misal hak paten, hak cipta, hak sewa, merek dagang, izin, dan lain sebagainya.
Baca juga: Ayo Daftarkan Merek Usaha Anda
• Aset berdasarkan penggunaannya
Aset berdasarkan penggunaannya adalah aset yang dilihat berdasarkan penggunaan operasionalnya. Aset ini terbagi kedalam 2 jenis, yaitu Aset Operasi dan Aset Non Operasi.
Aset Operasi adalah aset yang dipergunakan untuk menjalankan kegiatan operasional sehari-hari, misal kas, persediaan barang dagang, bangunan, mesin, peralatan, hak paten, hak cipta dan lain sebagainya.
Sedangkan Aset Non Operasi adalah aset yang tidak dipergunakan untuk menjalankan kegiatan operasional sehari-hari. Misal investasi jangka pendek, surat berharga (saham, obligasi), tanah kosong, penghasilan bunga dari deposito tetap, dan lain sebagainya.
Bagi Anda yang usahanya masuk ke dalam kategori kelas menengah hingga besar, mengetahui klasifikasi aset di atas merupakan hal yang sangat penting. Agar Anda bisa menerapkan pengelolaan aset yang dimiliki dengan baik, sehingga aset tersebut mampu memberikan keuntungan maksimal bagi Anda.
Bagi Anda pemilik usaha start-up atau kecil, dan bahkan individu pribadi, tidak ada salahnya juga untuk memahami cara pengklasifikasian aset di atas.
Dengan memahami mana aset Anda yang masuk ke dalam kategori aset lancar dan aset tidak lancar, maka Anda bisa memahami modal kerja bersih dari perusahaan Anda. Dan jika usaha Anda masuk dalam kategori industri berisiko tinggi, memahami aset berwujud dan aset tidak berwujud akan membantu Anda dalam menentukan solvabilitas (kemampuan perusahaan dalam memenuhi segala kewajibannya untuk melunasi hutang, dengan memakai aset yang dimiliki) dan risikonya.
Begitupun jika Anda mengetahui aset mana yang masuk ke dalam jenis aset operasi dan aset non operasi, maka Anda dapat memahami kontribusi pendapatan dari setiap jenis aset tersebut.
Strategi Cara Melindungi ‘Aset’?
Jika Anda sudah mengetahui apa itu aset, klasifikasi aset, dan kenapa Anda harus menjaga serta melindunginya, tentu Anda juga harus mengetahui bagaimana strategi cara untuk melindungi semua aset milik Anda.Lihat juga: Kekayaan Semakin Meningkat dengan Pengelolaan Asset dan Pengendalian Kewajiban
Banyak cara untuk melindungi aset yang Anda miliki? Dari berbagai sumber yang tepercaya, kami telah merangkum beberapa strategi yang bisa dipergunakan untuk melindungi aset Anda, sebagai berikut:
1. Pilih Entitas yang Tepat untuk Usaha Anda
Mulailah mempertimbangkan untuk membuat entitas/badan usaha resmi dalam menjalankan operasional usaha Anda, dan bukan beroperasi sebagai kepemilikan tunggal. Misal menjadi perseroan terbatas. Meski mungkin Anda mempertimbangkan terkait perencanaan pajak, beroperasi sebagai kepemilikan tunggal bukanlah pilihan terbaik guna perlindungan aset Anda. Dengan menjadi perseroan terbatas, akan menjaga berbagai aset yang dimiliki sehinga tidak tercampur antara aset perusahaan dan aset pribadi.
2. Menjaga Semua Dokumen Penting Anda
Pertimbangkan untuk mulai memisahkan antara rekening bank dengan buku cek dalam menjalankan bisnis Anda; memakai nama perusahaan di setiap dokumen yang Anda buat; mencantumkan nama perusahaan pada judul properti Anda; dan jaga semua dokumen catatan perusahaan di setiap pertemuan tahunan.
3. Buat Sistem Kontrak yang Tepat
Jangan lalai mengelola kontrak dalam menjalankan usaha. Pastikan semua perjanjian kontrak dibuat dengan prosedur yang benar, baik untuk perjanjian sewa menyewa, jual beli, dan lain sebagainya. Untuk itu diperlukan keahlian dalam membuat sistem perjanjian kontrak tersebut. Pekerjakan orang yang kompeten di bidang perjanjian kontrak, jika perlu siapkan penasihat hukum, notaris, atau siapapun yang bisa menjadi saksi dalam menjalankan kontrak bisnis Anda.
4. Asuransikan Bisnis Anda kepada Perusahaan Asuransi yang Tepat
Selain untuk diri pribadi, asuransi juga penting bagi suatu perusahaan. Mulailah untuk mengasuransikan usaha Anda kepada perusahaan asuransi yang tepat. Adanya asuransi akan sangat membantu Anda ketika bisnis yang Anda jalankan mengalami permasalahan. Pastikan Anda mendapat polis asuransi yang tepat, karena misalkan Anda memiliki properti sewa, ataupun properti milik sendiri dalam menjalankan bisnis, keduanya bisa jadi membutuhkan jenis asuransi yang berbeda untuk perlindungannya.
5. Tempatkan Aset Tertentu atas Nama Orang yang Anda Percayai
Ini sangat penting untuk dilakukan, karena apabila Anda memiliki usaha berisiko tinggi, tindakan ini akan dapat menjadi penyelamat aset Anda. Misal menempatkan kepemilikan aset rumah tinggal yang Anda miliki, menjadi atas nama istri Anda. Apabila suatu saat Anda mengalami permasalahan dengan kreditur dan mengalami kebangkrutan, maka rumah tinggal atas nama istri Anda akan tetap terlindungi.
Nah, itu tadi beberapa strategi cara perlindungan atau cara mengelola aset, yang mungkin bisa diterapkan ke dalam usaha Anda. Bisa salah satu, beberapa, atau mungkin semua strategi tersebut Anda terapkan, tergantung dari jenis dan kondisi usaha, serta aset yang Anda miliki. Mencobanya bisa jadi jalan terbaik agar aset Anda tetap aman, dan pertumbuhan bisnis Anda akan semakin baik setiap hari.
Jika Anda memiliki pendapat lain terkait artikel ini silahkan komet di kolom komentar dan apabila ada hal yang ingin dikonsultasikan terkait usaha Anda saat ini, silakan bertanya kepada ahli pada kolom ‘Tanya Ahli’ di Daya.id.
Sumber:
Diolah dari berbagai sumber
Arrino Fatra
20 November 2022
Keren
Balas
.0