03 April 2020
Dirilis
Penulis
Alin Kristiasti Fohan
Anda mungkin sering mendengar istilah aset, baik dalam konteks usaha maupun finansial. Jenis-jenis aset juga terbagi dua, yaitu aset lancar dan aset tetap. Apa bedanya?
Aset atau harta seringkali diidentifikasikan dengan tanah, rumah, tabungan, deposito, kendaraan mewah, dan lain-lain. Jadi definisi aset atau harta adalah kekayaan berupa uang atau benda lain yang bisa dinilai dengan uang.
Namun, yang mungkin menjadi pertanyaan bagi Anda yang sedang memulai usaha adalah, seberapa pentingkah memiliki aset? Bukannya yang paling penting adalah penjualan dan keuntungan meningkat? Ya, itu benar namun kurang tepat. Ingat lho, dalam berwirausaha itu pasti mengalami pasang surut.
Nah, aset itu ibarat jaminan. Kalau tidak punya aset, jika suatu saat Anda membutuhkan modal usaha untuk mengembangkan usaha, misalnya untuk menambah jumlah produk, buka cabang, pasang iklan, atau ketika Anda tidak mampu membayar utang, baik karena mismanajemen atau karena krisis ekonomi akibat mewabahnya virus Corona, darimana Anda bisa mendapatkan uang?
Dalam usaha, dengan memahami klasifikasi aset, Anda bisa mengetahui kontribusi pendapatan dari masing-masing aset yang Anda miliki. Agar mudah melakukan klasifikasi aset Anda, yuk kenali jenis-jenis aset berikut ini:
1. Aset lancar
Disebut aset lancar karena dengan mudah bisa diubah ke dalam bentuk uang dalam waktu yang relatif singkat atau kurang dari 1 tahun. Seperti uang kas, piutang, investasi jangka pendek, dan persediaan. Contoh: Piutang ketika dibayar nilainya sudah berubah menjadi kas. Demikian juga dengan persediaan, ketika terjual maka langsung berubah menjadi kas.
Aset lancar memiliki masa manfaat yang lebih singkat dibandingkan dengan jenis aset lain, karena perputarannya kurang dari 1 tahun sehingga manfaatnya cepat habis.
2. Aset tidak lancar
Disebut tidak lancar karena aset ini tidak mudah diubah ke dalam bentuk uang dalam waktu singkat, karena memiliki masa manfaat lebih dari 1 tahun. Aset tidak lancar terbagi menjadi 3:
Jadi dengan memiliki aset, Anda memiliki pilihan untuk mengatasi masalah keuangan dengan cara menjualnya atau menjadikannya jaminan untuk meminjam uang ke bank. Oleh karena itu kelak kalau Anda memiliki keuntungan usaha, segera sisihkan uang Anda untuk membeli aset.
Agar Anda lebih paham bagaimana mengelola uang usaha yang baik sehingga memiliki aset, Anda bisa ikuti pelatihan online daya.id “Langkah Mengelola Keuangan Usaha” oleh praktisi UKM Sutie Rahyono. Dan gunakan fitur Flexi Saver atau Maxi Saver di Rekening Jenius untuk menambah aset Anda.
Nah, dengan mengetahui jenis-jenis aset, Anda akan lebih mudah memutuskan aset mana yang bisa lebih dioptimalkan lagi penggunaannya berdasarkan resiko masing-masing aset.
Agar keuangan jangka panjang Anda terjamin, segera buat daftar aset yang telah Anda miliki saat ini berdasarkan klasifikasi diatas, dan lengkapi serta tingkatkan aset Anda. Manfaatkan fitur Tanya Ahli untuk mengkonsultasikan rencana keuangan Anda langsung dengan mitra ahli terpercaya Daya.id.
Aset atau harta seringkali diidentifikasikan dengan tanah, rumah, tabungan, deposito, kendaraan mewah, dan lain-lain. Jadi definisi aset atau harta adalah kekayaan berupa uang atau benda lain yang bisa dinilai dengan uang.
Namun, yang mungkin menjadi pertanyaan bagi Anda yang sedang memulai usaha adalah, seberapa pentingkah memiliki aset? Bukannya yang paling penting adalah penjualan dan keuntungan meningkat? Ya, itu benar namun kurang tepat. Ingat lho, dalam berwirausaha itu pasti mengalami pasang surut.
