12 Mei 2024
Dirilis
Penulis
Madyaning Sekar Nuricha Pramesti
Pernahkah Anda bingung menetapkan harga produk yang dijual di e-commerce? Berapa Harga yang Cocok untuk Produk Saya? Pasti membandingkan dengan kompetitor bukan, kalau mau menentukan harga? Terus kaget, kok bisa barangnya dijual murah banget, rugi gak sih? Padahal foto produk sampai deskripsinya sama loh.
Pada akhirnya, Anda ikut-ikutan harga yang paling murah, kan? Coba simak artikel ini terlebih dahulu. Apakah benar menetapkan harga paling murah membuat bisnis Anda menang di pasar? Tetapi, sebelum itu Anda perlu memahami predatory pricing.
Apa itu Predatory Pricing ?
Simpelnya, predatory pricing adalah strategi jual rugi. Pebisnis menetapkan harga produk paling murah dari yang lain bahkan di bawah harga wajar. Konsumen tentunya akan banyak yang berminat membeli barang dengan harga yang paling murah karena foto hingga spesifikasinya sama. Dengan begitu, ia akan menjadi satu-satunya yang diminati konsumen.
Terbayangkan bukan, jika semua konsumen hanya membeli pada satu toko itu maka pasar akan termonopoli. Benar, tujuan dari predatory pricing ini adalah menyingkirkan kompetitor hingga menguasai pasar.
Sayangnya, ketika ia telah menguasai pasar maka harga produk itu akan lebih tinggi dari sebelumnya. Karena tidak ada toko lain yang menyediakan produk itu, maka ia bebas menentukan harga.
Tertarik menerapkannya? Memang benar ada kemungkinan bisa menguasai pasar, tapi tidak ada jaminan itu bisa terjadi dalam jangka waktu yang singkat. Dan tidak ada jaminan strategi ini bisa langsung sukses. Belum tentu 100% kompetitor tereliminasi. Lalu, mengapa pebisnis lain berani melakukan strategi ini?
Tidak Boleh Asal Melakukan Predatory Pricing, Kecuali:
1. Siap Anggaran Besar dan Serius
Pebisnis berani melakukan predatory pricing ketika anggaran yang dimilikinya besar. Ia memiliki backup keuangan yang cukup karena ketika melakukan strategi predatory pricing mengalami kerugian terlebih dahulu.
Ketika dana yang dikorbankan cukup besar, maka mereka juga menyiapkan strategi dan melaksanakannya secara serius. Kita bisa belajar dari kasusnya Amazon, ia mampu menjual buku secara online paling murah. Dibalik itu, Amazon memiliki dana yang besar dari para investornya. Itulah yang membuat ia berani menetapkan harga buku yang murah.
2. Memiliki Keuntungan dari Segmen Bisnis Lain
Keuntungan dari segmen bisnis lain ini lah yang dijadikan strategi untuk menutupi kerugian akibat predatory pricing. Jika pemasukan bisnis Anda masih terfokus hanya pada satu segmen bisnis maka lebih baik Anda mempertimbangkan kembali jika ingin melakukan strategi ini.
3. Bekerjasama dengan Early Supplier
Kok bisa murah ya, harga barangnya? Restock dari mana? Early supplier ini bisa menjadi kunci harga barang murah karena merupakan supplier paling awal yang pastinya memiliki harga yang paling murah. Ia pusat dari semua dropship dan reseller.
Jika saat ini Anda belum memiliki 3 hal diatas, maka sebaiknya predatory pricing jangan dilakukan. Lalu, apakah pasar dengan banyak pelaku usaha yang menerapkan strategi predatory pricing sudah tidak ada harapan? Tentunya masih ada. Meski sulit, Anda bisa melakukan beberapa tips berikut ini.
Tips Menghadapi Predatory Pricing
1. Menggunakan Strategi Judo, Lebih Tangkas dan Gesit
Strategi Judo diadopsi dari seni bela diri Jepang. Kemudian menjadi keilmuan ‘Ekonomi Judo’, yang menggambarkan strategi untuk bisnis baru di pasar yang didominasi pesaing besar.
Strategi Judo ini menggunakan ukuran perusahaan yang lebih kecil karena biasanya ia lebih tangkas, gesit, dan cepat dalam merespon perubahan pasar sehingga memungkinkan untuk mengambil pangsa pasar.
Strategi ini juga mengantisipasi atau merespon perubahan pasar dengan menawarkan produk baru. Perusahaan kecil atau kita bisa membayangkan startup yang akan fokus pada bisnis ini. Seperti halnya olahraga Judo yang menemukan pijakan yang kokoh terlebih dahulu saat pertandingan dimulai.
2. Buat Bisnis Anda Unik, Terlihat Sama Ternyata Beda Jauh
Buat produk yang berbeda sehingga diserbu konsumen. Mungkin jenis dan visual hampir sama, tetapi ketika konsumen menggunakan akan merasa berbeda dan produk Anda lebih unggul. Caranya, coba temukan apa masalah dan keinginan dari konsumen atas produk itu kemudian pecahkan masalahnya dengan produk Anda.
3. Tingkatkan Layanan, Berikan High Service
Tips ini juga tidak kalah penting. Anda bisa tetap berpegang teguh pada harga yang sudah ditetapkan sebelumnya, namun harus memberikan hal lain yang lebih unggul, misalnya pada pelayanan.
Faktor penentu konsumen membeli tidak hanya berfokus pada harga, melainkan bisa dari kualitas, pelayanan, dan respon Anda. Bisa dimulai dengan memberikan respon yang cepat, kualitas produk terjamin, dan memastikan pengemasan aman.
Sekilas, predatory pricing ini strategi yang bisa membuat banyak konsumen tertarik membeli produk Anda bahkan bisa memborong. Namun Anda perlu mempertimbangkan banyak hal sebelum melakukannya. Tidak ada jaminan untuk berhasil seratus persen.
Tiga tips diatas bisa menjadi referensi Anda untuk menghadapi pasar, yang banyak menerapkan predatory pricing. Meski bisnis Anda masih kecil, ada harapan untuk bisa tetap bersaing.
Anda bisa menemukan berbagai informasi menarik lainnya tentang dunia bisnis di Daya.id. Segera daftarkan diri Anda di sini secara Gratis dan jika masih ingin berdiskusi, Anda bisa menggunakan fitur Tanya Ahli di Daya.id.
Sumber:
Berbagai sumber
Marlina
25 October 2024
Terimakasih sudah berbagi artikel yang bermanfaat mantap
Balas
.0
Muhari
25 October 2024
Terimakasih ilmunya dapat diterapkan dibidang usaha
Balas
.0
Davina
25 October 2024
Informasi dan artikelnya sangat bisa diterapkan dan mudah dipahami
Balas
.0
Ananda
25 October 2024
Sukses selalu keren artikelnya dan ilmunya sangat bermanfaat
Balas
.0
Rustandi
25 October 2024
Terimakasih tips dan informasi nya dapat dipelajari
Balas
.0