Nah, aset itu ibarat jaminan. Kalau tidak punya aset, jika suatu saat Anda membutuhkan modal usaha untuk mengembangkan usaha, misalnya untuk menambah jumlah produk, buka cabang, pasang iklan, atau ketika Anda tidak mampu membayar utang, baik karena mismanajemen atau karena krisis ekonomi akibat mewabahnya virus Corona, darimana Anda bisa mendapatkan uang?
Dalam usaha, dengan memahami klasifikasi aset, Anda bisa mengetahui kontribusi pendapatan dari masing-masing aset yang Anda miliki. Agar mudah melakukan klasifikasi aset Anda, yuk kenali jenis-jenis aset berikut ini:
1. Aset lancar
Disebut aset lancar karena dengan mudah bisa diubah ke dalam bentuk uang dalam waktu yang relatif singkat atau kurang dari 1 tahun. Seperti uang kas, piutang, investasi jangka pendek, dan persediaan. Contoh: Piutang ketika dibayar nilainya sudah berubah menjadi kas. Demikian juga dengan persediaan, ketika terjual maka langsung berubah menjadi kas.
Aset lancar memiliki masa manfaat yang lebih singkat dibandingkan dengan jenis aset lain, karena perputarannya kurang dari 1 tahun sehingga manfaatnya cepat habis.
2. Aset tidak lancar
Disebut tidak lancar karena aset ini tidak mudah diubah ke dalam bentuk uang dalam waktu singkat, karena memiliki masa manfaat lebih dari 1 tahun. Aset tidak lancar terbagi menjadi 3:
- Aset tetap. Aset tetap biasanya bersifat permanen, masa manfaatnya lebih dari 1 tahun dan memiliki biaya penyusutan seiring bertambahnya waktu. Aset tetap tidak untuk diperjualbelikan, melainkan digunakan untuk operasional bisnis. Contoh aset tetap: bangunan, tanah, mesin, dan kendaraan.
- Aset tidak berwujud. Aset tidak berwujud tidak bisa dilihat, disentuh atau diukur secara fisik tetapi dapat diidentifikasi secara ekonomi dan kepemilikannya dilindungi undang-undang. Contohnya, merek dagang, hak paten, hak guna bangunan, hak sewa, dan franchise.
- Aset jangka panjang (investasi). Aset ini meliputi semua jenis investasi jangka panjang berupa penanaman modal di perusahaan lain, yang bertujuan menambah keuntungan dan mengontrol perusahaan lain. Misalnya: Pak Ilham pemilik perusahaan air kemasan yang baru-baru ini melakukan investasi ke perusahaan percetakan milik Pak Wahyu sebesar Rp500 juta. Maka, Pak Ilham akan mencantumkan investasi tersebut pada neraca perusahaannya.
Jadi dengan memiliki aset, Anda memiliki pilihan untuk mengatasi masalah keuangan dengan cara menjualnya atau menjadikannya jaminan untuk meminjam uang ke bank. Oleh karena itu kelak kalau Anda memiliki keuntungan usaha, segera sisihkan uang Anda untuk membeli aset.
Agar Anda lebih paham bagaimana mengelola uang usaha yang baik sehingga memiliki aset, Anda bisa ikuti pelatihan online daya.id “Langkah Mengelola Keuangan Usaha” oleh praktisi UKM Sutie Rahyono. Dan gunakan fitur Flexi Saver atau Maxi Saver di Rekening Jenius untuk menambah aset Anda.
Nah, dengan mengetahui jenis-jenis aset, Anda akan lebih mudah memutuskan aset mana yang bisa lebih dioptimalkan lagi penggunaannya berdasarkan resiko masing-masing aset.
Agar keuangan jangka panjang Anda terjamin, segera buat daftar aset yang telah Anda miliki saat ini berdasarkan klasifikasi diatas, dan lengkapi serta tingkatkan aset Anda. Manfaatkan fitur Tanya Ahli untuk mengkonsultasikan rencana keuangan Anda langsung dengan mitra ahli terpercaya Daya.id.
Sumber:
Diolah dari berbagai sumber
Berikan Komentar